2. Bau keringat

Ilustrasi mencuci (pexels.com/cottonbro)

Keringat adalah hal yang tidak terhindarkan. Pada hari-hari cerah dan melakukan aktivitas berlebih, keringat akan menumpuk cepat di pakaian, meninggalkan aroma yang tidak sedap. Saking kuatnya, bau itu bahkan masih tersisa setelah dicuci. Apalagi jika ditambah penggunaan deodoran, maka nodanya juga akan tertinggal di pakaian. Nah, jika kamu pernah mengalami itu, maka tips berikut patut dicoba.

Siapkan air dingin pada ember atau wastafel dan tambahkan satu cangkir cuka putih yang sudah disuling. Jika pakaian terkena noda deodoran, sikat terlebih dahulu di bagian ketiaknya menggunakan sikat yang lembut atau sikat gigi. Setelah itu rendam dalam larutan cuka selama 30 menit.

Tiriskan pakaian, kemudian cuci seperti biasa menggunakan detergen yang lebih kuat. Cara ini juga berlaku untuk pakaian olahraga ya.

3. Bau bensin

Ilustrasi mencuci (pexels.com/Karolina Grabowska)

Aroma bensin sangat menyengat dan bisa tertinggal di pakaian dalam waktu cukup lama. Jangan harap baunya menghilang begitu saja dengan pencucian biasa. Kamu harus melakukan trik khusus, agar pakaianmu kembali segar.

Pada dasarnya, bensin ataupun bahan bakar diesel merupakan noda berbasis minyak yang sangat bandel. Untuk menghilangkan aroma ini, kamu harus menggunakan penghilang noda berbasis enzim atau sedikit detergen cair yang khusus untuk noda berat.

Gosokkan penghilang noda tersebut ke kain dengan jari dan biarkan bekerja selama 15 menit. Setelah itu, cuci pakaian seperti biasa dengan air panas. Sesuaikan suhu dengan jenis kain agar tidak rusak ya.

Selain itu, kamu juga bisa mendahuluinya dengan merendam pakaian dalam campuran air dingin dan satu cangkir soda kue. Biarkan cucian selama empat jam atau semalaman. Setelah itu, baru cuci dengan air panas.

Untuk bau yang sangat kuat, kamu bisa menambahkan amonia. Rendam pakaian dalam larutan air dingin dan satu cangkir amonia selama 2 atau 3 jam. Tiriskan, dan cuci seperti biasa. Pastikan kamu tidak menambahkan klorin jika menggunakan amonia ya.

4. Bau masakan

Ilustrasi mencuci (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Aroma masakan mungkin sedap saat tercium di udara, tetapi tidak jika tertinggal pada pakaian. Serat pada pakaian mampu menyerap partikel minyak yang sangat kecil dari penggorengan, sehingga menimbulkan aroma kurang sedap. Jika tidak dicuci dengan baik, bau ini masih tertinggal di pakaian setelah dikeringkan.

Untuk memperbaikinya, gunakan detergen cucian untuk noda membandel dan tingkatkan kekuatannya dengan menambahkan satu cangkir soda kue atau setengah cangkir boraks. Cuci pakaian pada siklus normal menggunakan air panas dengan suhu tertinggi kain.

Jika cara di atas belum mampu mengatasi bau, kamu bisa mendahuluinya dengan merendam pakaian dalam larutan air panas dan dua cangkir soda kue selama dua jam. Lanjutkan langkah dengan pencucian seperti biasa.

5. Bau apek dan kapur barus

Foto hanya ilustrasi (Unsplash/ Henry & Co.)

Pakaian yang lama disimpan di lemari bisa berubah apek. Apalagi jika kamu menambahkan kapur barus ke dalamnya. Aromanya bisa bertahan lama dan tersisa bahkan setelah dicuci.

Untuk mengatasinya, kamu bisa menambahkan satu cangkir baking soda pada siklus pencucian. Gunakan detergen lembut ya. Jika memungkinkan, kamu juga bisa merendamnya terlebih dahulu selama satu jam, baru dicuci seperti biasa.

Tambahkan setengah cangkir cuka putih yang sudah disuling pada bilasan terakhir untuk melarutkan sisa aroma tidak sedap pakaian, kemudian keringkan dengan cara digantung di bawah sinar matahari.

Nah, itulah deretan bau pakaian yang sulit dihilangkan dan cara mencucinya. Semoga langkah-langkah tersebut bisa membantu ya.