105 Desa Zona Hijau di Tabanan Aman Melaksanakan Belajar Tata Muka

PTM diikuti siswa yang mendapatkan izin dari orangtua

Tabanan, IDN Times - Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Tabanan terus mengalami pengunduran karena kasus COVID-19 yang tidak juga mereda. Namun di satu sisi, pemerintah berencana akan melaksanakan PTM bulan Juli 2021 ini. Apakah Tabanan siap melaksanakan PTM? Dinas Pendidikan Tabanan, Dinas Kesehatan Tabanan, dan perwakilan dari sekolah yaitu SMPN 1 Tabanan memberikan gambaran bagaimana pelaksanaan PTM di Tabanan jika terealisasi dalam acara Kopi Pewarta, Senin (28/6/2021).

Baca Juga: Syarat Masuk Bali Jalur Udara Wajib Ada Barcode Surat Swab

1. PTM masih menunggu keputusan dari kepala daerah

105 Desa Zona Hijau di Tabanan Aman Melaksanakan Belajar Tata MukaAcara kopi pewarta membahas kesiapan pelaksanaan PTM di Tabanan, Senin (28/6/2021) (Dok.IDNTimes/Pewarta)

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Tabanan, I Made Darmawita, yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, memaparkan sebenarnya pelaksanaan PTM di Kabupaten Tabanan sudah siap sejak awal. Namun karena kasus COVID-19 yang tidak kunjung mereda, menyebabkan pelaksanaan PTM ini terus diundur.

"Sekarang sudah siap. Terlebih adanya Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri yang mengimbau agar PTM bisa dilaksanakan bulan Juli ini. Tetapi tetap nanti menjadi keputusan kepada daerah," ujarnya.

Untuk membuktikan kesiapan PTM di Tabanan, Dinas Pendidikan akan melaksanakan simulasi pelaksanaan PTM di SMPN 2 Tabanan. Alasannya, area sekolah di SMPN 2 Tabanan lebih kecil daripada sekolah lainnya dengan jumlah siswa yang cukup banyak.

"Jadi jika sukses di SMPN 2, saya yakin PTM di tempat lain bisa dilaksanakan dengan baik pula," katanya.

Apabila terealisasi, maka PTM di Tabanan akan digelar dua kali dalam seminggu. Siswa yang datang dalam PTM harus seizin orangtua.

"Jadi akan ada formulir izin dari orangtua memperbolehkan anak mereka untuk PTM di sekolah. Jika tidak diizinkan, maka anak mereka akan sekolah secara daring."

2. Desa zona hijau lebih aman dalam pelaksanaan PTM

105 Desa Zona Hijau di Tabanan Aman Melaksanakan Belajar Tata Mukaunsplash.com/anniespratt

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika, menyatakan hampir seluruh guru sudah melaksanakan vaksinasi sejak April 2021 lalu.

"Saat ini hampir semua guru sudah menjalani vaksinasi dosis pertama. Kecuali ada beberapa yang ditunda karena masalah kesehatan. Bagi yang mendapatkan vaksin Sinovac sudah lengkap. Tapi kebanyakan mendapatkan vaksin AstraZeneca, di mana dosis kedua akan dimulai awal Agustus nanti," papar Suratmika.

Menurut pandangannya, PTM lebih aman dilaksanakan di desa zona hijau, terutama di tingkat Sekolah Dasar (SD).

"Pandangan saya desa zona hijau aman dalam pelaksanaan PTM terutama sekolah tingkat SD. Sebab, siswa di SD biasanya adalah masyarakat lokal begitu juga guru dan SDM lainnya. Berbeda dengan SMP dan SMA yang lebih heterogen," ungkapnya.

Tabanan sendiri berdasarkan data Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro, desa yang masuk dalam zona hijau sebanyak 105 wilayah dengan rincian per kecamatan:

  • Baturiti: 11 desa
  • Kerambitan: 10 desa
  • Kediri: 8 desa
  • Marga: 15 desa
  • Pupuan: 14 desa
  • Penebel: 16 desa
  • Selemadeg: 7 desa
  • Selemadeg Barat (Selbar): 10 desa
  • Selemadeg Timur (Seltim): 7 desa
  • Tabanan: 7 desa.

3. Penerapan PTM dilakukan secara berjenjang di SMPN 1 Tabanan

105 Desa Zona Hijau di Tabanan Aman Melaksanakan Belajar Tata MukaIlustrasi penerapan protokol kesehatan di sekolah (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

SMPN 1 Tabanan sendiri sudah siap melaksanakan PTM dari segi teknis sampai sarana dan prasarananya. Pihak sekolah juga melakukan simulasi yang melibatkan siswa, orangtua yang diwakili oleh komite sekolah dan guru.

"Siap juga dari segi prasana dan sarana. Guru juga 98 persen sudah menjalani vaksin. Tiga guru ditunda karena memiliki riwayat sakit jantung," kata Kepala Sekolah SMPN 1 Tabanan, Wayan Widarsa.

Nantinya akan ada pembagian jadwal masuk secara berjenjang apabila PTM diterapkan. Untuk kelas VII masuk mulai pukul delapan pagi, kelas VII pukul sembilan pagi, dan kelas IX pukul 10 pagi.

"Sehingga tidak ada mobilisasi siswa. Pintu masuk juga ada dua yaitu di depan dan di belakang," tuturnya.

Namun, siswa yang mengikuti PTM tetap harus seizin orangtua. Bagi yang tidak diizinkan, maka akan mengikuti pelajaran secara daring.

"Daring tetap dilaksanakan. Sebenarnya pelaksanaan PTM ini lebih untuk memulihkan psikis siswa agar mereka merasakan menjadi siswa setelah lama sekolah daring," jelas Widarsa.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya