Denpasar Kekurangan Guru ASN dan Gedung SMP

Ada yang mau hibahkan tanahnya untuk gedung SMP?

Denpasar, IDN Times - Kekurangan guru dengan status Aparatur Sipil Negara (ASN) masih terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Termasuk di Kota Denpasar. Denpasar kekurangan guru berstatus ASN hingga mencapai 1400 guru untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

1. Kurang guru ASN karena banyak yang pensiun

Denpasar Kekurangan Guru ASN dan Gedung SMPIDN Times/Diantari Putri

Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Denpasar, I Wayan Gunawan, mengatakan jumlah ideal guru di Denpasar berstatus ASN sekitar 3500 sampai 3600 guru. Namun jumlah guru ASN saat ini di Denpasar hanya sebanyak 2100 guru. Kurangnya tersebut lantaran banyaknya guru yang pensiun dalam beberapa tahun terakhir.

''Jumlah guru yang tersisa saat ini sebanyak 2100 guru,'' kata dia saat dihubungi tak lama ini.

Baca Juga: Banyak Antrean PPDB, Dinas Pendidikan Nilai Orangtua Salah Informasi

2. Siasati dengan kontrak honorer dan buka lowongan CPNS

Denpasar Kekurangan Guru ASN dan Gedung SMPAntara Foto/Rivan Awal Lingga

Untuk menjamin proses belajar mengajar tak terganggu, pihaknya mengontrak guru honorer. Caranya yaitu setiap ada guru ASN yang pensiun, maka akan membuka lowongan untuk guru honorer. Kini, jumlah guru honorer di Denpasar sebanyak 1400 guru.

Selain guru honorer, pihaknya juga membuka perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Pada awal tahun kemarin sebanyak 202 lowongan CPNS dibuka dan telah mengeluarkan Surat Keterangan (SK).

3. Masalah lain muncul. Jumlah sekolah SMP di Denpasar masih kurang

Denpasar Kekurangan Guru ASN dan Gedung SMPANTARA FOTO/Jojon

Masalah lain muncul. Kini pihaknya kekurangan sarana dan prasarana pendidikan untuk SMP. Saat ini hanya ada 13 SMP berdaya tampung 3740 siswa di Denpasar. Padahal jumlah lulusan SD mencapai 13.946 siswa.

Kekurangan ini, kata dia, karena terkendala masalah aset yang dimiliki. Untuk membangun satu SMP saja, ia menjelaskan minimal harus memiliki tanah seluas 5 are.

"Karena menang aset tidak punya. Di mana cari tanah," katanya.

Selanjutnya, ia berharap ada masyarakat yang berbaik hati menghibahkan tanahnya untuk dibangun sekolah.

Baca Juga: Perjuangan Orangtua Daftarkan PPDB: Cuti Kerja Hingga Antre Jam 5 Pagi

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya