6 Alasan Editor Butuh Waktu Lama untuk Menyunting Artikel

Kenapa tulisan butuh waktu yang lama untuk dipublikasi?

Apakah kamu baru saja menyelesaikan sebuah artikel dan mengirimkannya ke bagian editorial? Selamat! Kini kamu bisa bersantai atau mungkin memulai menulis artikel baru. Tentu saja, kamu juga masih perlu menunggu tanggapan editor terhadap artikel yang baru kamu kirimkan itu. Proses menunggu itu pasti membuat setiap penulis gelisah. Sayangnya, kadang editor memerlukan waktu yang lama untuk memberikan feedback.

Kira-kira apa sih alasan yang menyebabkan proses penyuntingan menjadi lama? Apakah ada hal yang bisa penulis lakukan untuk mengurangi lamanya waktu itu? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini!

Baca Juga: 5 Trik Mengatasi Selisih Paham dengan Dosen Pembimbing Skripsi

Baca Juga: 5 Hal Sedih Bisa Jadi Ide Tulisan Artikel, Catat Dulu!

1. Ada terlalu banyak artikel yang masuk

6 Alasan Editor Butuh Waktu Lama untuk Menyunting Artikelilustrasi seseorang bekerja (pexels.com/Monstera)

Satu alasan paling memungkinkan yang menyebabkan lambatnya kinerja editor adalah karena memang ada banyak artikel yang harus disunting. Hal ini akan semakin menjadi masalah apabila kamu mengirimkan tulisan generik, atau membahas sebuah tema yang sudah sering dibahas. Tulisanmu nantinya akan menumpuk dengan tulisan-tulisan sejenis, dan membutuhkan waktu lama untuk menarik perhatian editor.

Kamu tentunya tidak bisa menghalangi orang-orang untuk menulis di platform tertentu. Namun, masih ada solusi yang bisa kamu terapkan. Yaitu membuat tulisan dengan tema yang unik. Kalau tidak bisa dengan tema unik, setidaknya kamu dapat mengambil sudut pandang yang anti mainstream. Semua itu agar tulisanmu menarik perhatian, dan cepat diproses oleh editor. Jangan lupa juga untuk menggunakan judul yang menarik, ya!

2. Ada terlalu banyak kesalahan dalam tulisan

6 Alasan Editor Butuh Waktu Lama untuk Menyunting Artikelilustrasi kelelahan (pexels.com/Edward Jenner)

Kenapa editor selalu mengingatkan penulis untuk mengikuti ketentuan tata bahasa dan guideline platform? Apakah untuk mempermudah pekerjaan editor? Mungkin saja itu adalah alasan utamanya. Namun, ingatlah bahwa kamu akan dipermudah jika mempermudah pekerjaan orang lain. Dengan mengurangi kesalahan dalam penulisan dan meringankan tugas editor, maka besar kemungkinan tulisanmu akan menjadi lebih cepat terbit.

Ada banyak alat yang bisa membantumu mengurangi kesalahan penulisan. Paling sederhananya, kamu bisa menggunakan bantuan Google Docs untuk mengecek typo, kemudian berkonsultasi dengan situs KBBI. Jika artikel menggunakan Bahasa Inggris, kamu bisa mengandalkan Grammarly. Selain itu, jangan lupa untuk membaca artikel-artikel lain di platform untuk mendapatkan gambaran mengenai teknik penulisan yang sudah disetujui oleh para editor.

3. Artikel tidak mendesak untuk diterbitkan

6 Alasan Editor Butuh Waktu Lama untuk Menyunting Artikelilustrasi menggunakan laptop (unsplash.com/Bench Accounting)

Tidak jarang platform menulis memiliki kuota jumlah artikel yang diterbitkan setiap harinya. Itulah mengapa tulisan yang sifatnya lebih mendesak akan mendapat prioritas penerbitan. Bisa saja tulisanmu lama berada di meja editor, karena dianggap tidak mendesak untuk segera dipublikasikan.

Contohnya, tulisan mengenai ide lomba perayaan kemerdekaan paling cocok untuk diterbitkan di awal Agustus. Sehingga jika itu dikirim pada bulan April, ada kemungkinan tulisannya tidak menjadi prioritas. Kamu dapat mengakali masalah ini dengan selalu membuat tulisan relevan, atau membuat tulisan yang bersifat timeless dan cocok dibaca kapan saja.

4. Waktu pengiriman artikel tidak tepat

6 Alasan Editor Butuh Waktu Lama untuk Menyunting Artikelilustrasi menggunakan laptop (pexels.com/cottonbro studio)

Beberapa platform menulis, terutama yang besar, masih beroperasi di luar jam kerja pada umumnya. Kebijakan ini dibuat, terlebih agar platform selalu menerbitkan tulisan yang up-to-date. Namun, bisa saja jumlah editor yang bekerja di luar jam kerja tersebut tidak sebanyak di jam kerja. Sebagai hasilnya, hanya tulisan bersifat mendesak yang akan diprioritaskan.

Poin ini berhubungan dengan poin pertama dan ketiga. Untuk mengakali masalah ini, kamu bisa mengirimkan tulisan di jam kerja pada umumnya. Selain itu, buatlah tulisan yang up-to-date dan tidak umum.

5. Editor juga perlu waktu untuk meriset sumber informasi yang dipakai oleh penulis

6 Alasan Editor Butuh Waktu Lama untuk Menyunting Artikelilustrasi seseorang menggunakan Google (unsplash.com/Firmbee.com)

Tugas editor bukan hanya menyunting tulisan berdasarkan tata bahasa. Mereka juga harus memastikan bahwa berbagai informasi yang ada di dalam tulisan adalah benar adanya. Karenanya, mereka harus selalu melakukan riset tambahan sebelum dapat menerbitkan sebuah tulisan.

Inilah mengapa mencantumkan sumber informasi sangat diperlukan. Dengan adanya sumber informasi, editor bisa menjadikan daftar sumber itu sebagai acuan utama. Mereka bisa menghemat waktu dengan mengecek kredibilitas informasi di sumber itu, dan tidak perlu mencari informasi sendiri dari awal. Dengan begitu, waktu editor akan lebih hemat dan tulisanmu bisa lebih cepat diterbitkan.

6. Editor sedang menunggu informasi tambahan

6 Alasan Editor Butuh Waktu Lama untuk Menyunting Artikelilustrasi membaca berita (Pexels/Kaboompics.com)

Informasi sangatlah dinamis, dan dunia penulisan berkaitan erat dengan kedinamisan itu. Contohnya, kamu baru saja mengirimkan analisis mengenai pasangan calon presiden A dan calon wakil presiden B. Namun, terdengar kabar bahwa calon presiden A akan mengganti wakilnya menjadi tokoh C. Jika hal itu terjadi, editor akan menahan artikel tersebut, hingga terdapat kejelasan bahwa capres A tetap akan maju bersama cawapres B.

Melahirkan sebuah tulisan bukanlah perkara yang mudah. Bukan hanya penulis yang perlu mengeluarkan usaha besar; editor pun perlu. Karenanya, agar tulisanmu tidak lama hanya bertahan dalam proses penyuntingan, kamu dapat membuat tulisan yang unik dan up-to-date, mengikuti guideline, dan memasuklan daftar sumber informasi. Jangan lupa untuk selalu semangat dan tidak bosan berkarya, ya!

Helmi Elena Photo Community Writer Helmi Elena

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya