Curhatan Siswa ke Kepala Sekolah, Kelulusan yang Paling Hening

Tetap semangat ya dek! Jalan masih panjang

Denpasar, IDN Times - Kelulusan bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB) telah diumumkan Sabtu (2/5) kemarin. Pengumumannya dilakukan secara daring atau online melalui website masing-masing sekolah. Khusus di Bali, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali mencatat jumlah siswa SMA yang lulus sebanyak 28.653 orang, siswa SMK 32.424 orang, dan siswa SLB sebanyak 130 orang.

Lulus sekolah di tengah pandemik COVID-19 memang terasa berbeda. Tanpa Ujian Nasional (UN), tanpa bertemu teman sekelas, tanpa hadir ke sekolah, apalagi bolos ke kantin. Perayaan kelulusan pun tanpa aksi konvoi dan corat coret baju seragam; euforia yang biasanya dilakukan anak sekolahan dari masa ke masa. Mungkin ini akan dikenang oleh lulusan tahun ini sebagai kelulusan paling hening.

Sebagian besar siswa merasa sedih dengan kondisi saat ini. Bahkan momen-momen terakhir kelulusan pun, siswa hanya bisa tetap diam di rumah saja. Namun apa daya, demi pandemik covid-19 agar segera berakhir, tidak hanya siswa yang harus menahan diri saat ini. Tapi seluruh warga dunia. Tetap semangat ya, dek!

1. Siswa merasa galau karena tahun ini tanpa UN dan kemungkinan besar juga tanpa graduation atau perpisahan

Curhatan Siswa ke Kepala Sekolah, Kelulusan yang Paling HeningIDN Times/Sukma Sakti

Kepala SMAN 1 Denpasar, M Rida, mengaku banyak anak didiknya yang curhat soal kondisi 3 bulan belakangan ini. Mereka galau karena tahun ini tanpa UN, dan akan menyusul tanpa acara perpisahan atau graduation. Namun Rida memberikan pengertian kepada para siswa agar legowo (Menerima) kondisi ini demi kebaikan bersama. Seraya berharap pandemik COVID-19 segera berakhir.   

“Banyak permintaan dari anak-anak untuk bikin acara graduation atau perpisahan. Mereka bilang, tahun ini aneh. Sudah tidak ada UN, tidak ada acara perpisahan atau graduation juga. Seperti tak berarti apa-apa. Saya berikan pengertian ke mereka, kalau dari pemerintah belum membolehkan kumpul-kumpul di sekolah, ya tidak (Tidak boleh). Tapi kalau pemerintah sudah bilang boleh, tentu kita akan fasilitasi. Mereka akhirnya mau mengerti,” tuturnya.

Kendati demikian, para siswa SMAN 1 Denpasar tetap berharap kesempatan itu masih ada sebelum mereka menerima ijazah.

“Saya bilang ke anak-anak, kita tunggu perkembangannya. Tapi bulan Juni siswa yang lulus sudah tidak ke sekolah lagi. Kalau pandemiknya sampai Juni, jelas tidak bisa melakukan graduation dan sebagainya. Intinya, bukan dari sekolah yang melarang, tapi ini untuk kepentingan bersama,” ungkap Rida.

Tahun ini SMAN 1 Denpasar meluluskan 395 siswa dan lulus 100 persen. Pengumuman kelulusan kemarin dimulai pukul 10.00 Wita melalui website. Setelah mengecek kelulusan diri sendiri, para siswa yang lulus selanjutnya akan menerima Surat Keterangan Lulus yang akan dikirim via daring. Surat Keterangan Lulus ini bisa digunakan untuk keperluan administrasi melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Baca Juga: 5 Kelas Online Gratis Untuk Belajar Bisnis, Bermodal Kuota Internet

2. Tidak hanya siswa, kepala sekolah juga merasa sedih karena anak-anak tidak bisa berkumpul di sekolah menikmati kelulusan sebagaimana tahun sebelumnya

Curhatan Siswa ke Kepala Sekolah, Kelulusan yang Paling HeningIlustrasi guru. IDN Times/Sukma Sakti

Kedekatan emosional dengan para siswa membuat Kepala SMAN 7 Denpasar, Tjokorda Istri Mirah Kusuma Widiawati, juga merasakan kesedihan yang dialami anak didiknya. Ia mengaku selama ini selalu membuat grup komunikasi khusus dengan setiap angkatan siswa. Mulai dari siswa angkatan 22 hingga angkatan 28 yang lulus tahun ini. Karenanya, ia sering menjadi tempat curhat para siswa. Termasuk kegalauan siswa yang lulus tahun ini.

“Anak-anak banyak merasa sedih. Sering curhat ke saya, ‘kok kita gini ya? Tidak ada UN, tidak ada perpisahan. Emangnya kita sudah lulus?’ begitu mereka bilang. Tapi saya paham, yang namanya anak-anak, pasti merasa sedih dengan keadaan seperti ini. Saya upayakan persuasif, pendekatan hati, memberi pengertian bahwa tidak hanya mereka saja, namun warga dunia juga mengalami hal yang sama,” cerita Tjok Istri Mirah.

Tjok Istri Mirah juga merasa sedih secara pribadi. Mengingat kedekatannya bersama para siswa, ia mencoba membangun komunikasi dengan para siswa agar tetap semangat meski kelulusan tahun ini berbeda situasinya. Para siswa harus bangkit dan segera melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

“Saya secara pribadi juga sangat sedih. Bahkan saat posting di Facebook, saya sempat menitikkan air mata. Saya merasa mereka semua itu anak saya. Itu sudah prinsip dalam hati saya. Karena itu, kita harus pahami kondisi psikologis siswa yang akan beranjak dewasa,” ucapnya.

SMAN 7 Denpasar saat ini menjadi yang paling banyak meluluskan siswa SMA se-Denpasar yakni 431 orang. Pihak sekolah sudah dari jauh-jauh hari menginformasikan kalau pengumuman kelulusan akan dilakukan melalui online di website sekolah. Selain itu, selama masa pandemik COVID-19, SMAN 7 Denpasar menambah tenaga pengamanan mengingat mulai merebak kasus pencurian di sekolah.

SMAN 7 Denpasar juga memasang sebanyak 28 wastafel cuci tangan di sekolah yang akan dipakai secara berkelanjutan, sebagai upaya membiasakan siswa menjaga pola hidup sehat.

3. Pengumuman kelulusan secara daring, graduation ditiadakan

Curhatan Siswa ke Kepala Sekolah, Kelulusan yang Paling HeningKepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa. (IDN Times/Diantari Putri)

Kadisdikpora Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, melalui pesan WhatsApp, Sabtu (2/5) kemarin menginformasikan jumlah siswa lulus, namun ada juga yang tidak lulus karena beberapa faktor. Adapun jumlah siswa SMA se-Bali sebanyak 28.656 siswa, yang lulus sebanyak 28.653 siswa (99,99 persen) dan tidak lulus 3 orang. Sedangkan jumlah siswa SMK se-Bali sebanyak 32.430 orang, lulus 32.424 (99,98 persen) dan tidak lulus sebanyak 6 orang.

Sementara jumlah siswa SLB sebanyak 130 orang dan lulus 100 persen. Pengumuman kelulusan dilakukan secara daring melalui website sekolah masing-masing. “Yang tidak lulus ada karena berhenti sekolah, ada karena sakit, dan juga ada yang karena faktor nilai,” ujarnya, singkat.

Perihal kegiatan graduation dan sejenisnya, kata Boy, sudah diatur dalam surat yang dikeluarkannya per 15 April 2020, perihal pengumuman kelulusan yang ditujukan kepada Kepala SMA/SMK/SLB se-Bali. Pada salah satu poin dalam surat itu menyebutkan mengimbau peniadaan acara perpisahan atau prom night atau graduation.

“Acara perpisahan atau prom night atau graduation tahun ini ditiadakan dan penyerahan SKL/ijazah atau pemenuhan kewajiban siswa diatur oleh kepala sekolah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan atau physical distancing,” demikian ucap Boy dalam surat tersebut.

Baca Juga: Putra Bali Buat Aplikasi Bit Corona Bot untuk Bantu Pasien COVID-19 

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya