10 Contoh Sesonggan Bahasa Bali, Peribahasa untuk Sindiran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam Bahasa Bali dikenal istilah paribasa atau peribahasa. Paribasa merupakan unsur sastra lisan yang berfungsi untuk mewarnai pemakaian bahasa. Paribasa juga sering dijadikan sebagai media bersenda gurau atau menyindir seseorang.
Paribasa Bahasa Bali terdiri dari beberapa jenis, satu di antaranya sesonggan. Sesonggan berasal dari kata "sangga" yang mendapat akhiran "an" menjadi sanggan, bermakna sebagai ungkapan yang digunakan sebagai pemanis bahasa. Berikut 10 contoh sesonggan Bahasa Bali.
Baca Juga: Contoh Percakapan Bahasa Bali Mengunjungi Rumah Teman
1. Goak kingsanin taluh (burung goak dititipkan telur)
Arti sesonggan ini adalah seseorang yang menitipkan uang pada penjudi, maka uangnya akan habis.
Baca Juga: 10 Contoh Wewangsalan, Pantun Pendek Bahasa Bali
2. Abias pasih (pasir di laut)
Arti sesonggan ini adalah tidak bisa dihitung seperti jumlah pasir di laut.
3. Kutal kutil ikut celeng (ekor babi yang bergoyang)
Sesonggan ini ditujukan untuk sesuatu pekerjaan yang terlihat mudah namun saat dikerjakan sangat sulit.
4. Ada gula ada semut (ada gula ada semut)
Sesonggan ini ditujukan kepada orang kaya atau sukses yang banyak didatangi untuk memohon bantuan dana atau pekerjaan.
5. Aduk sere aji keteng (mengaduk terasi dengan uang bolong atau pis bolong)
Makna dari sesonggan ini adalah jika dalam suatu kelompok ada yang berbuat tidak baik, maka nama kelompok itu akan menjadi tidak baik juga.
6. Buta tumben kedat (buta yang tumben melihat)
Sesonggan ini ditujukan untuk orang yang baru kaya, tumben punya uang banyak sehingga menjadi sombong.
7. Dawa paphne lie slepanne (panjang tangkai pohon kelapanya, maka daunnya banyak)
Sesonggan ini, jika kita menjalani hidup yang panjang, maka akan mendapatkan banyak pengalaman, entah itu buruk maupun baik.
8. Duk masanding api (ijuk berdekatan dengan api)
Sesonggan ini ditujukan untuk orang yang sedang bermusuhan dengan orang lain. Ketika berdampingan akan terjadi pertengkaran karena saling mencari kesalahan.
9. Galak-galak di guwungan (galak atau berani di sangkar)
Sesonggan ini ditujukan untuk orang yang hanya galak atau berani di rumah saja. Namun setelah keluar dari rumah menjadi penakut.
10. Yeh ngrocok sinah tukade daken (air gemericik menandakan sungai dangkal)
Sesonggan di atas ditujukan untuk orang yang terlalu banyak bicara namun tidak memiliki keahlian atau kemampuan.
Sesonggan Bahasa Bali sudah diajarkan di sekolah dasar (SD) dan berharap terus dilestarikan oleh anak muda. Sesonggan ini juga sering diucapkan atau digunakan dalam percakapan sehari-hari di Bali.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.