5 Kosakata Bahasa Bali Mirip Jawa Tapi Beda Arti
Gedang ternyata beda arti di Bali dan Jawa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Indonesia adalah Negara yang unik. Indonesia memiliki ribuan pulau, termasuk ribuan bahasa daerah. Berbagai bahasa daerah ini membuat Indonesia kaya akan perbedaan. Meski tak jarang perbedaan bahasa juga terkadang menimbulkan kesalahpahaman pada saat pertama kali mendengarnya. Misalnya ada satu kosakata yang sama, namun ternyata berbeda makna atau arti.
Perbedaan dalam persamaan kosakata ini juga terjadi di Bali dan Jawa. Sebenarnya Bahasa Bali dan Jawa cukup banyak kemiripan. Pun dengan artinya yang sama. Namun ada juga yang kosakatanya mirip, namun artinya berbeda.
Berikut 5 Bahasa Bali mirip Jawa tapi beda arti:
Baca Juga: 10 Bahasa Bali yang Mirip Jawa dan Artinya Juga Sama
Baca Juga: 10 Bahasa Bali Benda di Pasar, Bule Saja Mau Belajar
1. Sing dalam Bahasa Bali berarti tidak, sedangkan Bahasa Jawa artinya yang (Penghubung kata)
Kata sing dalam Bahasa Bali dan Jawa ternyata berbeda makna. Jika sing dalam Bahasa Bali berarti tidak, maka Bahasa Jawa artinya yang (Penghubung kata).
Contoh kalimat:
Bali: Yen Made sing teka jani, Made sing ngidang medaftar masuk sekolah (Kalau Made tidak datang sekarang, Made tidak bisa mendaftar masuk sekolah)
Jawa: Bakso sing wenak iku kuahe gurih (Bakso yang enak itu kuahnya gurih).