TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Contoh Bahasa Bali Kruna Wilangan atau Kata Bilangan

Penting nih, apalagi kalau belanja ke warung atau pasar

Angka 1000. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Kata Bilangan dalam Bahasa Bali disebut dengan istilah kruna wilangan. Kruna wilangan adalah kata yang menyatakan jumlah benda atau urutan dalam suatu deretan. Kata bilangan juga disebut dengan numeralia, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki makna sebuah kata atau frasa yang menunjukkan bilangan atau kuantitas.

Kruna wilangan dalam Bahasa Bali terdapat 6 jenis. Berikut akan dijelaskan makna dari masing-masing kata bilangan dalam Bahasa Bali beserta contohnya.

Baca Juga: 9 Bahasa Bali Arah Mata Angin dan Dewa Penguasanya

Baca Juga: 7 Pantun Romantis Bahasa Bali, Cocok untuk Valentine

1. Kruna wilangan ketekan

Angka dalam aksara Bali. (YouTube.com/Belajar BahasaBali)

Kruna wilangan ketekan adalah kata bilangan yang biasa digunakan secara umum untuk menghitung jumlah benda atau lainnya. Contoh Kruna wilanga ketekan adalah:

  • sa artinya sebuah atau satu
  • dua artinya dua
  • telu artinya tiga
  • papat artinya empat
  • lelima artinya lima
  • nem atau nenem artinya enam
  • pitu atau pepitu artinya tujuh
  • kutus artinya delapan, dan seterusnya.

2. Kruna wilangan gebogan

Ilustrasi bilangan. (Unsplash.com/Mick Haupt)

Kruna wilangan gebogan adalah jenis kata bilangan yang penyebutannya tidak menggunakan angka, melainkan kata-kata. Tidak semua kata bilangan bisa dimasukkan dalam kata bilangan ini.

Kruna wilangan gebogan ini memiliki sebutannya sendiri. Berikut contoh kruna wilangan gebogan:

  • 35 disebut dengan pesasur
  • 45 disebut dengan setiman
  • 50 disebut dengan seket
  • 75 disebut dengan telung benang
  • 100 disebut dengan satus
  • 150 disebut dengan satus seket atau karobelah
  • 175 disebut dengan lebak.

3. Kruna wilangan pahan

Ilustrasi angka. (Unsplash.com/Del)

Kruna wilangan pahan disebut juga sebagai kata bilangan pecahan. Kruna wilangan pahan ini penyebutannya menggunakan huruf atau kata yang tidak menggunakan angka.

Contoh kruna wilangan pahan adalah:

  • Atenga artinya setengah
  • Asibak artinya setengah
  • Atugel artinya sepenggal
  • Apahteluan artinya sepertiga
  • Aprapat artinya seperempat, dan seterusnya.

4. Kruna wilangan tan janten

Ilustrasi pasir pantai. (Unsplash.com/Kunj Parekh)

Kruna wilangan tan janten adalah kata bilangan yang menunjukkan jumlah benda yang tidak bisa dihitung. Oleh karena itu, kruna wilangan tan janten ini ditulis dalam kata, bukan berbentuk angka.

Contoh Kruna wilangan tan janten:

  • Liu artinya banyak
  • Abedik atau bedik artinya sedikit
  • Aketek artinya sedikit
  • Agetul artinya satu celupan
  • Adesa artinya satu desa atau menunjukkan jumlah yang banyak
  • Akikit artinya sedikitpun
  • Apaso artinya satu jembung atau panci
  • Bek artinya banyak
  • Begeh artinya banyak.

5. Kruna wilangan panta atau undagan

Ilustrasi angka. (Unsplash.com/Nick Hillier)

Kruna wilangan panta digunakan untuk menyebutkan kata bilangan bertingkat atau  urutan bilangan. Contoh kruna wilangan panta atau undagan adalah:

  • Ekan artinya satuan
  • Dasan artinya puluhan
  • Tus artinya ratusan
  • Peon artinya ribuan
  • Laksan artinya puluhan ribu
  • Keten atau keti artinya ratusan ribu
  • Yuta artinya jutaan
  • Bara artinya puluhan juta
  • Ingel artinya ratusan juta
  • Bengong artinya miliaran.

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya