10 Bahasa Bali Kuno, Terdengar Indah Namun Maknanya Negatif
Jangan sampai dipakai untuk memberikan nama anak ya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bahasa Bali terdapat tiga jenis kategori bahasa. Yaitu Bahasa Bali Kuno, Bahasa Bali Aga, dan Bahasa Bali Kepara atau ketah atau juga disebut lumrah. Bahasa Bali Kuno sudah ada sejak zaman lampau, terutama di prasasti-prasasti kuno.
Sedangkan Bahasa Bali Aga adalah bahasa asli suatu daerah atau desa atau kelompok masyarakat contohnya di Desa Tenganan, Desa Sambiran, Desa Bugbug, dan sebagainya. Sementara Bahasa Bali Kepara adalah Bahasa Bali yang umum dipakai oleh masyarakat.
Bahasa Bali Kuno sendiri kini sudah hampir tidak digunakan lagi dalam komunikasi sehari-hari. Walaupun hampir tidak pernah digunakan, namun perlu juga untuk mengetahuinya. Berikut ini 10 Bahasa Bali Kuno yang terdengar asing, melansir dari Kamus Bali Kuno-Indonesia, terbitan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta tahun 1985.
Baca Juga: 10 Percakapan Bahasa Bali yang Biasa Digunakan saat Liburan
Baca Juga: 10 Ucapan Romantis Bahasa Bali, Dijamin Pasanganmu Baper
1. Dharmanuraga memiliki arti rasa cinta kasih yang sejati
Baca Juga: 10 Bahasa Bali yang Sama dengan Bahasa Daerah, Namun Berbeda Makna
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.