TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Bahasa Bali Tentang Kuliner, Jangan Lupa Dihafalkan

Buat yang hobi kulineran di Bali wajib tahu nih 

Menu dari Nasi Lawar Nang Etonk. (instagram.com/nasilawarnangetonk)

Yuk belajar Bahasa Bali lagi, kali ini akan membahas bahasa daerah yang berhubungan dengan kuliner. Siapa yang tahan tidak makan seharian, nih? Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang memerlukan makanan karena itu bagian dari kebutuhan pokok manusia. Seperti apa ya Bahasa Bali tentang kuliner ini? Langsung simak di bawah ini ya.

Baca Juga: Contoh Bahasa Bali Kruna Wilangan atau Kata Bilangan

Baca Juga: 7 Pantun Romantis Bahasa Bali, Cocok untuk Valentine

1. Jaen artinya enak

Ilustrasi makan. (unsplash.com/Paula)

Jaen ini untuk mengungkapkan rasa enak. Kalau tidak enak disebut dengan sing jaen dalam Bahasa Bali.

2. Jukut artinya sayur

Sayur undis. (instagram.com/dapurbundafajar)

Jukut adalah bagian dari masakan terutama untuk nasi campur. Contoh jukut adalah jukut urap, jukut undis, jukat serombotan, dan lainnya.

3. Ulam artinya lauk atau daging

Ilustrasi ayam panggang/ayam bakar. (unsplash.com/Amanda Lim)

Seperti sayur, lauk adalah bagian dari masakan. Jika hanya membeli lauk saja, kamu bisa bilang ke pedagangnya yaitu "Bu, numbas ulamne manten" yang artinya "Bu, beli lauknya saja."

4. Lalah artinya pedas

Sambal pesiar. (instagram.com/saylow)

Lalah untuk mengungkapkan masakannya pedas. Jika membeli makanan di Bali, kamu perlu menanyakan tingkat kepedasannya ya. Jika kamu ingin membeli makanan yang tidak pedas, cukup bilang "Bu sampunang bes lalah nggih, tenga manten tabiane" yang artinya "Bu jangan terlalu pedas ya, setengah aja pakai cabainya."

5. Beberapa bumbu masakan

Ilustrasi garam. (Unsplash.com/Pavel Neznanov)

Untuk membuat masakan biasanya memerlukan beberapa bumbu yang umum digunakan, seperti:

  • Uyah artinya garam
  • Sera artinya terasi
  • Tabia artinya cabai
  • Kesuna artinya bawang putih
  • Mica artinya merica.

6. Mael artinya mahal

Ilustrasi kasir. (unsplash.com/Patrick Tomasso)

Kata ini digunakan untuk menyebutkan harga kulinernya mahal. Sedangkan lawan kata atau tungkalikan dari mael adalah mudah atau murah.

7. Pipis artinya bukan buang air kecil ya, melainkan uang

Ilustrasi dana. (pixabay.com/Ekoanug)

Pipis atau uang adalah alat pembayaran resmi. Pipis digunakan untuk membayar makanan atau minuman sesuai dengan harganya atau ajine.

8. Ajeng driki artinya makan di sini

Ilustrasi makan malam. (unsplash.com/Pablo Merchán Montes)

Biasanya pedagang kuliner akan bertanya kepada pembeli, apakah mau makan di sini (ajeng driki), ataukah bakta budal yang berarti dibawa pulang.

9. Nyem artinya hambar

Ilustrasi makanan sehat. (Unsplash.com/Anna Pelzer)

Orang Bali biasanya menyebutkan 'nyem' untuk masakan atau kuliner yang bumbunya kurang terasa atau hambar. Perlu diketahui, kuliner atau makanan khas Bali selalu berbumbu lengkap dan rasanya kuat. Nyem juga memiliki makna lain (di luar makanan), yaitu orang gila.

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya