Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bahasa Indonesia maupun bahasa daerah terdapat kosakata yang asalnya dari serapan bahasa asing. Begitu juga halnya dengan Bahasa Bali, terdapat beberapa kosakata yang mengadaptasi bahasa asing.
Kosakata ini tidak ada dalam kamus resmi Bahasa Bali, melainkan muncul karena kebiasaan masyarakat yang mengucapkannya. Berikut ini 5 Bahasa Bali yang berasal dari bahasa asing.
Baca Juga: 10 Bahasa Bali yang Sama dengan Bahasa Daerah, Namun Berbeda Makna
Baca Juga: 7 Ucapan Ulang Tahun untuk Pasangan dalam Bahasa Bali
1. Mesin senso
Mesin sensor untuk menebang kayu. (unsplash.com/Markus Spiske) Jika kamu tinggal di pedesaan, pasti sangat akrab dengan mesin yang satu ini. Mesin senso adalah alat pemotong pohon berukuran besar.
Kenapa dinamakan mesin senso? Senso di sini diyakini berasal dari Bahasa Inggris Chain saw atau gergaji yang menggunakan rantai. Namun dalam perkembangannya, kata chain saw ini kemudian berubah menjadi senso karena pelafalan senso terdengar mirip chain saw.
2. Tai blek atau kotoran ayam
Ilustrasi ayam. (unsplash.com/Rohan Reddy) Tai blek adalah sebutan untuk kotoran ayam. Blek di sini berasal dari Bahasa Inggris black, yang berarti hitam.
Kotoran ayam semakin lama akan berubah warna menjadi hitam. Sehingga penyebutannya menjadi tai (kotoran) blek (dari kata black) atau tahi hitam. Penyebutan tai blek atau tai temblek ini lumrah diucapkan masyarakat Bali untuk menyebutkan kotoran ayam.
3. Reting atau leting untuk lampu sein
Lampu sein (warna kuning) pada motor. (unsplash.com/motomoto sc) Komponen yang satu ini sangatlah penting selama mengendarai kendaraan bermotor. Lampu sein digunakan sebagai penanda untuk berbelok ke kanan maupun kiri.
Dalam Bahasa Bali sehari-hari, masyarakat menyebutnya dengan kata reting atau leting untuk lampu sein. Reting berasal dari Bahasa Inggris right yang berarti kanan, dan leting berasal dari Bahasa Inggris left yang berarti kiri.
4. Prikik diambil dari istilah sepak bola
Ilustrasi pemain sepak bola mendapat hukuman. (unsplash.com/Omar Ram) Kalau kamu penggemar sepak bola pasti sudah tidak asing dengan istilah free kick atau tendangan bebas. Free kick terjadi karena satu pemain melanggar pemain tim lawan.
Karena sepak bola termasuk olahraga yang populer di Bali, maka masyarakatnya sangat akrab dengan istilah free kick. Namun pelafalan free kick ini berubah menjadi prikik dalam Bahasa Bali, yang memiliki arti curang.
Tidak hanya olahraga sepak bola saja, kata prikik juga digunakan untuk semua hal ketika seseorang melakukan kecurangan. Ia akan dibilang prikik oleh kawan-kawannya yang lain.
