Ini Etika Resign yang Baik Saat Sudah Tak Nyaman dengan Kantormu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bekerja bertahun-tahun dalam lingkungan kantor yang sama, bisa membuatmu bosan atau bahkan tidak nyaman lagi. Jika orang sudah kurang nyaman, tak jarang dirinya memutuskan keluar daripada bertahan tapi tertekan.
Ketika mengundurkan diri, kamu harus mengikuti setiap prosedur yang ada dari masing-masing perusahaan. Selain itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan agar kamu tetap dipandang baik selepas pergi dari kantor tersebut. Ini dia lima etika resign yang baik saat ingin mengundurkan diri.
1. Jika kamu ingin mengundurkan diri, pastikan bahwa bosmu menjadi orang pertama yang tahu keputusan tersebut
Ini merupakan hal utama yang harus dilakukan saat ingin mengundurkan diri. Jangan sampai bosmu malah mengetahui berita ini dari orang lain. Jika begitu, berarti kamu tidak menghormati keberadaannya.
Walaupun keinginanmu mengundurkan diri karena bos, kamu tetap harus memberitahunya terlebih dahulu. Dengan langkah ini, beredarnya berita kurang baik dapat dihindari.
2. Pilihlah waktu yang tepat & utarakan keputusanmu sebelum hari yang diinginkan. Misalnya, sebulan atau dua bulan sebelumnya
Jika kamu ingin mengundurkan diri, jangan lupa memberitahukannya sebelum hari yang kamu inginkan. Dengan begitu, perusahaan dapat bersiap untuk mencari penggantimu. Jangan sampai kamu memberitahunya secara mendadak, bahkan hanya beberapa hari sebelumnya. Kecuali, memang ada hal yang sangat mendesak.
Pastikan juga waktu yang kamu pilih tepat. Misalnya, jangan sampai kamu mengundurkan diri jika sedang dipercaya mengerjakan sebuah proyek besar. Hal tersebut akan mempertaruhkan nama baik perusahaan. Seberapa besar tanggung jawabmu juga akan terlihat dalam keputusan ini.
3. Setelah memiliki keputusan yang bulat, sampaikan alasan yang jelas kepada pihak perusahaan tentang pengunduran dirimu
Editor’s picks
Setelah keputusanmu benar-benar bulat, sampaikanlah setiap alasan yang kamu miliki secara jelas dan jujur. Jangan sampai kamu menyampaikan alasan yang dibuat-buat atau bahkan membohongi perusahaanmu. Karena perilaku seperti itu, akan berpengaruh terhadap kariermu ke depannya.
Namun, hindari alasan yang menyangkut masalah pribadimu dan rekan kerja. Ini membuatmu terlihat tidak profesional dalam bekerja. Jangan sampai juga menyudutkan salah satu pihak dan terkesan menjelekkan perusahaan. Perhatikan cara penyampaian karena akan mencerminkan karaktermu yang sebenarnya.
Baca Juga: 6 Alasan yang Membuat Karyawan Memilih Resign Meski Gajinya Besar
4. Sebelum benar-benar keluar, selesaikanlah sisa-sisa pekerjaan yang ada secara maksimal. Berikanlah karya terakhir yang berkesan
Jika kamu sudah punya waktu pasti untuk resign, berusahalah menyelesaikan sisa-sisa pekerjaan dengan maksimal. Berikanlah usaha terakhir yang terbaik agar meninggalkan jejak karya yang baik pula.
Hal itu juga akan berpengaruh terhadap kariermu di masa mendatang. Dengan jejak yang baik, kamu dikenang sebagai orang yang total dan tanggung jawab. Namamu dalam lingkungan perusahaan pun, akan tetap baik.
5. Terakhir, jangan lupa untuk tetap menjaga hubungan baik dengan rekan kerjamu di perusahaan tersebut
Saat kamu sudah keluar dari perusahaan tersebut, jangan lupa tetap menjaga hubungan yang baik dengan rekan kerja dan bos. Itu akan menjadi networking yang bagus untuk kariermu. Saat keluar, jangan lupa berpamitan agar mereka tidak kaget dengan keluarnya dirimu.
Pastikan kamu tetap menyimpan hal-hal yang kurang baik dari perusahaan tersebut, dalam hati saja. Jangan sampai kamu menjelekkan kantor lamamu di tempat kerja baru. Karena setiap pekerjaan pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Baca Juga: 5 Bahaya Menjelekkan Kantor Lamamu Saat Wawancara Kerja