5 Cara Menghadapi Atasan yang Genit, Lindungi Diri

Ini bukan sepenuhnya kesalahan korban jika diam merespon

Kamu akan menemukan banyak karakter orang di lingkungan kerja. Syukur-syukur lingkungan kerjamu sehat. Namun kalau sebaliknya, kamu harus bersikap tegas dan tidak diam. Begitu pula memiliki atasan yang genit. Berikut ini 5 cara menghadapi atasan genit.

Baca Juga: 5 Cara Spill Kasus Kekerasan Seksual di Medsos

Baca Juga: Belajar dari Kasus Sulinggih, Kenapa Korban Pelecehan Sulit Berteriak?

1. Sebisa mungkin menjauh

5 Cara Menghadapi Atasan yang Genit, Lindungi Diriilustrasi bekerja (pexels.com/Moose Photos)

Hal pertama yang mesti kamu lakukan adalah berusaha menghindari dan menjauh sebisa mungkin. Meski sulit dan kamu bekerja secara tim dengannya, tapi tetap harus menghindar. Berikan jarak secara nyata dengan atasan.

Jika menjaga jarak maka lambat laun atasan akan merasa bosan karena kamu tidak meresponnya. Harapannya sih dia takkan bersikap genit lagi dan kamu tidak risih.

2. Tidak berteman di medsos

5 Cara Menghadapi Atasan yang Genit, Lindungi Diriilustrasi media sosial (pexels.com/Picjumbo)

Selanjutnya, cobalah tidak berteman dengannya di media sosial (medsos). Batasi ruang lingkup medsosmu hanya untuk orang-orang terdekat saja. Satu penyebab atasan tetap genit adalah mungkin responmu dinilai memberinya harapan. Jadi usahakan kamu tidak memberikan akses sama sekali kepadanya agar dia paham batasan.

3. Mulailah perhatikan body language

5 Cara Menghadapi Atasan yang Genit, Lindungi Diriilustrasi bekerja (pexels.com/Mentatdgt)

Kemungkinan atasan membaca body language kamu secara berbeda. Misalnya nih, eye contact atau tatapan mata. Dia mengira eye contact yang kamu berikan punya makna suka. Jadi usahakan kamu juga menunjukkan eye contact yang sama kepada rekan kerja atau karyawan lainnya agar tidak disalahartikan oleh atasan.

Kita tidak akan pernah tahu bagaimana orang lain akan merespon body language seseorang. Termasuk juga wajah. Terkadang seseorang menyalahartikan ekspresi wajah, sehingga mengubah pandangan atasan terhadap kamu. Dalam dunia public speaking, ada skill berkomunikasi untuk mengatur mimik wajah sesuai topik pembicaraan. Cobalah belajar ilmu body language.

4. Beri petunjuk jika kamu sudah memiliki kekasih

5 Cara Menghadapi Atasan yang Genit, Lindungi Diriilustrasi bersama pasangan (pexels.com/Budgeron Bach)

Ketika atasan mulai genit, mau tak mau kamu bisa menunjukkan pasangan lewat foto profil di WhatsApp maupun medsos lainnya meskipun itu hal privasi menurutmu. Dengan menunjukkan kalau kamu gak single, maka atasan tidak akan berani menggodamu.

Selain itu kamu bisa meminta bantuan pasangan untuk menjemputmu di kantor sepulang kerja. Hal-hal seperti ini pasti akan membuat atasanmu mundur.

5. Laporkan pada HRD perusahaan

5 Cara Menghadapi Atasan yang Genit, Lindungi Diriilustrasi bekerja (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Seandainya cara di atas sudah ditempuh namun tidak ada perubahan, maka yang terakhir melaporkan pada HRD. Kamu harus siap dengan segala risiko, misalnya perusahaan malah memecatmu. Sebaiknya tidak mengapa karena keselamatanmu merupakan hal yang utama. Jika sikapnya sudah di luar batas, kamu bisa meminta pendampingan hukum di lembaga bantuan hukum atau melapor polisi. Usahakan kamu mengumpulkan barang bukti. Kalau tidak ada, bisa kok melalui hasil bukti psikis setelah konsultasi pada psikolog atau psikiater. 

Memiliki atasan yang genit memang menyulitkanmu. Apalagi pada saat itu kondisimu sedang freeze atau membeku. Ingatlah, bahwa korban pelecehan seksual atau dalam situasi terancam sekalipun akan mengalami 3F yaitu freeze, fight (melawan), dan flight (menghindar atau pergi). Dari ketiga hal itu, biasanya masyarakat banyak menyudutkan dan menyalahkan korban yang mengalami freeze atau diam saja. Makanya perlu dukungan dari orang lain untuk memahami hal ini. Baca selengkapnya di sini biar sekalian tahu. Semoga artikel ini membantu.

Indah Shaliha Photo Community Writer Indah Shaliha

Someone who loves writing and pottery

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya