2. Buat rencana istirahat yang tersusun

ilustrasi rencana (unsplash.com/Marten Bjork)

Rencanakan istirahatmu secara terperinci, seperti yang kamu lakukan dengan tugas-tugas lainnya. Tentukan waktu spesifik untuk istirahat dalam jadwalmu, dan patuhi komitmen tersebut. Misalnya, pada pagi hari kamu berencana untuk bekerja penuh. Sedangkan pada malam hari, kamu sudah tidak boleh mengerjakan tugas-tugasmu dan menggunakan waktu itu untuk bersantai atau beristirahat. Dengan memiliki rencana yang jelas, kamu akan lebih mungkin untuk menghormatinya.

3. Gunakan Teknik Pomodoro

ilustrasi jam (unsplash.com/Lukas Blazek)

Teknik Pomodoro melibatkan bekerja dengan konsentrasi penuh selama periode waktu tertentu. Misalnya 25 menit, kemudian memberikan diri istirahat singkat. Pendekatan ini membantu menjaga fokus dan mencegah keinginan untuk menunda.

Kamu juga dapat merasa lebih produktif karena tahu akan ada istirahat di ujung sesi kerjamu. Yang jelas, bekerja terus menerus tanpa diselingi istirahat malah akan mengganggu produktivitasmu.

4. Ciptakan lingkungan yang mendukung

ilustrasi karyawan (pexels.com/fauxels)

Lingkungan kerja yang kacau atau penuh gangguan dapat memicu kebiasaan menunda istirahat. Buatlah ruang kerja yang rapi dan tenang. Komunikasikan dengan rekan kerjamu untuk tidak membuat kekacauan selagi kamu fokus bekerja. Tempat yang nyaman dan bebas dari gangguan akan membuatmu lebih termotivasi untuk bekerja, sebelum akhirnya beristirahat dengan nyaman.

5. Belajar dari pengalaman

ilustrasi tersenyum (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Catat kapan kamu cenderung menunda istirahat dan apa penyebabnya. Apakah kamu merasa terlalu terikat pada tugas-tugas? Atau mungkin kamu merasa tidak layak istirahat? Dengan memahami pola-pola ini, kamu dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi akar permasalahannya.

6. Libatkan teman atau rekan kerja untuk mengingatkanmu

ilustrasi karyawan (pexels.com/Cristina Morillo)

Berbicara tentang tujuanmu untuk mengatasi kebiasaan menunda dengan teman atau rekan kerja dapat memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan. Kamu bisa saling mengingatkan tentang pentingnya istirahat dan bahkan membuat komitmen bersama untuk mengambil waktu istirahat secara teratur.

Misalnya, katakanlah pada rekan kerjamu, "Tolong, nanti saat jam makan siang ingatkan saya untuk berhenti bekerja." Dengan saling mengingatkan, kamu bisa meminimalisir kebiasaan lupa ataupun meremehkan istirahat.

Mengatasi kebiasaan menunda istirahat memerlukan kesadaran, disiplin, dan pengaturan yang baik. Dengan menerapkan beberapa tips di atas, kamu dapat mengubah pola perilaku yang tidak produktif ini. Termasuk menciptakan kebiasaan baru yang lebih seimbang antara kerja dan istirahat. Ingatlah, memberikan diri waktu untuk istirahat adalah investasi dalam kesehatan dan kinerja jangka panjangmu.