6 Contoh Exit Interview yang Umum Ditanyakan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam proses resign tidak hanya sebatas mengajukan surat ke HRD atau atasan saja. Untuk beberapa perusahaan ada namanya sistem exit interview. Ini adalah proses dalam mendukung prosedur keluarnya karyawan, baik karena mengundurkan diri maupun alasan lainnya.
Sesuai dengan namanya, exit interview adalah wawancara dengan karyawan yang ingin resign terkait bagaimana pengalamannya di perusahaan tersebut. Jadi wawancara dilakukan untuk menggali kecocokanmu lebih jauh dengan posisi yang kamu tinggalkan. Bahkan pada saat kamu keluar pun, wawancara perlu dilakukan agar perusahaan bisa berkembang lebih baik lagi dan menumbuhkan rasa loyalitas.
Nah, jika perusahaanmu mendukung kebijakan ini, ada beberapa contoh pertanyaan wajib yang perlu kamu simak terkait exit interview.
Baca Juga: 7 Tips Melewati 3 Bulan Bekerja, Masa Kerja yang Krusial Nih
1. Mengapa kamu memutuskan resign?
Pertanyaan ini tidak hanya muncul ketika melamar pekerjaan saja, tetapi juga pada saat kamu mau resign.
Ini pertanyaan wajib yang harus ditanyakan dalam proses exit interview. HRD hanya ingin mengetahui alasan rinci di balik keluarnya seorang karyawan, sehingga pihak perusahaan tahu pasti kekurangannya. Dengan begitu, dapat dicari solusi agar hal sama tidak terulang kembali.
Baca Juga: Waspada! 5 Tanda Kamu Dieksploitasi Perusahaan
2. Secara personal, bagaimana hubunganmu dengan atasan?
Dalam setiap pekerjaan, mustahil tanpa adanya struktur yang jelas dalam organisasi. Karena hal ini untuk menciptakan hubungan yang baik di antaranya.
Jadi, jawaban kamu boleh mengeluarkan keluh kesah tentang atasan. Namun ingat, akan lebih baik bila kamu memberikan saran juga, bukan sekadar kritik.
3. Menurut penilaianmu, apakah kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik sejauh ini?
Sebenarnya pertanyaan ini hanya ingin mengukur tanggung jawab kamu dalam mengemban jabatan. HRD juga ingin tahu bagaimana tanggapan karyawan di perusahaannya. Untuk menjawab pertanyaan ini, berikanlah jawaban yang jujur namun tidak naif ya.
4. Apa hal yang membuatmu nyaman dengan pekerjaanmu, atau sebaliknya?
Ya, pihak perusahaan hanya ingin menemukan titik balik atas kepergianmu dengan karyawan yang baru kelak. Makanya untuk menjawabnya, ceritakan saja secara gamblang dan terbuka.
HRD juga mengetahui bahkan paham, bahwa pekerjaan tidak melulu menyenangkan atau selalu dirundung masalah. Pengalamanmu tentang sisi baik dan buruk dari pekerjaan ini mungkin bisa jadi masukan dalam wawancara-wawancara karyawan penggantimu nanti.
5. Apa harapanmu untuk karyawan penggantimu selanjutnya?
Ingat, ini adalah pertanyaan yang perlu kamu jawab dengan sejujur-jujurnya. Sebab, jawabanmu bisa menjadi masukan untuk rekrutmen karyawan selanjutnya. Sehingga kesalahan yang ada padamu tidak terulang ke mereka yang baru.
6. Apa alasan kuatmu untuk menerima tawaran di tempat kerja baru?
Tidak perlu ada perasaan tertekan dengan pertanyaan yang satu ini. Jawab saja apa adanya. Mungkin perusahaan baru memberikan bayaran yang lebih baik, lebih stabil, atau alasan lainnya. Jawabanmu dapat menjadi gambaran bagi perusahaan tentang para pesaingnya sehingga bisa berkembang lebih baik.
Itulah beberapa hal mengenai exit interview dan gambaran tentang pertanyaannya. Ingatlah untuk meninggalkan kesan yang baik, sekalipun kamu tidak lagi bekerja di perusahaan. Sebab kesan yang kamu tinggalkan memengaruhi citra kamu sebagai orang profesional.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.