TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Lamaran Kerjamu Ditolak HRD Terus, Hindari deh!

Biar gak dicuekin terus, nih!

Unspash.com/Yogendra Singh

Bekerja di perusahaan besar merupakan impian para lulusan baru. Namun seringkali lamaran kerja yang telah dikirim ke email HRD berujung pada ketidakjelasan, gak ada penolakan tapi juga gak ada panggilan untuk seleksi selanjutnya. Gimana mau diterima dan menjadi karyawan, kalau baru ngirim lamaran aja belum ada panggilan wawancara?

Kalau saat ini merasa sedang mengalaminya, mungkin ada yang salah dengan isi lamaran kerjamu.

Kamu harus tahu kalau pekerjaan HRD itu gak hanya mengurus rekrutmen karyawan baru. HRD memiliki banyak tanggung jawab yang harus dikerjakan. Makanya banyak dari mereka hanya membalas calon kandidat yang sesuai kualifikasi, untuk diundang ke tahap selanjutnya. Mereka gak mempunyai cukup banyak waktu untuk membalas email kandidat yang gak sesuai kualifikasi, dan memberitahu kekurangan mereka dalam mengirim lamaran.

Nah, ada beberapa alasan yang harus kamu ketahui tentang penyebab lamaran kerja ditolak HRD terus. Yuk, disimak ya!

Baca Juga: 5 Fase yang Dialami Setelah Resign Kerja, Relate Gak?

Baca Juga: Terlalu Kaku dan Jaga Jarak, 5 Penyebab Kamu Merasa Terasing di Kantor

1. Keterampilan yang tercantum di CV kamu gak sesuai kualifikasi

Unsplash.com/Mimi Thian

Mungkin kamu berpikir kalau semakin banyak lamaran yang dikirim, peluang diterimanya akan semakin besar.  Lalu kamu mengirim lamaran ke banyak perusahaan tanpa memperhatikan kualifikasi yang mereka butuhkan.

Kamu harus tahu, HRD hanya akan memproses lamaran kandidat yang memenuhi kualifikasi saja. Jika mereka membutuhkan kandidat yang bisa menggunakan aplikasi desain grafis, namun keterampilan kamu hanya Microsoft office, otomatis HRD gak akan melirik CV kamu.

2. Pelamar lain memiliki lebih banyak portofolio, kamu masih kalah jam terbang nih

Unsplash.com/Headway

Kalau keterampilanmu sudah sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan, ada satu hal lagi yang harus diperhatikan, yaitu portofolio. HRD membutuhkan hasil karya untuk membuktikan, bahwa kamu benar-benar memiliki kompetensi di bidang itu.

Kalau kamu melamar sebagai content writer, jangan malas untuk membuat portofolio. Buatlah tulisan menarik untuk kamu kirimkan ke penerbit. Kalau berhasil diterbitkan, gunakanlah itu sebagai portofolio dan cantumkan di CV kamu. Jika artikelmu ditolak, jangan langsung menyerah, teruslah menulis sampai karyamu lolos untuk diterbitkan.

3. Kamu memiliki personal branding yang gak baik di media sosial

Unsplash.com/Erik Lucatero

Membangun personal branding di media sosial adalah hal yang sangat krusial. Ketika HRD menulis namamu di Google, namun yang muncul adalah laman media sosialmu yang unggahannya gak baik bahkan terkesan SARA, bukan hal yang gak mungkin HRD akan menempatkan kamu di posisi daftar hitam perusahaan mereka.

Jangan pernah mengunggah hal-hal negatif ke media sosial kamu, karena jejak digital selamanya gak pernah hilang.

4. Ketahuan menganggur dalam waktu lama, kamu gak mencantumkan kegiatan apa pun di CV

Unsplash.com/Matthew osborn

Mencari pekerjaan impian memang gak mudah, kamu akan membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan mungkin sampai bertahun-tahun. Namun selama mencari pekerjaan, kamu gak disarankan untuk menganggur dan gak melakukan apa pun.

HRD akan menilaimu sebagai orang yang gak memiliki kreativitas, bahkan pemalas. Carilah kegiatan yang positif, kamu bisa mengikuti kursus Bahasa Inggris, belajar keterampilan baru, atau menjadi pekerja lepas atau freelance untuk sekadar memenuhi biaya hidupmu selama belum mendapatkan pekerjaan tetap.

Verified Writer

Lula Lula

you can reach me on my IG @lulumaryamah23

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya