TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Privilege yang Dimiliki Anak-Anak Generasi 2000-an Awal

Kelahiran 2000, 2001, 2002 pasti ikut ngerasain!

ilustrasi anak sedang bermain (pixabay.com/xuanduongvan87)

Seiring bertambahnya waktu, kehidupan ini akan terus berjalan. Sehingga tiap manusia di dunia hendaknya menyesuaikan dengan keadaan yang tak bisa diubah itu. Tiap generasi dari kehidupan manusia tentu mempunyai cerita yang berbeda-beda. Cerita kehidupan pada zaman dahulu, sekarang, bahkan di masa depan, tentu tidak akan sama. Pasti keunikan yang menyangkut kebiasaan serta pola pikir manusia yang hidup di zaman-zaman tersebut, tak terkecuali bagi siapa pun yang terlahir di tahun 2000-an awal.

Privilege, mendengar kata itu saja mungkin terasa seperti sesuatu yang menguntungkan bagi siapa pun yang memilikinya, serupa dengan mereka yang terlahir pada tahun 2000-an awal. Ada sebuah ‘keunikan’ yang mungkin hanya dimiliki dan dirasakan oleh mereka di dalam perjalanan hidupnya. Kalau pengin tahu, yuk, kita lihat sama-sama!

Baca Juga: 10 Frasa Baru yang Lahir dari KPop, Sudah Tahu Artinya?

Baca Juga: Viral Video Paus Beluga Suka Cilukba Anak Kecil

1. Terkena cipratan anak-anak kelahiran tahun 90-an

ilustrasi anak-anak kecil sedang bermain bersama (pixabay.com/sasint)

Berbicara soal kehidupan, otak kita seolah tidak pernah menghapus ingatan tentang betapa membahagiakannya kehidupan masa kecil yang dialami anak-anak kelahiran tahun 90-an. Tentu kita tidak asing dengan permainan petak umpet, maling dan polisi, kelereng, lompat tali karet, congklak, bola bekel, sampai engklek. Namun di satu sisi, kita juga enggan melupakan nama-nama seperti Peterpan, Letto, D’Masiv, Gigi, Cherrybelle, Sm#sh, sampai Kuburan Band yang bahkan setiap saat kita sampai harus membeli kaset CD untuk bisa mendengar musik-musiknya.

Kehidupan pada masa itu bisa dibilang segala sesuatunya tidak mudah. Menggunakan ponsel juga terbatas hanya SMS dan telepon, tidak ada yang namanya tethering atau numpang WiFi, internet 3G juga sudah dapat dibilang sangat cepat, mengirim file masih dengan bluetooth, yang saat proses mengirimnya harus mendekatkan dua ponsel agar dapat terkirim dengan lebih cepat.

Meskipun semua itu terlihat sulit dan terasa tak dapat dijumpai lagi di zaman sekarang, tetapi hal semacam itulah menyebabkan masa kecil anak-anak kelahiran tahun 90-an menjadi memorable dan tak akan pernah terlupakan.

Lantas apa kaitan itu semua dengan anak-anak kelahiran tahun 2000-an awal? Mereka yang terlahir di tahun-tahun itu masih sempat merasakan kehidupan yang dialami anak-anak kelahiran tahun 90-an sebelum era digitalisasi menyerang. Mereka masih ikut merasakan betapa bahagianya kehidupan di masa-masa itu.

2. Tidak terlalu muda dipanggil sebagai anak 90-an, dan tidak terlalu tua saat disejajarkan dengan anak generasi sekarang

ilustrasi sekelompok pemuda sedang ber-selfie (pixabay.com/Tungnguyen22)

Kehidupan masa kecil anak-anak kelahiran tahun 90-an pasti tidak jauh-jauh dari hubungan mereka dengan orang lain secara langsung. Mereka sering bermain dan bersosialisasi, menghabiskan waktu bersama dengan orang lain tanpa media penghubung apa pun. Bahkan bisa dikatakan, pola pikir anak-anak kelahiran tahun 2000-an awal tidak jauh berbeda dengan pola pikir anak-anak kelahiran tahun 90-an. Sehingga mereka seolah terlihat tak ada sekat saat bersosialisasi dan mampu membaur satu sama lain.

Berbeda dengan cara bersosialisasi anak muda di zaman sekarang. Mereka lebih sering menggunakan media lain hanya untuk bisa bersosialisasi atau mendapat perhatian dari orang lain. Tak dapat dipungkiri kalau itu semua juga merupakan efek dari perkembangan zaman dan teknologi yang terus maju.

Saat ini, anak-anak kelahiran tahun 2000-an awal sudah menginjak umur sekitar 21 sampai 23 tahun. Namun dalam segi paras dan penampilan, banyak dari mereka yang masih terlihat tidak terlalu tua jika disejajarkan dengan anak-anak yang lebih muda daripada mereka. Dalam hal ini, bisa dikatakan kalau anak-anak kelahiran tahun 2000-an awal ‘tidak kalah saing’ dengan anak-anak muda di zaman sekarang. Pede aja dulu, iya kan?

Writer

Sheinmu Ta

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya