Filmmaker Pemula Dapat Pembinaan di NTB Juni Mendatang

Biar mereka dapat kesempatan yang sama dengan pro

Denpasar, IDN Times – Memajukan industri film Indonesia dengan memperkuat generasi baru pembuat film yang berbakat dan berpotensi merupakan PR bersama. Apalagi dalam satu dekade terakhir, industri film Indonesia berkembang pesat dan menjadi sorotan dunia. Sehingga menuntut terciptanya karya-karya sinema yang berani dan inovatif.

Meskipun begitu, masih ada kesenjangan yang perlu diatasi, terutama dalam hal pemerataan kapasitas dan wawasan para pembuat film pemula di Indonesia. Sehingga mereka akan digodok dalam program inovatif bertajuk Shorts Up di Pulau Lombok pada Juni 2024 mendatang.

1. Shorts Up diselenggarakan pada Juni 2024 di Pulau Lombok untuk para sineas

Filmmaker Pemula Dapat Pembinaan di NTB Juni Mendatangilustrasi film Indonesia (Dok.IDN Times/Minikino)

Lab Indonesiana Manajemen Talenta Nasional Seni Budaya di bawah naungan Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia bersama dengan Minikino meluncurkan program inovatif bertajuk Shorts Up.

Program inisiatif ini didedikasikan untuk mengembangkan bakat-bakat baru di industri film Indonesia yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 hingga 9 Juni 2024 di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Melalui kegiatan ini kami mendukung para sineas-sineas berbakat untuk mengembangkan potensi mereka bersama para ahli di bidang film,” ungkap Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Restu Gunawan.

2. Bibit-bibit filmmaker akan mendapat pendampingan

Filmmaker Pemula Dapat Pembinaan di NTB Juni Mendatangilustrasi film Indonesia (Dok.IDN Times/Minikino)

Shorts Up bertujuan memetakan dan mendampingi bibit-bibit filmmaker Indonesia, dengan memberikan mereka akses serta peluang yang setara untuk berkembang dalam dunia perfilman. Berfokus pada film pendek, program ini menjadi langkah awal yang paling strategis menuju berbagai produksi yang lebih besar dan ambisius.

“Kami mendukung penuh perkembangan dan akses para filmmaker Indonesia untuk menuju panggung perfilman internasional,” ungkapnya.

Kegiatan Shorts Up dirancang sebagai bentuk lokakarya dan pendampingan yang berkelanjutan yang terinci di antaranya:

  • Hari pertama, kegiatan akan dibuka dengan sesi pembekalan bagi delapan kelompok produksi terpilih, bersama para mentor dan seluruh panitia penyelenggara.
  • Hari kedua dan ketiga, peserta akan terlibat dalam berbagai kegiatan, termasuk pemutaran film pendek karya mereka yang akan dibahas secara kritis bersama mentor dan peserta lainnya.

“Mereka akan mendapatkan sesi sharing bersama para mentor berpengalaman tentang seni dan manajemen produksi film pendek. Peserta juga akan memiliki kesempatan untuk melakukan presentasi pitch deck project film pendek yang ingin mereka kerjakan di hadapan para mentor,” katanya.

3. Rentetan Minikino Film Week 10 di Bali September 2024 mendatang

Filmmaker Pemula Dapat Pembinaan di NTB Juni Mendatangilustrasi film Indonesia (Dok.IDN Times/Minikino)

Peserta Shorts Up juga akan menjalani pendampingan secara daring, dan selanjutnya dipersiapkan untuk dilibatkan dalam Short Film Market di festival film pendek internasional Minikino Film Week 10 di Bali pada bulan September 2024 mendatang.

Para peserta akan berpartisipasi aktif dalam forum-forum dan panel diskusi. Termasuk acara-acara yang khusus yang memang dirancang untuk peserta Shorts Up. Melalui acara di Short Film Market ini, mereka kembali mendapatkan suntikan wawasan berharga dari para narasumber profesional di industri film nasional dan internasional. Daftar nama mentor tersebut diantaranya:

  • Putu Kusuma Wijaya, sutradara yang baru saja merilis film panjang pertamanya, Jayaprana Layonsari
  • Ursula Tumiwa, produser film documenter
  • Khozy Rizal, sutradara film muda dengan berbagai penghargaan film internasional
  • Putri Sarah Amelia, akademisi dan praktisi film.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya