Sunat Menyelamatkanmu dari Munculnya Batu di Saluran Kencing

Sunat tidak lagi tentang agama, melainkan untuk kesehatan

Tabanan, IDN Times - Penyakit batu pada saluran kencing menduduki peringkat ke-2 penyakit urologi yang ditemui pada pria setelah pembengkakan prostat. Penyakit ini umumnya dialami oleh pria, namun tidak menutup kemungkinan juga diderita perempuan. Berikut ini gejala dan penanganan batu pada saluran kencing.

Baca Juga: Waspada di Balik Bangun Malam Untuk Kencing Berkali-kali

1. Penyebab dan gejala batu pada saluran kecing

Sunat Menyelamatkanmu dari Munculnya Batu di Saluran Kencingilustrasi masalah pada ginjal (bostonkidney.com)

Dokter Spesialis Urologi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan, dr Ida Bagus Tatwa Yatindra SpU, mengatakan batu pada saluran kencing dinamai berdasarkan organ tempat ia muncul yaitu batu ginjal, batu ureter, dan batu buli-buli. Namun penyebab penyakit ini tetap sama yaitu karena gaya hidup, makanan, dan faktor keturunan.

Batu pada saluran kencing ini muncul melalui proses metabolisme yang terbentuk dari garam dan mineral di dalam urine yang menempel satu sama lain hingga membentuk batu. Kebanyakan bentuknya menyerupai kerikil kecil dan tidak menimbulkan rasa sakit. Tetapi jika ukurannya lebih besar, hal ini bisa menyebabkan nyeri dan bahkan menghalangi aliran urine ketika batu bergerak melalui saluran yang sempit, yaitu saluran kemih ureter.

Adapun gejala-gejala yang patut diwaspadai adalah nyeri pada bagian bawah perut yang timbul hilang. Jika sudah kesulitan kencing dan berdarah, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk ditangani lebih lanjut.

Baca Juga: Fakta Unik Hormon Testosteron, Bikin Depresi Jika Kekurangan

2. Penanganan batu pada saluran kencing kini tidak lagi melalui operasi besar

Sunat Menyelamatkanmu dari Munculnya Batu di Saluran Kencingilustrasi ultrasound ginjal (laultrasound.com)

Yatindra melanjutkan, berkat kemajuan teknologi, penanganan batu pada saluran kencing tidak perlu lagi melalui operasi besar. Sekarang sudah ada Extracorporeal Shock-Ware Lithotripsy (ESWL) atau tindakan berupa tembakan batu dari luar tubuh menggunakan gelombang kejut tanpa membuat luka dan tanpa dibius.

"Untuk tindakan ESWL bisanya dilakukan untuk batu yang ukurannya 1 sampai 1,5 cm," ujarnya.

Ada juga tindakan Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL) adalah teknik menyingkirkan batu ginjal lewat sayatan kecil sekitar satu centimeter di bagian pinggang pasien. Dengan hanya sedikit sayatan dibanding operasi pengangkatan batu ginjal biasa, rasa sakit dan hilangnya darah lebih minimal, serta durasi perawatan di rumah sakit pun lebih pendek.

Tindakan PCNL dilakukan untuk batu ginjal berukuran lebih dari 2 centimeter dan rawat inapnya hanya membutuhkan waktu dua hari daripada operasi besar yang bisa mencapai lima hari. Tindakan ESWL maupun PCNL di RSUD Tabanan sendiri rata-rata menangani 3 sampai 4 tindakan dalam seminggu.

3. Sunat bisa mengurangi timbulnya batu pada saluran kencing

Sunat Menyelamatkanmu dari Munculnya Batu di Saluran Kencingilustrasi prosedur sunat (pexels.com/Deon Black)

Yatindra mengungkapkan, hampir semua pria menjalani sunat. Sebab sunat terbukti mengurangi infeksi saluran kencing yang biasanya disertai dengan timbulnya batu pada saluran kencing.

Sunat biasanya melakukan pemotongan kulit di bagian depan penis atau kulup, dan tindakan ini akan menghindarkan dari kuman yang terendap. Kuman yang terendap di kulit penis termasuk faktor penyebab infeksi saluran kemih. Infeksi saluran kencing yang berulang bisa menimbulkan batu pada saluran kencing.

"Saat ini tindakan sunat sudah awam dilakukan pada pria tanpa melihat agamanya. Pada dasarnya setiap kelenjar mengeluarkan kotoran. Jika tidak dibersihkan, penumpukan kotoran ini akan menyebabkan infeksi. Begitu juga pada saluran kencing," katanya.

Selain itu, untuk mencegah terjadinya batu pada saluran kencing adalah menghindari makanan yang mengandung asam urat dan kadar garam tinggi, serta meminum air yang cukup.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya