RSUP Sanglah Buka Layanan Gratis Energi Prana, Bisa Obati Kanker

Cobain yuk mumpung gratis sampai Selasa depan

Denpasar, IDN Times - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah membuka gratis pelayanan komplementer dan tradisional selama seminggu, dimulai Selasa (3/12) hingga Selasa (10/12) mendatang di Gedung Wing Amerta lantai 2. Sejak dibukanya alternatif pengobatan ini, respon pasien yang datang lumayan banyak. Pada Kamis (5/12), mereka datang dengan berbagai status kesehatan, beberapa di antaranya pengidap kanker.

Berbagai pelayanan di poliklinik tradisional dan komplementer telah dibuka seperti Poliklinik Hipnoterapi, Poliklinik Energy Prana, dan Poliklinik Akupuntur. Ketut Ayu, penanggung jawab Prana Healing di Poliklinik Energi Prana RSUP Sanglah, kepada IDN Times menyampaikan pertimbangan dibukanya layanan ini adalah kebutuhan masyarakat.

“Menginginkan pelayanan holistik baik dari medis maupun spiritualnya. Kemudian memang dari Kementerian Kesehatan, menteri menekankan memang sangat perlu holistik. Jadi komplementer harus direncanakan di seluruh rumah sakit di Indonesia,” terangnya.

1. Pengobatan tak hanya fisik saja. Kalau pemikirannya lagi masalah, bagaimana fisiknya mau sehat

RSUP Sanglah Buka Layanan Gratis Energi Prana, Bisa Obati KankerIDN Times/Ayu Afria

Ketut Ayu menyampaikan Prana Healing ini bersifat preventif (Pencegahan) dan kuratif (Pengobatan). Pihaknya mengaku tidak hanya mengobati dalam bentuk fisik saja.

“Kami memperhatikan pasien itu bukan hanya badan saja. Dia pasti ada jiwanya juga. Pemikirannya. Kalau pemikirannya lagi masalah bagaimana mau sehat?” ucapnya.

Pengobatan secara fisik umumnya dilakukan oleh dokter. Sementara secara psikisnya melalui Prana Healing. Namun tidak hanya persoalan psikis saja, Prana Healing disebut sebagai terapi untuk tubuh.

"Tapi di sini kami tetap terintegrasi, komplementer. Jadi kami boleh berdiri sendiri dalam terapi dengan Prana Healing. Bisa dengan kombinasi Prana Healing dengan kedokterannya. Juga bisa kedokterannya saja,” jelasnya.

2. Pengobatan ini melibatkan energi matahari, udara dan tanah

RSUP Sanglah Buka Layanan Gratis Energi Prana, Bisa Obati KankerIDN Times/ Ayu Afria

Secara singkat Ketut Ayu menjelaskan, bahwa Energi Prana adalah energi yang bersumber dari matahari, udara dan tanah. Energi inilah yang kemudian dimanfaatkan dan dikelola untuk terapi kesehatan.

Diakuinya memang belum ada rekapan khusus kasus yang dikeluhkan oleh pasiennya, sejak Poliklinik Energi Prana ini dibuka di RSUP Sanglah. Namun sejauh ini pasien datang dengan keluhan persoalan psikis.

“Dari body kelihatan. Baik dalam bentuk maag, sakit kepala dan lain-lain. Sumbernya di sini, di pemikiran,” terangnya.

Sesi terapi penyembuhan dengan Energi Prana ini tergantung kasusnya. Kalau kasusnya ringan hanya butuh 15 menit untuk terapi. Berbeda jika kasusnya berat. Bisa dalam hitungan jam.

Sebanyak 16 tenaga terapis di poliklinik ini terdiri dari sembilan dokter spesialis dan tujuh orang perawat.

3. Poliklinik Energi Prana hanya layani rawat jalan dan tidak menerima BPJS Kesehatan

RSUP Sanglah Buka Layanan Gratis Energi Prana, Bisa Obati KankerIDN Times/Ayu Afria

Ketut Ayu mengungkapkan, poliklinik Energi Prana saat ini hanya melawani rawat jalan saja, dan tidak bisa dicover dengan BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial).

“Ada karena SK (Surat Keputusan) Tarif masih digodok. Kalau gak salah per kali kunjungan, karena dia pasien umum, kalau gak salah ya Rp125 ribu per kali datang,” jelasnya.

4. Penderita kanker servik: Terapi Energi Prana berefek pada kondisi psikologisnya

RSUP Sanglah Buka Layanan Gratis Energi Prana, Bisa Obati KankerIDN Times/ Ayu Afria

Dua orang pasien poliklinik Energi Prana yang diwawancarai IDN Times, mengaku mendapatkan hasil yang memuaskan. Keduanya merupakan perempuan dengan riwayat penyakit kanker yang diidapnya. Seperti Ni Wayan Irayanti (40), pada tahun 2016 akhir mengidap kanker servik. Ia kemudian mengikuti kemoterapi hingga mencoba terapi dengan Energi Prana tahun 2017, dengan sesi meditasi untuk merilis energi negatif.

Setelah rutin mengikuti meditasi Energi Prana, Ira sapaan akrabnya,  mengikuti psikoterapi. Hasilnya, ia merasakan efek tak hanya fisiknya saja, tetapi juga psikis ketika menghadapi penyakit yang dideritanya.

“Saya mengikuti Prana itu setelah sinar (radiasi. Kalau dari fisik sih sebenarnya perubahannya gak terlalu terlihat. Kalau yang saya mengena itu adalah fisik sebenarnya. Karena trauma-trauma orang kanker itu kan luar biasa. Bukan dari fisik dia, tapi dia ke psikis kenanya. Kualitas tidur yang saya rasakan,” ucapnya.

Trauma yang ia maksud seperti tidak percaya diri, takut menjalani kemoterapi dan radiasi, tidak bisa beraktivitas seperti orang-orang pada umumnya, ketakutan serta kecemasan akan mati besok.

5. Penderita kanker payudara stadium IV: terapi Prana lima kali, dinyatakan stabil tidak kambuh

RSUP Sanglah Buka Layanan Gratis Energi Prana, Bisa Obati KankerIDN Times/ Ayu Afria

Sedangkan pengidap kanker payudara stadium IV asal Ubung, Denpasar, Ida Ayu Sinta Dewi (46), mengaku tidak menggunakan obat selama berjuang melawan sakitnya. Pihaknya justru memilih pengobatan secara Energi Prana untuk penyembuhan.

“Seperti kanker itu ada namanya pemeriksaan CA 15-3 dengan ikut Prana bisa turun. Kenapa? Karena Prana ini selain fisik juga ke pikiran. Jadi bagus untuk yang sedang minum obat karena tidak ada obat yang masuk. Jadi tidak ada indikasi dengan obat untuk pasien yang sedang menjalani pengobatan. Untuk operasi juga sama bisa memperkecil risiko pendarahan,” terangnya.

Derita kanker payudara stadium IV, ia baru enam kali menjalani kemoterapi. Padahal kanker sudah menyebar ke paru-parunya. Begitu juga luka bakar di wajahnya grade I dan tangan grade III. Ia mengikuti Prana Healing ini diakuinya tidak perlu operasi plastik.

Usai 2,5 tahun mengidap kanker, hasil pemeriksaan medis sekarang dinyatakan stabil dan tidak ada kekambuhan setelah lima kali dalam sebulan mengikuti terapi Prana.

“Jujur aja saya orang yang tidak telaten. Saya melakukan kalau saya ingat. Tetapi saya meyakini kesembuhan itu, terapi Prana itu lebih banyak mendamaikan dengan diri sendiri. Pengobatan dari dalam, karena kita yakin tubuh bisa menyembuhkan diri sendiri,” terangnya.

Tertarik mencobanya? Yuk datang ke RSUP Sanglah mumpung gratis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya