Risiko Minum Air Kencing Saat Mode Survival Kehabisan Air

Pelaku perburuan liar di Buleleng pernah melakukannya lho

Denpasar, IDN Times – Masih ingat pelaku perburuan liar yang sempat masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Kepolisian Resor (Polres) Buleleng bernama Putu Arya Wiguna alias Apel? Dalam persembunyiannya dari kejaran petugas, ia mengaku meminum urinenya sendiri untuk bertahan hidup di dalam kawasan hutan Taman Nasional Bali Barat. Nah, apakah kamu pernah memiliki pengalaman yang sama dengan tersangka Putu Arya?

Ternyata keputusan meminum urine malah menempatkan tubuh kita pada risiko dehidrasi yang lebih berat. Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Gastro di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah, Dr Agung Tresna. Apa ya yang terjadi?

Baca Juga: Pelaku Perburuan Liar di Buleleng Minum Air Kencing Sendiri

1. Meminum urine malah menyebabkan dehidrasi lebih cepat

Risiko Minum Air Kencing Saat Mode Survival Kehabisan AirIlustrasi Dehidrasi (unsplash.com/powerofforever)

Agung mengatakan, banyak yang menyatakan dalam situasi untuk bertahan hidup, meminum air kencing saat kehabisan air dapat menyelamatkan dari dehidrasi. Faktanya, pilihan tersebut adalah salah. Mengapa? Menurutnya urine tidak dapat membuat seseorang terhidrasi kembali. Justru sebaliknya, malah membuat dehidrasi lebih cepat.

“Penting untuk diingat bahwa urine adalah cara tubuh manusia untuk membuang limbah cair dan limbah yang terlarut,” ungkapnya, Senin (13/11/2023).

2. Kandungan polutan dalan urine tinggi

Risiko Minum Air Kencing Saat Mode Survival Kehabisan Airilustrasi urine (freepik.com/drobotdean)

Kandungan apa yang ada dalam urine manusia? Dokter Agung mengatakan, bahwa sebagian besar urine merupakan air. Urine mengandung garam atau elektrolit terlarut, mineral, dan sejumlah racun yang berasal dari hati atau liver manusia. Saat kita mengalami dehidrasi, maka semakin tinggi konsentrasi polutan tersebut dalam urine.

“Jika kalian berada dalam situasi untuk bertahan hidup atau survival, kemungkinan besar kalian mengalami dehidrasi parah, dan konsentrasinya (polutan) juga sangat tinggi,” jelasnya.

3. Risikonya sama seperti bertahan dengan meminum air laut

Risiko Minum Air Kencing Saat Mode Survival Kehabisan Airilustrasi air laut (pixabay.com/Pexels)

Pada saat kondisi bertahan hidup, meminum air seni sendiri berarti memasukkan kembali polutan tersebut ke dalam sistem tubuh kita. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan tingkat racun dalam tubuh. Kondisi ini sama dengan bahayanya meminum air laut.

“Semakin banyak kalian minum, semakin cepat mengalami dehidrasi. Terlalu banyak garam akan menarik air keluar dari sel melalui proses osmosis,” ungkapnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya