Ini Bahaya di Balik Nonton Drama Korea Menjelang Tidur

Yah, mimin sukanya nonton pas mau tidur juga

Denpasar, IDN Times – Apakah kamu pernah susah tidur berkelanjutan sampai mengganggu kestabilan emosi dan aktivitas sehari-hari? Kalau iya, itu saatnya kamu harus memeriksakan diri ke dokter. Kalau di Bali, ada namanya Poli Tidur di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar untuk mengetahui masalah kualitas tidur yang buruk.

Kepala Instalasi Paviliun Amertha RSUP Sanglah, dr Ida Ayu Kusuma Wardani, menyampaikan Poli Tidur menangani pasien-pasien yang mengalami problem susah tidur.

Kata dr Ida, orang yang nonton drama Korea menjelang tidur biasanya mengalami masalah tidur. Ia justru jadi sulit tidur. Kenapa bisa begitu ya? Berikut ini penjelasan selengkapnya:

1. Secara teori, orang sulit tidur karena faktor usia

Ini Bahaya di Balik Nonton Drama Korea Menjelang Tidurunsplash.com/Matthew T Rader

Banyak hal yang menyebabkan seseorang bisa sulit tidur. Menurut dr Ida, bisa karena asupan obat-obatan yang biasa diminum. Bisa juga karena satu pekerjaan, misalnya perawat dengan jam kerja shift. Atau juga karena pekerjaan dan aktivitas yang membuat siklus tidur menjadi terganggu.

“Nah siklus tidur itu secara teori memang dia semakin tua, terjadi suatu problem perubahan siklus tidur. Jadi kalau normal orang gak bekerja itu, dia bakal mengalami sulit tidur atau perubahan perilaku tidur itu di saat usia tua. Normalnya memang begitu,” terangnya, Selasa (10/12).

Ada juga karena asupan makanan, minum kopi atau merokok secara berlebihan yang memicu orang tidak bisa tidur padahal jamnya telah menunjukkan waktu tidur.

Faktor lain adalah badannya terasa sakit karena meminum obat-obatan tertentu, juga bisa menganggu siklus tidur. “Itu juga bisa pengaruhnya. Teknik cara meminum obatnya yang kurang benar,” jelasnya.

2. Pasien dengan keluhan tidak bisa tidur akan dievaluasi dan diwawancara

Ini Bahaya di Balik Nonton Drama Korea Menjelang TidurIDN Times/ Ayu Afria

Pasien yang memutuskan periksa ke Poli Tidur, maka mereka akan dievaluasi, dan menjalani serangkaian tes wawancara.

“Nah kemudian dilihat perilaku tidurnya dia. Diwawancarai dulu dong. Sakitnya apa, obat-obatan apa. Kan lengkap tuh wawancaranya. Banyak sekali. Sejak kapan, sampai pekerjaan juga. Kemudian pasiennya tidur, dan ada alat yang memang ditempel untuk dievaluasi iramanya,” terang dr Ida.

3. Banyak orang yang suka nonton drama Korea menjelang waktu tidur. Ini justru kebiasaan yang salah

Ini Bahaya di Balik Nonton Drama Korea Menjelang Tidurtwitter.com/izoneglobaltw

Dengan melihat irama otak, yaitu neuro transmitter, akan diketahui perilaku pasien. Kalau seseorang terbiasa menonton drama Korea menjelang tidur, kata dr Ida, justru akan menaikkan kadar serotonin. Sehingga perilakunya cenderung gelisah, dan justru tidak bisa tidur.

“Kayak misalnya, ini contoh. Besok mau ujian, belajar, habis itu badan capai. Aku mau tidur sekarang pasti gak bisa. Kenapa gak bisa? Karena yang naik itu serotonin. Gelisah. Coba habis itu baca buku yang ringan-ringan, majalah yang ringan-ringan, yang santai gak pakai mikir, kan diturunkan serotonin. Melantoninnya baru naik,” terangnya.

Jadi kesimpulannya, biar mudah tidur, kamu sebaiknya membaca buku ringan seperti cerita lucu. Karena akan memengaruhi melantonin, yang menyebabkan kamu mengantuk dan bisa tidur.

4. Banyak pasien tidak mengikuti evaluasi secara utuh, karena lamanya waktu yang diperlukan dalam setiap tahap

Ini Bahaya di Balik Nonton Drama Korea Menjelang TidurIDN Times/ Ayu Afria

Dokter Ida menjelaskan, proses ini menyita waktu yang cukup lama. Sekitar satu hingga dua jam. Inilah yang menjadi kelemahan dan kendala untuk menjalani pemeriksaan terhadap pasien yang sulit tidur. Pasien cenderung tidak ingin berlama-lama. Apalagi berada di dalam ruangan pemeriksaan, dan tidak ada kegiatan. Sehingga memicu kejenuhan.

Maka itu, sejauh ini belum begitu banyak orang yang memanfaatkan Poli Tidur. Hal ini terbukti dengan kecilnya angka penanganan masalah kesusahan tidur. Hanya sekitar empat dan lima orang saja dalam setahun. Itupun tidak sepenuhnya diikuti. Mereka hanya meminta resep obat yang bisa diminum saja.

“Jadi biasanya mereka kami masukkan, pakai perjanjian. Dia mau nyoba. Tapi sampai satu jam, dia sudah menyerah. Sudah selesai. Terlalu lama. Kan evaluasinya satu jam sampai dua jam. Pasiennya nunggu satu jam kami evaluasi. Di tengah-tengah, dia sudah minta berhenti karena terlalu lama. Dia sudah jenuh. Kan emang sebenarnya pengobatan ini betul-betul sampai menilai sedetil, sekecil apapun,” jelasnya.

5. Orang yang sulit tidur bisa berbahaya lho

Ini Bahaya di Balik Nonton Drama Korea Menjelang Tidurhuffingtonpost.com

Apa bahayanya bagi orang yang sulit tidur dan tidak segera ditangani? Menurut dr Ida, dampaknya bisa ke emosi, konsentrasi menurun, badan terasa sakit, dan lainnya.

“Sebenarnya kalau bisa manajemen stres dengan bagus. Misalnya, contoh besok mau ujian. Wajar malam ini gak tidur. Tapi begitu selesai ujian, langsung dia ke rumah, mandi, segar, makan yang enak, tidur. Sampai besok pagi selesai. Jadi tergantung manajemen stresnya. Mampu gak mencari solusinya,” kata dr Ida.

6. Lalu tidur yang berkualitas itu normalnya berapa jam?

Ini Bahaya di Balik Nonton Drama Korea Menjelang Tidurbbc.co.uk

Masing-masing orang memiliki waktu tidur yang berbeda. Namun secara teori, tujuh sampai delapan jam adalah waktu yang ideal untuk beristirahat.

“Beberapa orang itu mengatakan empat sampai lima jam. Boleh gak? Gak apa-apa. Yang penting goal-nya adalah begitu bangun tidur, badan terasa segar. Mau berapa jam boleh. Gitu. Kalau bangun badannya segar, berarti tidurnya bagus. Tapi kalau malah tambah lemas, sakit semua, nah itu berarti tidurnya gak bagus,” ucapnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya