Ngeri, 10 Penampakan Organ Tubuh yang Terkena COVID-19 Berat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
COVID-19 bisa berpotensi mengancam nyawa. Walaupun program vaksinasi terus berjalan, tetapi perlindungannya tidak akan optimal tanpa didukung disiplin protokol kesehatan.
Sayangnya, tidak sedikit yang sinis bahkan tidak percaya COVID-19 itu benar-benar ada, padahal angka kematian banyak sekali. Bukan cuma pernapasan, COVID-19 dapat memengaruhi organ tubuh lainnya. Menurut autopsi pasien COVID-19 bergejala berat, inilah dampak yang bisa ditimbulkan dari infeksi virus corona SARS-CoV-2 pada organ tubuh.
Disclaimer: Artikel ini berisi gambar yang mengandung darah, sehingga dapat menyebabkan mual dan muntah hingga trauma. Kebijaksanaan pembaca amat diharapkan.
1. Gambar ini menunjukkan pendarahan pada lobus atas dan tengah di paru-paru kanan, dan lobus bawah di paru-paru kiri
Sumber: Lacy, J. M., Brooks, E. G., Akers, J., Armstrong, D., Decker, L., Gonzalez, A., ... & Utley, S. (2020). COVID-19: postmortem diagnostic and biosafety considerations. The American journal of forensic medicine and pathology, 41(3), 143.
2. Pneumonia pada paru-paru pasien COVID-19 ditambah dengan infeksi pada alveolus
Sumber: Schaefer, I. M., Padera, R. F., Solomon, I. H., Kanjilal, S., Hammer, M. M., Hornick, J. L., & Sholl, L. M. (2020). In situ detection of SARS-CoV-2 in lungs and airways of patients with COVID-19. Modern Pathology, 33(11), 2104-2114.
3. Penyumbatan pembuluh darah (emboli) pada paru-paru pasien COVID-19 berat, terutama berusia muda, seperti yang ditunjukkan oleh panah pada gambar
Sumber: Greuel, S., Ihlow, J., Dragomir, M. P., Streit, S., Corman, V. M., Haberbosch, L., ... & Elezkurtaj, S. (2021). COVID-19: Autopsy findings in six patients between 26 and 46 years of age. International Journal of Infectious Diseases.
4. Panah pada gambar ini menunjukkan darah beku (trombus) yang menyumbat paru-paru pasien COVID-19 parah
Sumber: Borczuk, A. C., Salvatore, S. P., Seshan, S. V., Patel, S. S., Bussel, J. B., Mostyka, M., ... & Beasley, M. B. (2020). COVID-19 pulmonary pathology: a multi-institutional autopsy cohort from Italy and New York City. Modern Pathology, 33(11), 2156-2168.
5. Plak keputihan (dalam lingkaran) menunjukkan laserasi yang berisi sel inflamasi pada organ trakea pada pasien COVID-19 berat
Sumber: Borczuk, A. C., Salvatore, S. P., Seshan, S. V., Patel, S. S., Bussel, J. B., Mostyka, M., ... & Beasley, M. B. (2020). COVID-19 pulmonary pathology: a multi-institutional autopsy cohort from Italy and New York City. Modern Pathology, 33(11), 2156-2168.
6. Ditemukan banyak trombus pada pembuluh arteri paru-paru pasien COVID-19 berat yang menyebabkan berkurangnya ruang alveolus dan pendarahan ekstensif
Sumber: Bussani, R., Schneider, E., Zentilin, L., Collesi, C., Ali, H., Braga, L., ... & Giacca, M. (2020). Persistence of viral RNA, pneumocyte syncytia and thrombosis are hallmarks of advanced COVID-19 pathology. EBioMedicine, 61, 103104.
Baca Juga: Terapi Plasma Konvalesen untuk COVID-19 Tidak Efektif? Ini Faktanya
Editor’s picks
7. Gambar ini menunjukkan cabang tenggorok (bronkus) pada lobus kanan bawah paru-paru pasien COVID-19 berat yang berisi cairan berwarna putih
Sumber: Suess, C., & Hausmann, R. (2020). Gross and histopathological pulmonary findings in a COVID-19 associated death during self-isolation. International Journal of Legal Medicine, 134, 1285-1290.
8. Tanda panah menunjukkan bagian ginjal pasien COVID-19 parah yang kurang pasokan darah (iskemia) akibat trombosis, sehingga berubah warna
Sumber: Himwaze, C. M., Telendiy, V., Maate, F., Songwe, M., Chanda, C., Chanda, D., ... & Mucheleng’anga, L. A. (2021). Post Mortem examination of Hospital Inpatient COVID-19 Deaths in Lusaka, Zambia - A Descriptive Whole Body Autopsy Series. International Journal of Infectious Diseases.
9. Panah pada gambar menunjukkan otak pasien COVID-19 berat yang memiliki komplikasi kelebihan darah (hiperemia), biasa disebabkan oleh kurangnya pasokan oksigen
Sumber: Himwaze, C. M., Telendiy, V., Maate, F., Songwe, M., Chanda, C., Chanda, D., ... & Mucheleng’anga, L. A. (2021). Post Mortem examination of Hospital Inpatient COVID-19 Deaths in Lusaka, Zambia - A Descriptive Whole Body Autopsy Series. International Journal of Infectious Diseases.
10. Panah pada gambar menunjukkan bahwa tungkai kaki pasien COVID-19 berat terserang komplikasi trombosis vena dalam (DVT)
Sumber: Himwaze, C. M., Telendiy, V., Maate, F., Songwe, M., Chanda, C., Chanda, D., ... & Mucheleng’anga, L. A. (2021). Post Mortem examination of Hospital Inpatient COVID-19 Deaths in Lusaka, Zambia - A Descriptive Whole Body Autopsy Series. International Journal of Infectious Diseases.
Kenapa bisa banyak trombosis dan emboli?
Menurut Global Sepsis Alliance, penyebab utama mengapa komplikasi ini bisa terjadi adalah karena pasien COVID-19 berat rentan mengalami sepsis, reaksi tubuh ekstrem dalam memerangi infeksi SARS-CoV-2.
Dalam riset oleh peneliti China pada Maret 2020 yang dimuat dalam jurnal The Lancet, lebih dari 50 persen pasien COVID-19 berat mengalami sepsis. Terkadang, sepsis terlihat dalam bentuk badai sitokin.
Sepsis inilah yang kemudian menyebabkan berbagai sumbatan dalam pembuluh darah, baik disseminated intravascular coagulation (DIC) maupun tromboemboli vena (VTE). Sebuah penelitian di China pada April 2020 yang dimuat dalam Journal of Thrombosis and Haemostasis menunjukkan 71,4 persen kematian pasien COVID-19 terkait dengan DIC.
Kabar baiknya, vaksinasi dapat mencegah COVID-19 berat
Per 29 Juli 2021, COVID-19 telah menginfeksi setidaknya 195 juta penduduk dunia. Selain itu, lebih dari 4,1 juta meninggal karena komplikasi yang diakibatkan oleh COVID-19.
Fakta dan gambar-gambar di atas bukannya untuk menakut-nakuti, tetapi memang begitulah faktanya. Untuk mencegahnya, yuk, segera dapatkan vaksinasi COVID-19 dan tetap dibarengi disiplin protokol kesehatan agar perlindungannya maksimal. Bila sudah tiba giliranmu divaksinasi, jangan menundanya, ya!
Baca Juga: 4 Tata Laksana Pasien COVID-19 Sesuai Tingkatan Gejala, Sampai Sembuh!