4 Dampak Kalau Tidak Memiliki Asuransi, Jangan Disepelekan

Emang mau kerja terus sampai tua?

Saat mendengar kata asuransi, sering kali kita langsung berpikiran negatif. Bahkan asuransi terkadang diabaikan begitu saja. Padahal asuransi kini menjadi kebutuhan penting untuk masa depan.

Lalu, seperti apa dampak atau risiko jika seseorang tidak memiliki asuransi sama sekali? Simak penjelasan dari Luh Ella, Associate Director Brondiva Agency yang lebih dari 15 tahun berkecimpung di industri asuransi.

Baca Juga: 5 Tips Memilih Agen Asuransi Biar Gak Ditipu

Baca Juga: Bunga Gemitir Bisa Diolah Jadi Teh, Cegah Penyakit Jantung

1. Tabungan terkuras saat tiba-tiba sakit atau terkena suatu risiko

4 Dampak Kalau Tidak Memiliki Asuransi, Jangan Disepelekanilustrasi uang (unsplash.com/Michael Longmire)

Setiap orang pasti berharap memiliki kondisi tubuh yang selalu sehat. Namun, kita juga harus sadar bahwa tidak ada yang tahu pasti kapan akan jatuh sakit. Menurut Luh Ella yang akrab disapa Bunda Ika, jika seseorang tiba-tiba sakit, pastinya akan memerlukan biaya untuk perawatan dan pengobatanannya.

"Belum lagi jika sakitnya tersebut termasuk jenis sakit kritis seperti kanker, gangguan jantung, diabetes, dan lainnya, pasti memerlukan dana yang tidak sedikit," ungkapnya.

Dari mana biaya untuk perawatan maupun pengobatan tersebut? Jika seseorang tidak memiliki asuransi, pastinya akan mengambil dari dana darurat atau tabungan. Otomatis, tabungan akan terkuras bahkan bisa habis.

"Tabungan ini sebenarnya digunakan untuk mewujudkan sebuah rencana atau impian di masa depan untuk keluarga tercinta. Namun harus berkurang atau habis untuk biaya perawatan atau pengobatan sakit."

Berbeda jika seseorang memiliki asuransi. Biaya perawatan maupun pengobatan akan ditanggung pihak asuransi. Orang yang sakit dan keluarga tinggal memikirkan bagaimana bisa cepat pulih tanpa harus memikirkan biaya lagi.

2. Masa depan keluarga atau anak bisa terancam

4 Dampak Kalau Tidak Memiliki Asuransi, Jangan Disepelekanilustrasi sedang sedih (unsplash.com/Dev Asangbam)

Saat tabungan terkuras habis untuk biaya perawatan atau pengobatan, tentunya segala rencana yang telah disusun akan terhalang. Menurut Bunda Ika, saat seseorang sakit terutama sakit kritis seperti kanker, sakit jantung, dan sejenisnya, ada kemungkinan ia akan kehilangan penghasilan.

Entah diberhentikan dari pekerjaannya atau jika seorang pebisnis maka sudah tidak bisa menjalankan aktivitas bisnisnya lagi. Tak pelak, hal ini bisa menyebabkan usaha orang tersebut bangkrut. Jika sudah memiliki asuransi terutama asuransi untuk sakit kritis, tentunya selain biaya perawatan saat rawat inap maupun pascarawat, seseorang akan mendapatkan biaya akibat kehilangan penghasilan. Jadi saat orang tersebut harus dirawat, ia tetap bisa mendapatkan dana untuk kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya.

3. Bagaimana jika orang yang menjadi tulang punggung keluarga berpulang secara mendadak?

4 Dampak Kalau Tidak Memiliki Asuransi, Jangan DisepelekanIlustrasi kuburan. (unsplash.com/Waldemar Brandt)

Jika kamu seorang tulang punggung keluarga, pernahkah kamu membayangkan jika kamu lebih dahulu dipanggil oleh-Nya? Bagaimanakah nasib masa depan keluarga yang ditinggalkan? Jika sudah punya warisan, mungkin masih bisa berharap bisa mendapatkannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan masa depannya.

Bagaimana jika tidak memiliki warisan yang cukup atau bahkan nihil? Jika tidak memiliki asuransi (asuransi jiwa), pastinya kehidupan keluarga yang ditinggal akan semakin berat. Berbeda halnya jika memiliki asuransi. Menurut Bunda Ika, dalam asuransi ada yang namanya uang pertanggungan untuk diberikan kepada tertanggung, dalam hal ini keluarga pemilik polis yang telah berpulang.

"Uang pertanggungan ini akan langsung dapat diterima tertanggung tidak sampai sebulan jika berkas-berkas sudah lengkap. Tentunya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga ke depannya," ujar Bunda Ika.

Asuransi ini juga bisa sekaligus menjadi warisan yang tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan warisan berupa properti atau benda-benda tertentu seperti mobil dan sejenisnya.

"Jika warisan berupa properti atau benda, harus terlebih dahulu dijual untuk bisa digunakan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Lama waktu penjualan ini tentunya tidak bisa secepat pencairan dana pertanggungan dari asuransi," terang sosok ibu yang gemar melakukan yoga ini.

Sebelum dijual, warisan ini juga harus dilakukan proses turun waris atau pembagian waris. Biasanya hal ini kerap menimbulkan sengketa waris.

4. Bekerja hingga tua, mau?

4 Dampak Kalau Tidak Memiliki Asuransi, Jangan DisepelekanIlustrasi orang tua sedang bekerja. (Pixabay.com/GidonPico)

Saat memasuki usia tua atau di atas 65 tahun, seseorang tentunya sudah memasuki masa pensiun dalam mencari penghasilan. Walaupun tidak wajib berhenti, pastinya pada masa ini, mencari penghasilan hanya sekadar mengisi waktu, bukan sebagai kebutuhan utama. Idealnya, di masa ini sudah saatnya seseorang menikmati masa tua dari penghasilan yang telah dikumpulkan sebelumnya.

Namun, tabungan dan simpanan masa tua sudah habis untuk biaya perawatan maupun pengobatan saat sakit karena tidak memiliki asuransi. Hal ini menyebabkan seseorang harus tetap bekerja keras di masa tua atau di masa pensiun untuk memenuhi kebutuhannya. Bisa saja bergantung kepada sang anak. Namun, anaknya pasti punya kebutuhan-kebutuhan yang menjadi prioritas untuk keluarganya.

Jika punya asuransi, tentunya tabungan atau simpanan dana untuk masa pensiun akan tetap bisa dinikmati. Bahkan menurut Bunda Ika, ada produk asuransi yang memang dibuat untuk mempersiapkan seseorang memasuki masa pensiun.

"Menikmati masa pensiun dengan bahagia, tanpa harus memberatkan anak tentunya akan jauh lebih baik," imbuh Bunda Ika.

Penjelasan dampak tidak memiliki asuransi di atas, menurut Bunda Ika, bukanlah untuk menakut-nakuti. Namun kebanyakan faktanya seperti itu yang terjadi. Pemahaman tentang asuransi memang diperlukan, bukan hanya menghitung untung atau rugi saja saat membeli suatu produk asuransi.

"Asuransi itu seperti menukarkan uang kecil kita dengan uang yang lebih besar saat terjadi suatu risiko atau sakit," ujar Bunda Ika mengingatkan.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya