Pertalite Langka di Klungkung, Pembeli Antre dari Pagi sampai Malam 

Apakah semeton juga merasakan hal yang sama?

Klungkung, IDN Times - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax dari Rp9.000 menjadi Rp12.500 per liter, membuat banyak warga di Kabupaten Klungkung beralih ke Pertalite. Terlihat antrean panjang kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Klungkung untuk membeli Pertalite.

Bahkan di beberapa SPBU di Klungkung, keberadaan Pertalite mulai langka. Sejumlah SPBU kehabisan stok Pertalite sehingga mengarahkan warga ke SPBU lainnya yang masih memiliki stok Pertalite. Warga tidak hanya kelimpungan karena harga Pertamax meroket, namun juga kebingungan dengan mulai langkanya Pertalite.

Baca Juga: Telan Rp86 Miliar, Kenapa Kualitas Pelabuhan Sampalan Klungkung Jelek?

1. Antrean pembeli Pertalite dari pagi hingga malam

Pertalite Langka di Klungkung, Pembeli Antre dari Pagi sampai Malam Antrean pengendara yang membeli Pertalite di Kabupaten Klungkung. (IDN Times/Wayan Antara)

Seorang petugas di sebuah SPBU di Klungkung, Nyoman Kariyasa, menjelaskan antrean panjang pembeli Pertalite di tempatnya bekerja terjadi dari pagi sampai malam. Kondisi ini sudah terjadi sejak harga Pertamax naik dari Rp9.000 menjadi Rp12.500 per liternya.

"Sekarang pembeli Pertalite tidak pernah sepi, warga selalu antre. Sementara pembeli Pertamax memang sepi. Maklum harganya terlalu mahal sekarang," ujarnya, Selasa (5/4/2022).

Kariyasa bahkan sampai melarang para pembeli menggunakan jeriken karena saat ini stok Pertalite sangat terbatas.

"Kami sampai dilarang menjual Pertalite ke warga yang membawa jeriken dalam jumlah besar. Kalau yang jeriken kecil, masih kami layani karena mungkin saja warga membeli untuk bahan bakar mesin traktor untuk petani ataupun mesin nelayan," ujar Kariyasa.

2. Kelangkaan Pertalite disebut mirip minyak goreng

Pertalite Langka di Klungkung, Pembeli Antre dari Pagi sampai Malam Ilustrasi SPBU, Pertamax, Pertalite (IDN Times/Shemi)

Seorang warga asal Kota Semarapura Klungkung, Ketut Darmawan, mengaku kelimpungan mencari Pertalite. Beberapa SPBU tidak melayani pembelian Pertalite dengan jerigen.

"Saya mau beli pertalite untuk bahan bakar, tapi di beberapa SPBU tidak boleh membeli bawa jeriken. Padahal saya beli pertalite ini buat mesin genset saja," ungkapnya.

Pada Senin (4/4/2022) sore,  antrean pembeli Pertalite mengekor di SPBU yang terletak di Jalan Ngurah Rai, Kota Semarapura. 

"Di Gianyar saya juga sudah muter-muter cari SPBU. Tapi kebanyakan stok pertalitenya habis. Ini kok seperti minyak goreng ya. Pertalite disubsidi tapi mulai langka di pasaran. Warga semakin sulit kalau keadaannya seperti ini," keluhnya.

3. Pedagang bensin eceran Gianyar juga kesulitan mendapatkan Pertalite

Pertalite Langka di Klungkung, Pembeli Antre dari Pagi sampai Malam Antrean pengendara yang membeli Pertalite di Kabupaten Klungkung. (IDN Times/Wayan Antara)

Tidak hanya di Klungkung, kelangkaan bahan bakar jenis Pertalite juga terjadi di wilayah Kabupaten Gianyar. Stok Pertalite kosong di beberapa SPBU di Kabupaten Gianyar, Senin (4/4/2022) malam. Bahkan pedagang bensin eceran pun tidak memiliki stok untuk pertalite.

"Saya sampai mencari Pertalite ke Klungkung, stoknya juga kosong," ungkap seorang penjual bahan bakar eceran di wilayah Sampalangan, Gianyar.

Menurutnya kondisi ini sudah terjadi sejak awal April atau pasca naiknya harga bahan bakar Pertamax.

"Awal-awal saat harga Pertamax naik, saya masih bisa beli Pertalite. Tapi makin hari makin sulit carinya di SPBU," ungkapnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya