Polemik di Pasaran, Ini Perbedaan Minyak Goreng Curah dan Kemasan 

Semoga harga minyak goreng segera normal ya semeton

Klungkung, IDN Times - Masyarakat di Bali dan sejumlah daerah di Indonesia dalam beberapa hari terakhir mengeluh soal mahalnya harga minyak goreng kemasan. Walaupun lebih sulit didapat, akhirnya saat ini masyarakat beralih ke minyak goreng curah karena harganya yang relatif lebih terjangkau karena disubsidi pemerintah.

Lalu apakah perbedaan antara minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan? Berikut penjelasan dari Kepala Dinas Koperasi, UKM Perindustrian dan Perdagangan Klungkung, I Wayan Ardiasa:

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Curah di Tabanan Rp17 Ribu per Kilogram

1. Minyak curah tidak memiliki merk yang jelas

Polemik di Pasaran, Ini Perbedaan Minyak Goreng Curah dan Kemasan Pekerja menata minyak goreng curah yang sudah dikemas kantong plastik di salah satu agen penjualan minyak goreng curah di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (5/1/2022). (ANTARA FOTO/Patrik Cahyo Lumintu)

Ardiasa menjelaskan pada dasarnya minyak goreng curah dan minyak kemasan sama-sama diproduksi dari bahan dasar kelapa sawit. Hanya saja ada beberapa perbedaan yang mendasar, yakni dari segi pengemasan, distribusi, hingga kualitas.

"Perbedaan paling sederhana antara minyak goreng kemasan dan curah yakni kemasan. Kalau minyak goreng kemasan, jelas ada merknya dan dijual di toko. Sementara minyak goreng curah biasanya tidak ada kemasannya. Kalau di pasaran, dijual per liter atau per kilo dengan kemasan plastik biasa atau botol air minum mineral. Sehingga jarang minyak goreng curah ini dijual di toko, hanya di pasar tradisional," ungkap Ardiasa, Senin (28/3/2022).

2. Minyak goreng curah kualitasnya tidak terjamin dan lebih mudah rusak

Polemik di Pasaran, Ini Perbedaan Minyak Goreng Curah dan Kemasan Ilustrasi pedagang minyak goreng curah. (IDN Times/Adeng Bustomi)

Karena tidak memiliki merk yang jelas, kualitas minyak goreng curah tidak bisa dijamin jika dibandingkan minyak goreng kemasan.

Menurut Ardiasa, minyak goreng kemasan yang sudah memiliki merk pasti, biasanya kualitasnya juga terjamin. Adapun proses produksi minyak goreng kemasan melalui dua kali penyaringan dengan hasil warnanya pun lebih bening. Kualitas juga lebih bagus karena melalui proses pabrikasi yang terjamin.

Sementara proses produksi minyak curah biasanya hanya melalui satu kali penyaringan sehingga warnanya pun lebih pekat. Kualitas minyak goreng curah kurang terjamin karena kurang jelas standar produksinya.

"Kualitas di sini maksudnya, minyak curah itu biasanya daya tahannya lebih rendah dari pada minyak kemasan. Misal saja, minyak curah lebih cepat rusak atau terasa tengik karena lebih cepat mengalami oksidasi. Kalau minyak kemasan itu, dari produksinya sudah ada standar tertentu sehingga lebih tahan lama dan kualitasnya memang lebih bagus," ungkapnya.

3. Saat ini minyak curah lebih diminati masyarakat

Polemik di Pasaran, Ini Perbedaan Minyak Goreng Curah dan Kemasan Pedagang keliling menata minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah ke dalam mobil bak terbuka di kawasan Desa Tungkop, Darussalam, Aceh Besar, Aceh, Kamis (6/1/2022). (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Ardiasa mengungkapkan saat ini minyak goreng curah memang lebih banyak diminati masyarakat. Mengingat harganya yang jauh lebih terjangkau dibandingkan minyak goreng kemasan.

Hingga Senin (28/3/2022), harga terbaru minyak goreng kemasan di Klungkung berkisar antara Rp24 ribu sampai Rp25 ribu per liter. Sementara minyak goreng curah harganya masih Rp15 ribu per liter.

"Minyak goreng curah diburu warga karena harganya yang relatif lebih terjangkau," ungkap Ardiasa.

Saat ini ketersediaan minyak goreng kemasan di Klungkung melimpah, baik di toko berjejaring maupun di pasaran. Sementara minyak goreng curah jumlahnya memang masih terbatas.

"Para pedagang mengaku saat ini dapat pasokan minyak goreng curah yang terbatas. Jadi ketersediaannya di pasaran juga terbatas," ungkapnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya