Jokowi: Bali, DKI dan Jogja Alami Kontraksi Ekonomi akibat Pandemik

Berkurangnya wisatawan sangat memukul perekonomian daerah

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyampaikan data pertumbuhan ekonomi di beberapa daerah. Dalam paparan tersebut, Jokowi menyebut ada tiga provinsi yang mengalami kontraksi cukup tinggi akibat hantaman pandemik COVID-19.

Ketiga wilayah tersebut adalah Bali, DKI Jakarta dan Yogyakarta. Salah satu faktor penyebab minusnya pertumbuhan ekonomi ketiga provinsi tersebut karena berkurangnya wisatawan.

1. Berkurangnya wisatawan membuat perekonomian daerah Bali merosot

Jokowi: Bali, DKI dan Jogja Alami Kontraksi Ekonomi akibat PandemikPresiden Jokowi memberi sambutan di acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi, Rabu (26/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi mengatakan kontraksi besar dialami Bali, DKI Jakarta dan DI Yogyakarta. Pertumbuhan ekonomi di ketiga provinsi tersebut berada di posisi minus.

"Bali minus 10,98 persen karena ini memang turis wisata betul-betul sangat mendominasi ekonomi di bali, sehingga kelihatan sekali pertumbuhan ekonomi di Bali terkontraksi tajam," kata Jokowi dalam rapat terbatas yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (1/8/2020).

"DKI Jakarta minus 8,82 persen dan DIY minus 6,74 persen, yang lain-lain berada pada posisi hampir seperti rata-rata nasional kita," lanjutnya.

Baca Juga: Pemerintah Akhirnya Realistis Sadari Indonesia Jatuh ke Jurang Resesi

2. Papua dan Papua Barat miliki pertumbuhan ekonomi yang positif

Jokowi: Bali, DKI dan Jogja Alami Kontraksi Ekonomi akibat PandemikPresiden Jokowi dalam Rapat Terbatas Mengenai Penanganan COVID-19 dan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (24/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Selain kontraksi yang dialami sejumlah daerah, Jokowi menyebut masih ada daerah yang mengalami pertumbuhan ekonomi positif. Seperti di Papua dan Papua Barat.

"Ini provinsi yang tertinggi pertumbuhan ekonominya adalah Papua 4,25 persen, Papua barat 0,25 persen, yang positif hanya Papua dan Papua Barat, Sulteng 0,06 persen," jelasnya.

3. Jokowi wanti-wanti Indonesia akan masuk resesi

Jokowi: Bali, DKI dan Jogja Alami Kontraksi Ekonomi akibat PandemikPresiden Jokowi dalam Rapat Terbatas Mengenai Penanganan COVID-19 dan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (24/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Melihat pertumbuhan ekonomi yang semakin merosot, Jokowi meminta angka pertumbuhan ekonomi lebih digenjot lagi. Sebab, di kuartal II, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di minus 5,3 persen.

Jokowi pun mengingatkan jika Indonesia masih berada di posisi minus pada kuartal III, maka akan masuk ke dalam jurang resesi.

"Kuartal ketiga, kita masih punya satu bulan, Juli, Agustus, September. Kita masih punya kesempatan September ini, kalau kita masih dalam posisi minus artinya kita masuk ke resesi," kata dia.

Baca Juga: Jokowi: Jika RI Masih Minus di Kuartal III, Kita akan Masuk ke Resesi 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya