Nusa Dua Jadi Pilot Project Program Work From Bali

Nusa Dua dipilih agar mempemudah pengawasan terhadap WFB

Jakarta, IDN Times - Pemerintah memilih kawasan Nusa Dua sebagai pilot project dalam program Work From Bali (WFB) yang diinisiasi bagi para aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Asisten Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Hermin Esti Setyowati menyatakan bahwa terpilihnya kawasan Nusa Dua sebagai pilot project lantaran agar program WFB bisa lebih terkendali dan terawasi.

"Kawasan Nusa Dua menjadi pilihan sebagai pilot project karena sistem single management yang membuat kawasan tersebut lebih terkendali dan terawasi. Selanjutnya, program ini akan dikembangkan dan diimplementasikan ke kawasan-kawasan lainnya," jelas Hermin dalam keterangan tertulis, Minggu (30/5/2021).

Baca Juga: Pakar Kebijakan Publik UGM: Work from Bali Pemborosan Anggaran!

1. Program WFB bagi ASN dan pegawai BUMN siap diimplementasikan

Nusa Dua Jadi Pilot Project Program Work From BaliIDN Times/Hendra Simanjuntak

Hermin menambahkan, pemerintah bersiap segera mengimplementasikan program WFB bagi ASN dan pegawai BUMN dalam waktu dekat.

Hal itu sejalan dengan nota kesepahaman yang telah ditandatangani Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC) bersama dengan Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dalam rapat koordinasi Jumat (28/5/2021) silam.

"Penandatanganan nota kesepahaman antara ITDC dan Kemenko Marves menandai mulai diimplementasikannya program Work From Bali, sebagai bentuk ajakan terhadap para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan BUMN untuk menjadikan Bali sebagai tempat diadakannya aktivitas pekerjaan," tutur Hermin.

Adapun, aktivitas pekerjaan yang dimaksud tersebut antara lain adalah rapat, focus group discussion (FGD), peningkatan kapasitas, outbound, dan sebagainya.

Baca Juga: Begini Skema 25 Persen ASN Work from Bali yang Dikaji Kemenparekraf

2. Pemerintah bekerja sama dengan 16 hotel di Nusa Dua untuk program WFB

Nusa Dua Jadi Pilot Project Program Work From BaliIlustrasi hotel (IDN Times/Anata)

Di sisi lain, Hermin pun memastikan bahwa ada 16 hotel di kawasan Nusa Dua yang telah siap bekerja sama dengan pemerintah untuk mendukung program WFB bagi ASN dan pegawai BUMN.

Bentuk kerja sama tersebut salah satunya adalah dalam bentuk penyediaan harga akomodasi sesuai dengan pagu dari Standar Biaya Masukan (SBM) yang berlaku.

Penerapan kerja sama dengan hotel-hotel tersebut pun sejalan dengan tujuan program WFB yang ingin meningkatkan pariwisata Bali di tengah pandemik COVID-19.

"Tujuan utama program WFB adalah meningkatkan rasa percaya kepada wisatawan domestik. Selain itu juga diharapkan, kedatangan ASN dan BUMN akan menjalankan kembali roda perekonomian Bali, yang selama masa pandemi ini paling mengalami penurunan," terang Hermin.

Oleh sebab itu, Hermin menjamin bahwa hotel-hotel yang telah sepakat bekerja sama dalam program WFB pasti tersertifikasi CHSE atau Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability.

3. Sistem WFB tengah dikaji untuk 25 persen ASN yang bekerja dari kantor

Nusa Dua Jadi Pilot Project Program Work From BaliIlustrasi ASN (Dok.IDN Times/Istimewa)

Sementara itu, selama pandemik COVID-19, pemerintah membagi rata alias 50-50 ASN yang bekerja di kantor (WFO) dan bekerja di rumah (WFH).

Untuk program WFB, rencananya akan diberikan kepada 50 persen ASN yang WFO tersebut.

"Kalau bisa dibagi dua, nanti 25 persen WFO, 25 persen yang work from Bali dengan memaksimalkan existing budget. Saya kira itu setidak-tidaknya dapat membantu mengisi okupansi rate hotel-hotel di Bali," ujar Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu, dalam konferensi pers virtual pekan lalu.

Vinsensius mengatakan, biaya akomodasi per bulan berkisar tiga hingga empat juta rupiah untuk satu kamar. Menurutnya, budget bisa diatur sedemikian rupa sehingga ASN dapat secara bergelombang sampai akhir tahun melakukan WFB.

"Katakanlah 25 persen dari kuota setiap kementerian, saya kira itu sudah bisa sangat menolong okupansi rate yang ada di Bali. Dengan demikian, nanti ujungnya saya kira nanti juga akan bisa membangkitkan perekonomian lokal di Bali," tuturnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Minta Berhemat, Luhut Malah Ajak ASN Work from Bali

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya