Lagi Musim Lobster, Nelayan di Tabanan Terhalang Ancaman La Lina

Nasib nelayan. Tetap semangat yaa

Tabanan, IDN Times - Adanya ancaman La Lina yang berpotensi menimbulkan angin kencang, gelombang tinggi, dan curah hujan secara tiba-tiba menyebabkan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tabanan memberikan imbauan agar nelayan di Tabanan supaya tidak melaut. Padahal bulan Oktober ini, perairan di Tabanan sedang memasuki musim lobster.

Baca Juga: Mau Adukan Masalah Lingkungan di Tabanan? Laporkan Secara Online Saja

1. La Lina diramalkan akan terjadi sampai Desember

Lagi Musim Lobster, Nelayan di Tabanan Terhalang Ancaman La LinaSampan dua orang nelayan kehabisan bahan bakar (Dok.IDN Times/Humas Basarnas Bali)

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tabanan, I Ketut Artana Yasa, menegaskan pihaknya sudah menginformasikan kepada seluruh nelayan di Tabanan supaya waspada terhadap ancaman La Lina. La Lina ini diperkirakan akan berlangsung sampai Desember.

Karena La Lina, tinggi gelombang di Perairan Tabanan berfluktuatif. Dari pantauan Selasa (6/10/2020) lalu mencapai 2,5 meter. Lalu Rabu (7/10/2020), ketinggian gelombang laut mencapai 1,9 meter. Selanjutnya Kamis (8/10/2020) sampai Sabtu (10/10/2020),  ketinggian gelombang diprediksi kembali normal.

"Tapi nelayan tetap harus waspada. Karena dengan adanya La Lina, cuaca buruk terjadi tiba-tiba meskipun sebelumnya cuaca cerah," kata Artana.

2. Oktober ini memasuki musim lobster

Lagi Musim Lobster, Nelayan di Tabanan Terhalang Ancaman La LinaReddit

La Lina menjadi penghalang para nelayan untuk menangkap lobster. Menurut Artana yang juga sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tabanan ini, pada Oktober hingga April 2021 mendatang adalah musimnya panen lobster.

"Musim tangkapnya masih panjang dan saat ini stok lobster untuk laut wilayah selatan di Tabanan cukup melimpah, termasuk juga potensi benih bening lobster (BBL),” terangnya.

2. Permintaan ekspor lobster terus ada

Lagi Musim Lobster, Nelayan di Tabanan Terhalang Ancaman La LinaIlustrasi Lobster (IDN Times/Vanny El Rahman)

Menurut pengepul lobster di Yeh Gangga, Dewa Gede Ada Artana, permintaan ekspor lobster selalu ada.

"Berapa pun yang terkumpul diambil oleh ekportirnya," katanya.

Meski sekarang memasuki musim lobster, namun tangkapan nelayan saat ini rata-rata hanya satu kilogram sampai dua kilogram per hari. Dalam sehari, Dewa Ada bisa mengumpulkan 20 kilogram sampai 50 kilogram per hari. Saat ini harga lobster di tingkat nelayan seharga Rp250 ribu per kilogram.

"Jumlahnya tidak bisa diprediksi karena tergantung cuaca juga," ungkap Dewa Ada.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya