Irigasi Diperbaiki, Musim Tanam 10 Subak di Tabanan Mundur

Ratusan hektare lahan sawah belum ditanami padi

Tabanan, IDN Times - Bulan Agustus seharusnya menjadi jadwal petani di Kabupaten Tabanan untuk melaksanakan tanam padi. Namun memasuki Agustus 2023 ini, dilaporkan ratusan hektare lahan sawah di 10 subak Kabupaten Tabanan belum ditanami padi.

Petani yang semestinya menanam padi pada Agustus 2023 harus menunda atau mundur hingga September-Oktober 2023 mendatang. Satu penyebabnya adalah karena saluran irigasi yang masih menjalani perbaikan.

Baca Juga: Bunga Gemitir Bisa Diolah Jadi Teh, Cegah Penyakit Jantung

Baca Juga: Unmas Denpasar Meneliti Kulit Kopi Jadi Baglog dan Pupuk

1. Sepuluh subak ini ada di tiga kecamatan

Irigasi Diperbaiki, Musim Tanam 10 Subak di Tabanan MundurSawah di Tabanan (IDNTimes/Wira Sanjiwani)

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan. Drh Ni Nyoman Ria Wati, mengatakan berdasarkan laporan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), lahan sawah yang mengalami tunda tanam padi tersebut berada di tiga kecamatan. Yaitu di Kecamatan Penebel, Kecamatan Baturiti, dan Kecamatan Selemadeg.

“Saat ini baru tiga kecamatan yang melaporkan terjadinya penundaan tanam padi," ujarnya, Kamis (17/8/2023) lalu.

Rincian subak di tiga kecamatan yang memundurkan musim tanam antara lain:

Kecamatan Penebel

  • Subak Benana di Desa Buruan seluas 64,72 hektare mengalami mundur tanam dari Agustus 2023 menjadi September 2023 mendatang
  • Subak Jegu di Desa Jegu seluas 84,56 hektare mundur dari Agustus 2023 menjadi Oktober 2023
  • Subak Pesagi di Desa Pesagi dengan luas 88,4 hektare mundur tanam dari Agustus 2023 menjadi September 2023
  • Subak Tajen di Desa Tajen seluas 105 hektare mundur tanam dari Agustus 2023 menjadi September 2023
  • Subak Sigaran di Desa Jegu seluas 21 hektare mundur tanam dari Agustus 2023 menjadi Oktober 2023
  • Subak Penebel di Desa Pitra seluas 73,99 hektare mundur tanam dari Agustus-September 2023 menjadi Oktober 2023
  • Subak Wangaya Betan di Desa Mangesta seluas 46,65 hektare mundur tanam dari Agustus 2023 menjadi September 2023
  • Subak Tingkih Kerep di Desa Tengkudak seluas 50 hektare mundur tanam dari Agustus 2023 menjadi September 2023.

Kecamatan Baturiti

  •  Subak Luwus II Tempek di Desa Adat Basangbe seluas 53 hektare, dari rencana tanam pada Agustus 2023 mundur menjadi Oktober 2023.

Kecamatan Selemadeg

  •  Subak Andel Dewa seluas 90 hektare, dari Agustus 2023 mundur menjadi September 2023.

2. Musim tanam mundur karena perbaikan irigasi

Irigasi Diperbaiki, Musim Tanam 10 Subak di Tabanan MundurIlustarasi jaringan irigasi (Dok. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Menurut Ria Wati, pengunduran tanam padi di Kecamatan Penebel dan Baturiti disebabkan oleh pengerjaan proyek irigasi sekunder yang mengakibatkan kebutuhan pengairan untuk pertanian padi terdampak.

Sementara itu di Subak Andel Dewa, Kecamatan Selemadeg, mengalami mundur masa tanam karena saluran irigasinya tertimbun tanah. Namun kini sudah diperbaiki, dan air telah mengalir.

“Rata-rata mundur tanam sekitar satu sampai dua bulan. Setelah itu petani di subak bersangkutan akan kembali menanam padi,” kata Ria Wati.

3. Mundurnya musim tanam tak memengaruhi produksi padi di Tabanan

Irigasi Diperbaiki, Musim Tanam 10 Subak di Tabanan MundurIlustrasi gabah. (Pexels.com/icon0.com)

Ria Wati menegaskan, meski terjadi mundurnya musim tanam di beberapa subak, namun tidak berpengaruh secar signifikan terhadap produksi padi di Kabupaten Tabanan. Sebab dari total luas lahan pertanian di Tabanan yang mencapai 19 ribuan hektare lebih, lahan yang mengalami kemunduran tanam hanya ratusan hektare.

“Jadi masih optimis bisa mengantongi surplus beras tahun ini,” tegas Ria Wati.

Ia melanjutkan, subak yang menanam padi pada September 2023, akan memasuki musim panen pada Desember 2022. Sementara yang menanam di bulan Oktober 2023 akan memasuki panen pada Januari 2023 mendatang.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya