Hotel Banyak yang Tutup, Tabanan Cari Celah Market Wisatawan Domestik

Ada yang kangen Bali gak?

Tabanan, IDN Times - Tabanan memiliki bisnis akomodasi hotel, vila hingga penginapan meski tidak sebanyak di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Untuk saat ini, selain sebagai tempat karantina Pekerja Migran Indonesia (PMI), beberapa usaha akomodasi lainnya kebanyakan tutup.

Untuk mengatasi itu, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Tabanan mencari celah market wisatawan domestik (Wisdom), yang diprediksi paling cepat pulih saat wabah COVID-19 mereda.

1. Total 625 tempat tidur penginapan disiapkan untuk PMI

Hotel Banyak yang Tutup, Tabanan Cari Celah Market Wisatawan DomestikKadis Pariwisata Tabanan, I Gede Sukanada. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Kepala Dinas Pariwisata Tabanan, I Gede Sukanada, mengatakan tempat karantina PMI di Tabanan disiapkan 28 akomodasi dengan total 625 tempat tidur. Akomodasi ini tersebar di:

  • Kecamatan Kediri: 6 akomodasi dengan 120 kamar
  • Kecamatan Tabanan: 7 akomodasi dengan 100 kamar 
  • Kecamatan Baturiti: 5 akomodasi dengan 142 kamar
  • Kecamatan Pupuan: 3 akomodasi dengan 36 kamar
  • Kecamatan Kerambitan: 1 akomodasi dengan 14 kamar
  • Kecamatan Penebel: 3 akomodasi dengan 19 kamar
  • Kecamatan Marga: 1 akomodasi dengan 12 kamar
  • Kecamatan Selemadeg: 2 akomodasi dengan 23 kamar
  • Kecamatan Selemadeg Barat: 21 akomodasi dengan 159 kamar.

Dari jumlah akomodasi itu, hanya enam akomodasi saja yang terisi PMI. Kata Sukanada, usaha akomodasi di Tabanan selain yang menerima karantina PMI, semuanya tutup. Belum ada yang buka dan membuat promo khusus.

"Belum ada laporan yang buat promo khusus. Akomodasi baik itu hotel, vila maupun penginapan saat ini yang buka hanya yang melayani karantina PMI," ujarnya.

2. PHRI Tabanan memprediksi market domestik lebih cepat pulih

Hotel Banyak yang Tutup, Tabanan Cari Celah Market Wisatawan Domestik(ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Ketua PHRI Tabanan, I Gusti Bagus Made Damara, mengatakan pihaknya sering beberapa kali membahas langkah-langkah apa yang dilakukan saat pandemik COVID-19 ini berlalu.

"Masih wait and see. Kalau saya pribadi karena usaha berada di Tanah Lot yang mana marketnya dominan domestik, maka diambil langkah persiapan untuk menangkap market ini," katanya.

Pihaknya memprediksi, market yang lebih cepat pulih adalah market domestik.

"Terlebih di Tanah Lot, pengunjung hampir 70 persennya domestik. Maka yang selama ini targetnya adalah pasar tamu asing, harus mulai dari sekarang memikirkan cara-cara menangkap peluang pasar lokal yang karakternya pasti agak berbeda dengan wisatawan asing," ujarnya.

3. Tidak ada persoalan tentang THR karena sebagain besar karyawan hotel beragama Hindu

Hotel Banyak yang Tutup, Tabanan Cari Celah Market Wisatawan DomestikIlustrasi uang (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Mengenai pemberian Tunjangan Hari Raya (THR), pihaknya memantau belum ada masalah. Hal ini karena sebagian besar karyawan penginapan di Tabanan beragama Hindu.

"Karena pekerja pariwisata kebanyakan umat Hindu, untuk THR Idulfitri belum ada. Saya pantau ada permasalahan di perhotelan Tabanan," jelas Bagus Damara.

Baca Juga: Dianggap Mampu Tekan COVID-19 Tanpa PSBB, Bali Dirancang Jadi Contoh

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya