Mobilisasi Delegasi Lancar, PLN: Pasokan Listrik G20 Aman

PLN sediakan 70 SPKLU Ultra Fast Charging selama G20

Badung, IDN Times - Selama perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20), Pemerintah menyediakan ratusan kendaraan listrik, baik roda empat maupun roda dua, yang digunakan oleh para delegasi, jurnalis, maupun tamu undangan lainnya. Dalam mendukung mobilisasi kendaraan listrik tersebut, Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyediakan 70 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging dan 100 Wall Charging di semua titik area penyelenggaraan G20.

"PLN memastikan kendaraan yang digunakan oleh delegasi dari G20 bisa lancar melakukan mobilisasi. Dari dua hari acara utama G20 ini, semua berjalan lancar dan kami tidak menerima laporan kendala," ungkap PLT VP Eksekutif Direksi PLN Kantor Pusat, Inu Suprianto, Rabu (16/11/2022), di pameran kendaraan listrik, Bali Collection, Nusa Dua, Kabupaten Badung.

Menurut Inu, G20 adalah momen bersejarah, besar, dan internasional. Karenanya, PLN pun memastikan kesuksesan acara ini dengan pasokan sistem ketenagalistrikan yang andal dan dipastikan tidak ada gangguan. Petugas PLN berjaga di berbagai posko sehingga pasokan listrik selama acara aman.

Baca Juga: Cerita Rider di Ring 1 KTT G20 Antar Paspampres

1. Waktu pengisian daya di SPKLU Ultra Fast Charging sangat cepat

Mobilisasi Delegasi Lancar, PLN: Pasokan Listrik G20 AmanInu Suprianto, PLT VP Eksekutif Direksi PLN Kantor Pusat, saat sebagai narasumber di side event KTT G20. (IDN Times/Ni Ketut Sudiani))

Inu menyampaikan terkait dengan SPKLU, waktu yang diperlukan untuk mengecas dengan Ultra Fast Charging hanya memerlukan 30 menit. Menurutnya, SPKLU juga terkait dengan public services, sehingga ada staging-nya. Ada yang memerlukan durasi pengecasan 1 jam atau 30 menit.

"Nah kalau yang Ultra Fast Charging, bisa hanya seperempat jam. Jadi sudah sedemikian berubahnya era sekarang ini. Kita akan melihat bagaimana perkembangan teknologi ke depannya," katanya.

Inu menekankan, PLN akan siap memfasilitasi siapa saja yang ingin mengakses kendaraan listrik, baik dengan Home Charging maupun Super App. Ia memastikan siapa pun yang memiliki kendaraan listrik, PLN akan menyiapkan infrastrukturnya sampai ke rumah.

"Di luar ada SPKLU yang sudah dipasang dari Sabang sampai Merauke. PLN siap menyongsong kendaraan listrik."

2. PLN akan memikirkan masukan terkait daur ulang material

Mobilisasi Delegasi Lancar, PLN: Pasokan Listrik G20 AmanSPKLU PLN. (IDN Times/Ni Ketut Sudiani)

Lalu bagaimana dengan upaya PLN untuk melakukan daur ulang? Menurut Inu, PLN selama ini mencoba melakukan pengembangan terkait dengan baterai. Hanya saja perlu dipikirkan kembali bagaimana untuk mendaur ulang material-material yang dipakai.

"Soal recycle, reuse, tentu akan menjadi masukan yang bagus. Dalam setiap mengembangkan sesuatu, kami berupaya agar semua material dibuat di dalam negeri. Berikutnya memang perlu material itu nanti bisa di-reuse dan recycle," ungkapnya.

3. PLN akan memasang lebih banyak SPKLU ke depannya

Mobilisasi Delegasi Lancar, PLN: Pasokan Listrik G20 AmanLayanan PLN. (IDN Times/Ni Ketut Sudiani)

Inu juga meyakinkan para pengguna untuk tidak ragu menggunakan kendaraan listrik, dan agar tidak cemas mencari SPKLU sebab juga tersedia home charging. Ke depannya, SPKLU akan semakin banyak memasang SPKLU.

"Perilaku pengguna kendaraan listrik, 80 persen mengecas di rumah. Mengenai lokasi, SPKLU adalah premium services dari ekosistem. Kami terus mendorong ekosistem kendaraan listrik dan kami bangun digital aplikasi sehingga begitu ada pembelian kendaraan listrik, sudah ada sinyal, sehingga kami tawarkan untuk pasang home charging," terangnya.

Ia menilai, era kendaraan listrik adalah sebuah keniscayaan. Karenanya harus segera dilakukan terobosan dan dipikirkan bagaimana agar bisa mandiri dan tidak ketergantungan dengan negara lain.

"Kami terus meyakinkan bahwa penggunaan kendaraan listrik ini banyak benefitnya. Motor listrik juga perawatannya tidak sesulit motor. Ke depan kita akan melihat apa saja insentif dari pemerintah," ujar Inu.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani
  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya