5 Barang Gak Berguna yang Justru Diekspor, Auto Cuan!

Ya ampun, padahal mimin sering buang barangnya

Siapa sangka barang yang dulu kamu anggap tidak berguna bisa menjadi barang bernilai jual tinggi. Barang ini pasti banyak bertebaran di sekitar kamu. Bahkan di antara barang-barang tersebut sudah menjadi komoditi ekspor Indonesia.

Negara-negara seperti Jepang, China, Amerika, hingga Korea Selatan menjadi tujuan ekspor barang-barang tersebut. Apa saja barang gak berguna yang justru diekspor tersebut? Cek list di bawah ini!

Baca Juga: Harga Biji Cokelat Fermentasi Melejit Rp90 Ribu per Kilogram

1. Sabut kelapa

5 Barang Gak Berguna yang Justru Diekspor, Auto Cuan!sabut kelapa yang bisa dimanfaatkan (unsplash.com/@jannerboy62)

Dulu banyak orang membakar sisa dari kulit kelapa atau sabut kelapa. Namun siapa mengira sabut kelapa yang sudah diproses menjadi serat sabut memiliki banyak manfaat.

Serat sabut kelapa yang sudah bersih bisa dimanfaatkan sebagai media tanam, alat cuci piring, penyaring air, hingga kerajinan tangan. Tidak tanggung-tanggung, ternyata Indonesia telah mengekspor sabut kelapa ke negara seperti China yang nilainya hingga miliaran Rupiah.

Asosiasi Industri Sabut Kelapa Indonesia (AISKI)di Facebook, membagikan pengalaman anggotanya yang gampang-gampang sulit untuk berbisnis serat sabut kelapa. Syaratnya adalah:

  • Sebaiknya melakukan survei potensi bahan baku terlebih dahulu
  • Jarak dari lokasi pabrik ke pelabuhan ekspor dan mesin produksi yang sesuai dengan standar ekspor
  • Kualitas yang layak diolah dan diambil fibernya adalah sabut kelapa yang sudah matang serta bisa menghasilkan santan
  • Serat atau coco fiber yang layak ekspor adalah memiliki panjang minimal 5 centimeter, bersih, halus, dan berwarna cokelat keemasan
  • Memiliki mesin dengan kapasitas produksi minimal 2 ton per hari.

Baca Juga: 9 Sumber Penghasilan Desa Kutuh di Bali, Pernah Terkaya di Indonesia 

2. Daun ketapang

5 Barang Gak Berguna yang Justru Diekspor, Auto Cuan!ilustrasi daun kering yang bisa dimanfaatkan (unsplash.com/photos/SLi-_TMSIvY)

Tanaman yang biasa tumbuh di sekitaran sungai ini ternyata daunnya memiliki nilai jual. Dulu daun ketapang dibiarkan berjatuhan ke tanah karena dianggap barang tidak bernilai.

Kini, sudah ada beberapa daerah di Indonesia yang berhasil mengekspor daun ketapang. Mengutip dari Kemlu.go.id, Indonesia mengekspor daun ketapang kering ke Amerika Serikat, Jepang, dan Kanada dengan harga berkisar Rp1 juta per kilogram.

Daun ketapang mampu mengubah pH air. Biasanya banyak digunakan untuk budidaya ikan cupang dan udang. Daun jetapang juga memiliki kandungan methanol yang dapat menyembuhkan alergi, luka luar, bakteri, hingga jamur.

3. Daun jagung 

5 Barang Gak Berguna yang Justru Diekspor, Auto Cuan!daun jagung kering yang bermanfaat (unsplash.com/@roberto_sorin)

Kamu sering melihat di daun jagung dibuang ke tempat sampah di pasar-pasar tradisional. Ternyata kalau diolah, daun jagung bisa menjadi barang yang bermanfaat.

Daun jagung yang sudah bersih dimanfaatkan oleh orang-orang Jepang sebagai penutup tanah selama musim dingin. Tidak tanggung-tanggung, Jepang meminta hingga 1000 ton daun jagung untuk memenuhi kebutuhan mereka.

4. Cangkang sawit 

5 Barang Gak Berguna yang Justru Diekspor, Auto Cuan!buah sawit yang dijadikan bahan baku minyak sawit (unsplash.com/@evablue)

Selain menjadi bahan baku minyak, kelapa sawit ternyata memiliki potensi lain yang belum banyak diketahui orang. Cangkang sawit yang biasanya dibuang begitu saja, dapat digunakan sebagai bahan baku arang, bahan bakar boiler, hingga bahan campuran untuk pengeras jalan.

Jepang merupakan negara yang secara konsisten meminta suplai cangkang sawit hingga ribuan ton per tahun.

5. Rambut 

5 Barang Gak Berguna yang Justru Diekspor, Auto Cuan!ilustrasi rambut yang bisa dimanfaatkan kembali (unsplash.com/@towfiqu999999)

Ngapain juga ya menyimpan sisa potongan rambut di rumah. Palingan juga dibuang. Tetapi yang kamu anggap sampah itu rupanya bernilai tinggi. Awal mulanya, sisa rambut dikumpulkan sebagai sanggul untuk kebutuhan pernikahan.

Selain menjadi sanggul, sisa rambut pun bisa dimanfaatkan menjadi wig dan bulu mata palsu. Indonesia terkenal sebagai penghasil produk turunan dari bahan baku rambut sisa. Ekspor produk turunan rambut asal Indonesia ini ternyata sudah merambah hingga 40 negara.

Mengutip dari Dprd.jatengprov.go.id, seorang Kepala Desa Karangbanjar, Kabupaten Purbalingga, menggeluti bisnis rambut palsu home industry selama 12 tahun. Hasil wignya diekspor ke China, Korea, dan Turki. Pengirimannya sebanyak 15 ton setiap 3 bulan, atau tergantung permintaan.

Kamu harus jeli melihat peluang yang ada di sekitar. Sebenarnya banyak lagi barang lain yang terlihat biasa saja, bila dikemas dan diolah dapat bernilai jual tinggi.

Mohamad Teguh Photo Community Writer Mohamad Teguh

https://teguhgetuk.wordpress.com/

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya