Wishnutama Minta Pelaku Pariwisata Siapkan Skema New Normal

Bakal seperti apa nanti pariwisata Indonesia?

Jakarta, IDN Times - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengajak industri pariwisata menerapkan protokol kesehatan untuk menyambut era new normal di sektor pariwisata pascapandemik COVID-19 usai.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) saat ini tengah berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga dan stakeholder terkait untuk menyiapkan protokol-protokol yang nantinya bisa diterapkan bagi industri pariwisata pascapandemi usai.

“Protokol kesehatan hingga keamanan nantinya menjadi perhatian wisatawan. Kami terus bekerja keras untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam menyiapkan protokol kesehatan dalam rangka mempercepat pemulihan sektor pariwisata,” kata Wishnutama dalam keterangan tertulisnya yang dilansir Senin (18/5).

1. Optimisme pariwisata bisa cepat pulih

Wishnutama Minta Pelaku Pariwisata Siapkan Skema New NormalKapal di Labuan Bajo. IDN Times/Hana Adi Perdana

Pria yang akrab disapa Tama ini menyatakan optimis, sektor parwisata Indonesia dapat lebih cepat pulih dari diprediksi sebelumnya. “Kita harus menormalkan sektor pariwisata kita lebih cepat. Kita harus sepenuhnya menyadari bahwa pariwisata adalah tulang punggung perekonomian,” ujarnya.

Beberapa studi menunjukkan bahwa sektor pariwisata membutuhkan sekitar 5 tahun untuk kembali ke keadaan normal pascapandemi COVID-19 ini. Namun ia meyakini Indonesia bisa berbuat lebih baik dari itu asalkan diiringi dengan harmonisasi para stakeholder.

Baca Juga: Bali Siap Buka Kembali Pariwisata di Tengah Pandemik Virus Corona

2. Persiapan di tengah penutupan pariwisata

Wishnutama Minta Pelaku Pariwisata Siapkan Skema New NormalIlustrasi pariwisata di Gili Trawangan, Lombok. IDN Times / Shemi

Momentum penutupan kawasan wisata akibat pandemik disarankan untuk jadi kesempatan evaluasi dan menata ulang tempat wisata. Sehingga, nantinya dapat menghadirkan pelayanan yang menghasilkan kesan lebih baik bagi wisatawan termasuk dalam menerapkan pariwisata berkelanjutan.

Indonesia akan memiliki sejumlah agenda yang berhubungan dengan pariwisata. Momentum penutupan kawasan wisata akibat pandemik disarankan untuk jadi kesempatan evaluasi dan menata ulang tempat wisata. Sehingga nantinya dapat menghadirkan pelayanan yang menghasilkan kesan lebih baik bagi wisatawan termasuk dalam menerapkan pariwisata berkelanjutan.

"Sektor pariwisata memberikan kontribusi yang signifikan untuk penciptaan lapangan kerja, membawa devisa, investasi, dan merangsang hampir semua sektor lainnya," katanya.

Wishnutama Minta Pelaku Pariwisata Siapkan Skema New NormalIDN Times/Sukma Shakti

3. Persiapan di beberapa daerah

Wishnutama Minta Pelaku Pariwisata Siapkan Skema New NormalIDN Times/Lia Hutasoit

Bali dan Belitung siap membuka kembali pariwisata mereka di tengah pandemik virus corona yang belum berkesudahan ini. Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati optimistis daerahnya semakin mampu mengendalikan virus yang dikenal dengan nama COVID-19 ini.

"Fase landai sudah mulai terjadi. Mudah-mudahan mulai ada penurunan di Bali," kata pria yang akrab disapa Cok Ace.

Bali akan membentuk protokol kesehatan pasca-COVID-19 mengacu pada tiga tuntutan yakni kebersihan, kesehatan dan keamanan. Bali disebutnya akan membuka pariwisata secara bertahap atau dengan sistem klaster atau per kawasan.

Sementara itu, Wakil Bupati Belitung Ishak Meirobie mengatakan akan membuka kembali pariwisata Belitung dengan menerapkan kegiatan pariwisata yang sesuai standar protokol kesehatan dunia. Salah satunya dengan memberlakukan tes PCR bagi wisatawan.

Tes ini direncanakan akan dimasukkan dalam paket pariwisata. Menurut Ishak tes PCR ini akan dihargai sekitar Rp1,5 juta. Wisatawan yang akan datang akan dites terlebih dulu dan menunggu 3 jam di priority lounge hingga hasil tes keluar.

"Misal paket Rp5 juta jadi Rp6,5 juta. Kalau dia negatif silakan pergi ke pantai, pulau dan lain-lain," katanya.

Baca Juga: Strategi Belitung untuk Hidupkan Kembali Pariwisata yang Mati Suri

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya