Bata Tutup 50 Gerai dan PHK Karyawan akibat COVID-19

Kini hanya ada 460 gerai dari sebelumnya 510 gerai

Jakarta, IDN Times - PT Sepatu Bata Tbk menutup 50 gerai mereka serta melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan mereka. Kebijakan ini diambil akibat penuruan penjualan yang disebabkan dampak COVID-19.

"Per Mei 2021 gerai Bata ada 460, dan yang ditutup tahun lalu ada sekitar 50 karena tidak profitable," kata Direktur Sepatu Bata Hatta Tutuko dalam paparan publik, pada Rabu, 16 Juni 2021.

Baca Juga: Kisah Sukses Korban PHK Dagang Sembako Pakai Mitra Tokopedia

1. Bata fokus ke bisnis digital

Bata Tutup 50 Gerai dan PHK Karyawan akibat COVID-19Ilustrasi e-commerce. (IDN Times/Aditya Pratama)

Meski demikian, Hatta mengatakan tidak akan menutup toko atau gerai secara besar-besaran dan masih mempertahankan toko di mal. Penutupan 50 gerai toko dilakukan karena dinilai tidak profitable.

"Toko (di mal) tetap buka kita mengikuti apa yang diikuti pemerintah tapi kita juga bertahan kepada digital bisnis," katanya.

2. PHK karyawan tidak dalam jumlah besar

Bata Tutup 50 Gerai dan PHK Karyawan akibat COVID-19Gedung PT Sepatu Bata Tbk. (bataindustrials.co.id)

Selain menutup 50 gerai mereka, Bata juga mengatakan telah memutus hubungan kerja atau PHK sejumlah karyawan mereka. Namun Hatta mengatakan jumlah karyawan yang terkena PHK tidak banyak.

"Kita tidak melakukan PHK besar-besaran, misalnya kontrak sudah habis tidak diperpanjang dan kalau pun harus ditambah PHK yang tidak besar dan dilakukan sesuai peraturan pemerintah," paparnya.

Baca Juga: TikTok PHK Karyawan di India Gara-Gara Aplikasi Diblokir Pemerintah

3. Penjualan sepatu Bata

Bata Tutup 50 Gerai dan PHK Karyawan akibat COVID-19Ilustrasi Harga Saham Naik (Bullish) (IDN Times/Arief Rahmat)

Hatta menjelaskan Bata mencatatkan penjualan sepatu yang cukup baik pada lebaran 2021. Ia juga memperkiraan bisnis perseroan di semester bisa ditutup pada posisi jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Namun untuk wholesale akan ditiadakan karena adanya kesulitan likuiditas.

"Untuk itu wholesale kita tutup karena itu bagian kecil kontribusi terhadap perusahaan dan kita fokus kepada digital bisnis sebagai penggantinya di samping kita punya toko ritel," ujarnya.

Ke depannya Bata juga akan berfokus pada bisnis digital, mengembangkan kerja sama dengan franchise, dan juga ada ritel.

Baca Juga: Giant Tutup Seluruh Tokonya Mulai Juli 2021, 5 Gerai Berubah Jadi IKEA

Topik:

  • Anata Siregar
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya