Hotel di Bali Tawarkan Menginap Rp3 Juta per Bulan, PHRI: Ngawur!

Diskon menginap tersebut dinilai tak masuk akal

Jakarta, IDN Times - Sektor perhotelan merupakan salah satu yang terdampak cukup dalam bisnisnya akibat wabah virus corona (COVID-19). Akibatnya, ratusan pengusaha hotel menutup bisnisnya untuk sementara waktu guna menekan kerugian yang lebih parah.

Ada pula hotel yang kabarnya memberikan diskon menginap hingga biaya menginap menjadi Rp3 juta per bulan. Hal itu dilakukan agar perusahaan tetap mendapat pemasukan. Menanggapi hal itu, Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani menilai diskon tersebut sangat tidak masuk akal.

"Saya tanya ke orang (hotel) di Bali. Saya cek ah masa bener sih. Karena memang dibilang 1 orang Rp3 juta untuk satu bulan. Haduh.. kayaknya gak masuk akal banget. Sangat tidak masuk akal banget," ujarnya kepada IDN Times saat dihubungi, Kamis (2/4).

1. Secara perhitungan, diskon tersebut justru membuat hotel bertambah rugi

Hotel di Bali Tawarkan Menginap Rp3 Juta per Bulan, PHRI: Ngawur!Labersa Hotel Balige (Dok. IDN Times)

Hariyadi menjelaskan, diskon tersebut dinilai tidak masuk akal lantaran tidak sesuai dengan penerimaan dan pengeluaran dari hotel tersebut. Biaya-biaya seperti listrik, pegawai dan biaya operasional lainnya yang harus ditanggung hotel cukup besar dan tidak sebanding dengan diskon semacam itu.

"Takutnya ini ngawur juga. Ini temen-temen Bali lagi cek. Belum terkonfirmasi. Saya tanya temen-temen nggak make sense lah. Ngapain? tambah rugi. Jadi kalaupun istilahnya itu hotel terisi 100 persen lah, dengan biaya si Rp3 juta sebulan tetap gak nutup. Ini kita bicara kalau 100 persen," jelas dia.

"Ya kecuali, mungkin yang namanya si karyawannya dibayar 10-20 persen. Pokoknya biayanya mengikuti itu apa yang dia terima. Karena ada cost-nya," tambahnya.

Baca Juga: Terdampak Virus Corona, Hotel-hotel di Solo Rugi hingga Rp1 Miliar!

2. Untuk mempertahankan bisnisnya, pengusaha memilih untuk menutup hotelnya sementara waktu

Hotel di Bali Tawarkan Menginap Rp3 Juta per Bulan, PHRI: Ngawur!Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Untuk saat ini, lanjut Hariyadi, pemberian diskon gila-gilaan bukan pilihan tepat. Para pengusaha justru lebih banyak memilih menutup bisnisnya sementara waktu serta merumahkan karyawannya hingga kondisi telah kondusif.

"Karena kalau dia beroperasi malah tambah rugi. Kalau di satu titik kamar terisi di bawah 9 persen mending tutup. Percuma lah, gak bisa diapa-apain lagi," tegasnya.

3. Tingkat hunian kamar hotel selama Februari 2020 turun

Hotel di Bali Tawarkan Menginap Rp3 Juta per Bulan, PHRI: Ngawur!Idntimes

Berdasarkan data BPS, tingkat hunian kamar hotel selama Februari 2020, tingkat hunian kamar hotel turun 3,22 persen dibandingkan dengan Februari 2019. Adapun PHRI mencatat, tingkat okupansi hotel saat ini sudah berada di bawah 10 persen.

Selain itu, ada sekitar 137 ribu karyawan hotel yang telah dirumahkan. Angka itu tentunya akan terus bergerak mengingatkan kasus virus corona terus bertambah.

"Itu sampai update tanggal 25 Maret 2020 itu 137 ribu. Angkanya bergerak terus," kata Hariyadi.

Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN : Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com

Baca Juga: Terdampak Pandemi Virus Corona, 698 Hotel di Indonesia Tutup

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya