Rugi, Sriwijaya Air Tutup Sejumlah Rute Penerbangan Usai Lebaran

Salah satunya rute Jakarta-Banyuwangi

Jakarta, IDN Times - Akibat menunggak kerugian yang cukup besar, Sriwijaya Air akan memangkas rute-rute yang berpotensi merugikan sebagai upaya untuk menghemat biaya operasional (cost recovery), ditambah dengan adanya pemberlakuan diskon tarif batas atas (TBA).

"Kami akan analisis terus, kalau ini mengganggu performance keuangan perusahaan, akan ditunda atau diberhentikan dulu. Kami cari rute-rute mana yang bisa menggantikan," kata Direktur Utama Sriwijaya Air Joseph Adrian Saul di Jakarta, Selasa (28/5) malam, seperti dikutip dari Antara.

1. Jakarta-Banyuwangi termasuk salah satu rute yang akan ditutup

Rugi, Sriwijaya Air Tutup Sejumlah Rute Penerbangan Usai LebaranInstagram.com/@sriwijayaair

Joseph mengatakan, sejumlah rute yang merugikan atau tidak bisa bersaing dengan maskapai lainnya, yaitu Jakarta-Banyuwangi, serta tujuan luar Jawa, terutama ke wilayah Timur, seperti Papua dan Sulawesi.

"Jakarta-Banyuwangi enggak kuat, kami tutup. Juga daerah-daerah terpencil yang sama kami perhatikan, luar Jawa seperti ke Baubau dan Papua susah terbangnya, biayanya mahal," katanya.

Baca Juga: Sriwijaya Air Lakukan Mediasi dengan Member Sriwijaya Travel Pass 

2. Penutupan rute akan ditentukan usai Lebaran

Rugi, Sriwijaya Air Tutup Sejumlah Rute Penerbangan Usai LebaranANTARA/ Juwita Trisna Rahayu

Ia akan menentukan rute-rute apa saja yang akan ditutup setelah masa ramai Lebaran usai, karena dari situ akan terlihat.

"Jadi kalau dulu rute yang satu rugi, bisa di-support rute yang lain, misalnya satu rute untung Rp10, yang sana rugi Rp3, masih untung Rp7. Sekarang kalau turunnya Rp7 dan untung Rp7 ya sudah susah," katanya.

3. Penutupan rute bagian dari efisiensi keuangan maskapai

Rugi, Sriwijaya Air Tutup Sejumlah Rute Penerbangan Usai LebaranInstagram.com/@sriwijayaair

Joseph mengatakan pemangkasan rute merupakan salah satu bagian dari upaya efisiensi keuangan maskapai, namun ia menekankan upaya tersebut tidak mengorbankan aspek keselamatan serta gaji karyawan.

Ia menargetkan dengan efisiensi tersebut bisa menghemat lima persen dari total biaya operasional maskapai.

"Yang paling penting efisiensi yang kami lakukan jangan sampai mengganggu safety (keselamatan), jangan juga mengganggu kesejahteraan karyawan. Saya harap cost kita bisa turun lima persen," katanya.

Baca Juga: Diduga Utang Miliaran, Listrik di Counter Sriwijaya Air Diputus

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya