Jumlah Penumpang di Bandara Bali turun 47 persen selama COVID-19

Hanya 322 pergerakan pesawat udara terlayani selama Mei 2020

Jakarta, IDN Times - Jumlah penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada periode Januari-Mei 2020 turun hingga 47 persen jika dibandingkan periode sama pada 2019.

"Pada periode Januari-Mei 2020, kami mencatat ada 4.770.615 penumpang yang dilayani di Bandara Ngurah Rai. Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan dengan catatan 9.018.541 penumpang yang dilayani pada periode Januari-Mei 2019," ujar General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Herry AY Sikado di Mangupura, Kabupaten Badung, Bali, seperti dikutip dari Antara, Senin (8/6).

1. Pergerakan pesawat udara di Bandara Ngurah Rai turun hingga 39 persen

Jumlah Penumpang di Bandara Bali turun 47 persen selama COVID-19IDN Times/Candra Irawan

Selain jumlah penumpang, penurunan juga terjadi pada catatan pergerakan pesawat udara. Pada periode lima bulan pertama 2020, tercatat sebanyak 36.812 pergerakan pesawat udara dilayani Bandara Ngurah Rai atau menurun 39 persen dibandingkan Januari-Mei 2019 sebanyak 61.180 pesawat udara.

Herry mengatakan pada Mei 2020, terdapat 8.829 penumpang yang dilayani yang terdiri atas 5.099 penumpang domestik dan 3.730 orang rute internasional.

Jika dibandingkan Mei 2019 dengan 1.736.396 penumpang, maka volumenya anjlok 99,5 persen dengan selisih 1.727.567 penumpang.

"Statistik Mei 2020 ini juga turun tajam dibandingkan April 2020 yang 94.480 penumpang," ungkapnya.

Baca Juga: Calon Penumpang Penerbangan Luar Negeri Wajib Tes PCR, Kalau Domestik?

2. Pergerakan pesawat udara yang terlayani turun hingga 97 persen

Jumlah Penumpang di Bandara Bali turun 47 persen selama COVID-19IDN Times/Ayu Afria

Sedangkan pergerakan pesawat udara yang terlayani selama Mei 2020, ada sebanyak 322 pergerakan pesawat udara, dengan rincian 149 penerbangan rute internasional dan 173 rute domestik.

"Jika dibandingkan Mei 2019 yang tercatat 11.994 pergerakan, maka terdapat penurunan 97 persen atau terdapat selisih 11.672 pergerakan pesawat," ungkap Herry.

3. Pariwisata Bali berpotensi dibuka saat penerapan new normal

Jumlah Penumpang di Bandara Bali turun 47 persen selama COVID-19Sejumlah wisatawan tengah menikmati Pantai Kuta, Badung. (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Pemerintah mulai berencana untuk kembali membuat sektor pariwisata di tengah pandemik virus corona. Pembukaan sektor pariwisata itu diiringi dengan penerapan protokol new normal atau normal baru.

Namun, tak semua daerah akan dibuka sektor pariwisatanya. Hanya daerah dengan kasus penyebaran yang rendah yang akan dibuka tempat wisatanya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama mengungkapkan, Pulau Bali bisa menjadi salah satu provinsi yang berpotensi menerapkan new normal pada sektor pariwisatanya.

"Sesuai dengan laporan dari Gugus Tugas dan lain sebagainya, dan memang Bali adalah salah satu provinsi yang sangat baik penanganannya dan perkembangan kasus COVID-19 nya juga," ujar Wishnu dalam keterangan persnya usai rapat terbatas, Kamis (28/5).

Baca Juga: Pakar Epidemiologi: Perlu Ada Payung Hukum yang Mengatur New Normal

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya