9 Sumber Penghasilan Desa Kutuh di Bali, Pernah Terkaya di Indonesia 

Sebagian besar pendapatan berasal dari pariwisata

Badung, IDN Times - Dana desa yang digelontorkan pemerintah pusat benar-benar memberi peluang dan kesempatan bagi Desa Kutuh, Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Berkat dana desa itu, Desa Kutuh bisa mengembangkan daerahnya hingga menghasilkan gemerincing dolar.

Desa Kutuh merupakan desa pemekaran. Sejak tahun 2002, Desa Kutuh menjadi desa yang terpisah secara administrasi dan adat. Meski terbilang desa baru, namun desa ini telah siap membangun dirinya. Desa beromzet puluhan miliar per tahun ini menjadi desa terkaya di Indonesia dan sempat dikunjungi Presiden Jokowi pada tahun 2017.

Pada tahun yang sama, Desa Kutuh juga meraih Juara I Nasional terkait inovasi dan pemanfaatan dana desa yang tepat. Desa dengan dua pemimpin yaitu pemimpin desa dan pemimpin desa adat yang disebut Bendesa ini, melakukan eksplorasi untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat.

Dalam mengoptimalkan dana desa yang didapat, Desa Kutuh membangun beberapa unit usaha di bawah naungan Baga Usaha Manunggal Desa Adat (Bumda) atau badan usaha yang terintegrasi milik desa adat. Berikut 9 unit bisnis yang menjadi sumber penghasilan Desa Kutuh di Kabupaten Badung. 

Baca Juga: Warga Sumbang Tanah Pribadi untuk Bangun Shortcut Baru di Canggu

1. Lembaga Perkreditan Desa Desa Kutuh

9 Sumber Penghasilan Desa Kutuh di Bali, Pernah Terkaya di Indonesia Tampak depan Kantor LPD Desa Kutuh (Dok.IDTimes/istimewa)

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dapat dikatakan sebagai banknya masyarakat adat. LPD Desa Kutuh yang awalnya bermodalkan Rp13 juta, kini beraset Rp125 miliar. Peran penting LPD dalam membantu membangun perekonomian masyarakat di Desa Kutuh adalah sebagai penyedia dana talangan dalam membangun dan mengembangkan aset-aset wisata desa. 

2. Paragliding dan Gunung Payung Cultural Park   

9 Sumber Penghasilan Desa Kutuh di Bali, Pernah Terkaya di Indonesia Spot foto Gunung Payung Cultural Park (DOk.IDNTimes/istimewa)

Selain itu, Bumda juga memiliki unit usaha atraksi wisata khusus paragliding, yakni pengelolaan kawasan rintisan Gunung Payung Cultural Park. Di kawasan lapangan rumput yang membentang luas ini terdapat satu bangunan utama yang letaknya lebih tinggi dari pantai sehingga dari bangunan ini wisatawan dapat menikmati keindahan Pantai Gunung Payung. Tiket masuk hanya Rp5 ribu. 

3. Usaha jasa konstruksi Karya Undagi dan Keamanan

9 Sumber Penghasilan Desa Kutuh di Bali, Pernah Terkaya di Indonesia Foto hanya ilustrasi. (unsplash.com/rawpixel)

Desa Kutuh juga memiliki unit usaha jasa konstruksi Karya Undagi dan unit usaha layanan Panyukerta Desa Adat yang bergerak di sektor keamanan. Usaha jasa konstruksi tak bisa dipandang sebelah mata. Meski usaha ini telah banyak dilakoni dan memerlukan modal besar, namun ternyata permintaannya pun tidak kecil. 

Tampaknya Desa Kutuh tahu betul potensi-potensi apa saja yang dibutuhkan masyarakat khususnya di daerah wisata. Apabila jasa keamanan biasanya dikelola oleh sektor swasta dengan menjadi pihak ketiga, Desa Kutuh justru memanfaatkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) Desa dengan membantu keamanan masyarakat yang memiliki hajat atau fasilitas penunjang pariwisata di daerah tersebut.

4. Unit layanan kesehatan

9 Sumber Penghasilan Desa Kutuh di Bali, Pernah Terkaya di Indonesia Ilustrasi mobil ambulans. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Lebih melengkapi lagi, Desa Kutuh memiliki unit layanan kesehatan dan asuransi. Unit ini memiliki ambulans 24 jam. Layanan ini dominan bersifat sosial dengan prinsip saling tolong menolong bagi warga yang membutuhkan.

5. Obyek wisata Pandai Pandawa

9 Sumber Penghasilan Desa Kutuh di Bali, Pernah Terkaya di Indonesia Pantai Pandawa, Kabupaten Badung. (Instagram.com/flytimbis)

Unit usaha lainnya adalah pengelolaan obyek wisata Pantai Pandawa. Pantai dengan ikon patung Panca Pandawa yang diukir di dinding batu kapur ini menambah kesan tropis dsn estetik dari kawasan ini.

Kawasan parkir yang cukup luas dan tertata, akan membuat pengunjung semakin nyaman. Pantai berpasir putih ini juga dihiasi dengan perahu-perahu nelayan setempat yang biasanya digunakan untuk mencari ikan.

6. Usaha Piranti Yadnya

9 Sumber Penghasilan Desa Kutuh di Bali, Pernah Terkaya di Indonesia Foto ilustrasi pembuatan upakara (DOk.IDNTimes/istimewa)

Dari sisi keagamaan, Bumda juga mengelola unit usaha Piranti Yadnya. Kebutuhan upakara yadnya di Bali memang tidak pernah berhenti. Sama halnya dengan makanan, upakara telah menjadi kebutuhan primer masyarakat Bali. Maka dari itu, Desa Kutuh berupaya memanfaatkannya sebagai sumber ekonomi masyarakat.

7. Usaha transportasi

9 Sumber Penghasilan Desa Kutuh di Bali, Pernah Terkaya di Indonesia Ilustrasi mobil (IDN Times/Umi Kalsum)

Satu hal yang menarik dari pengelolaan ekonomi masyarakat Desa Kutuh adalah transportasi. Meski sektor transportasi saat ini berkembang pesat, Desa Kutuh tak kehabisan akal. Mereka bekerja sama dengan transportasi daring. Hanya saja pengembangannya sesuai mekanisme yang dibuat Desa Kutuh. 

8. Usaha ritel 

9 Sumber Penghasilan Desa Kutuh di Bali, Pernah Terkaya di Indonesia Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Indiana Malia)

Unit usaha lainnya yaitu penyedia barang dan jasa untuk kebutuhan di desa atau luar desa. Salah satu produknya adalah air mineral. Dapat dikatakan unit usaha ini menjadi pusat grosirnya desa karena pasokan barang didapat dari tangan pertama atau produsen.

9. Atraksi wisata Tari Kecak

9 Sumber Penghasilan Desa Kutuh di Bali, Pernah Terkaya di Indonesia Instagram.com/ricardo_bagagem

Selain itu, Bumda juga memiliki unit usaha atraksi wisata khusus, yaitu Tari Kecak. Tarian Kecak di Desa Adat Kutuh juga tak kalah dengan atraksi Kecak di Uluwatu. Tari Kecak yang sarat dengan seni dan budaya ini sangat digemari wisatawan. 

Balidailynews Photo Community Writer Balidailynews

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya