Talenta Digital Semakin Diperlukan, Ada Banyak Peluang Bisnis

Dibahas dalam acara Lintasarta Cloudeka Digischool di Bali

Badung, IDN Times – Sebanyak 600 ribu talenta digital diperlukan untuk menuju digitalisasi Indonesia. Hal itu disampaikan dalam kegiatan Lintasarta Cloudeka Digischool yang diselenggarakan di Kuta, Kabupaten Badung, belum lama ini.

Indonesia saat ini memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cakap di bidang pemrograman komputer. Lalu bagaimana solusinya?

Baca Juga: Bencana Parah di Bali, Tanda Hutan Sedang Tak Baik-baik Saja

1. Potensi industri digital semakin terbuka lebar

Talenta Digital Semakin Diperlukan, Ada Banyak Peluang BisnisIlustrasi transaksi digital (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

General Manager Corporate Secretary Lintasarta, Ade Kurniawan, mengatakan berdasarkan hasil survei Bank Indonesia (BI) pada 2021, menunjukkan bahwa 20 persen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia mampu memitigasi dampak pandemik dengan melakukan transformasi digital pada bisnis mereka. Para pengusaha UMKM mampu memanfaatkan media pemasaran secara daring.

Data tersebut menandakan bahwa melalui proses digitalisasi, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi berikutnya hingga USD 150 miliar pada tahun 2025. Selain itu, juga berpotensi menambah 20 juta pekerjaan bersih pada tahun 2030.

“Memasuki penghujung 2022, di mana kita sudah nyaris memasuki era endemi COVID-19, potensi industri digital akan semakin terbuka lebar. Ini artinya, akan ada kebutuhan akan tenaga kerja di sektor digital yang meningkat drastis di berbagai lini industri, tidak terkecuali industri UMKM dan rumahan. Tentunya, tenaga kerja digital tidak bisa hanya terpusat di kota-kota besar, tetapi juga perlu tersedia di berbagai daerah hingga pelosok, termasuk dari kelompok-kelompok rentan,” ungkap Ade Kurniawan.

2. Masing-masing daerah di Indonesia membutuhkan talenta handal

Talenta Digital Semakin Diperlukan, Ada Banyak Peluang Bisnishttps://unsplash.com/@anniespratt

Ade mengungkapkan bahwa saat ini selain tingginya atusiasme masyarakat, pemerintah pusat maupun daerah juga mendorong digitalisasi. Tentunya dengan talenta digital yang memang handal di program programming. Terlebih industri kreatif, industri inovasi membutuhkan talenta-talenta digital yang memahami programming.

“Kami melihat memang saat ini program atau digitalisasi ini memang lagi merebak di Indonesia. Pemerintah juga ikut mendukung bagaimana program atau digitalisasi ini bisa dilakukan di seluruh kota di Indonesia. Kalau saya bilang, semua pemerintah daerah di Indonesia ini, mereka mulai menggalakkan digitalisasi,” ungkapnya.

3. Muncul berbagai macam aplikasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri

Talenta Digital Semakin Diperlukan, Ada Banyak Peluang BisnisKegiatan Cloudeka Digischool untuk kalangan masyarakat yang telah diselenggarakan di Bali. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Kebutuhan talenta digital mencapai angka 600 ribu per tahunnya. Dengan perkiraan akan ada penambahan jumlah kebutuhan tersebut setiap tahunnya. Misalnya saja terkait dengan Aplikasi yang memiliki peluang sangat dinamis.

Aplikasi selalu perlu pengembangan sehingga muncul berbagai macam aplikasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri. Kebutuhan talenta digital programmer ini ia nilai akan terus tumbuh.

“Kalau bicara kebutuhan, ini masih sangat banyak. Karena dari pemerintah sendiri memang menyatakan kebutuhannya itu setiap tahun sekitar 600 ribu. Infonya akan naik terus setiap tahun karena memang digitalisasi ini lagi gencar-gencarnya,” ungkapnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya