Perekonomian Bali Triwulan III Melambat, Hanya Tumbuh 5,34 Persen

Semoga segera teratasi

Denpasar, IDN Times – Perekonomian Bali pada triwulan III tahun 2019 mengalami perlambatan. Jika dibandingkan pada periode yang sama dari tahun sebelumnya, ekonomi Bali hanya tumbuh 5,34 persen.

Total perekonomian Bali pada Triwulan III tahun 2019 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB), tercatat sebesar Rp64,86 triliun dan berdasarkan datar harga konstan (ADHK ) tercatat sebesar Rp41,56 triliun.

“Ekonomi Bali Triwulan III-2019 (y-on-y) tercatat tumbuh 5,34 persen atau mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat tumbuh 6,15 persen,” terang Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, Adi Nugroho, pada Selasa (5/11) kemarin.

1. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Kategori G di Triwulan III 2019

Perekonomian Bali Triwulan III Melambat, Hanya Tumbuh 5,34 PersenPexels.com/pixabay

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertingginya dicapai oleh Kategori G. Yaitu perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang tercatat tumbuh 9,99 persen.

Sementara jika dilihat dari sesi pengeluaran penunjang utama pertumbuhan ekonomi Triwulan III 2019, yakni Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit (PKLNPRT), tercatat tumbuh sebesar 7,94 persen.

2. Struktur ekonomi Bali dari sisi lapangan usaha di Triwulan III 2019 masih didominasi oleh penyediaan akomodasi dan makan minum

Perekonomian Bali Triwulan III Melambat, Hanya Tumbuh 5,34 PersenIDN TImes/Reza Iqbal

Secara (q-to-q ) atau jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, ekonomi Bali Triwulan III tahun 2019 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 3,12 persen. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Kategori B (Pertambangan dan Penggalian) yang tercatat tumbuh 9,85 persen.

Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi justru tercatat pada komponen pengurang yaitu Impor Luar Negeri dan Antar Daerah sebesar 9 11 persen. Struktur ekonomi Bali dari sisi lapangan usaha di Triwulan III 2019 masih didominasi oleh Kategori I (Penyediaan akomodasi dan makan minum), yang tercatat berkontribusi sebesar 23,59 persen.

Sementara kontribusi terbesar pada Triwulan III 2019 dari sisi komponen pengeluaran, tercatat pada Komponen Ekspor (55,21 persen), diikuti Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (47,57 persen). Sedangkan kontribusi dari Komponen Impor sebagai komponen pengurang tercatat sebesar 43,78 persen.

3. Triwulan IV berharap pelaku ekonomi semakin giat

Perekonomian Bali Triwulan III Melambat, Hanya Tumbuh 5,34 PersenKepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, Adi Nugroho. (IDN Times/Ayu Afria)

Lalu bagaimana di Triwulan IV? Adi Nugroho menyampaikan, prospek pertumbuhan ekonomi Triwulan IV diharapkan akan tumbuh membaik. Pasalnya, kondisi kunjungan wisatawan tahun 2019 di awal tahun tidak menggembirakan. Karena pada waktu itu muncul isu tingginya harga tiket pesawat. Sehingga bandara dalam kondisi sepi, yang berefek pada lesunya pariwisata Bali.

Kondisi tersebut rupanya dibarengi dengan situasi lain di tingkat global, yang juga menyebabkan kunjungan wisatawan mancanegara juga turun. Situasi ini berlanjut terus sampai bulan Juli 2019.

“Sudah mulai menggeliat Juli. Agustus mulai kelihatan bahwa pariwisata Bali mulai membaik, ditandai oleh pulihnya kunjungan wisatawan mancanegara,” terangnya.

Kunjungan wisatawan ke Bali bulan Agustus hingga September mengalami kenaikan. Tetapi dengan naiknya wisatawan mancanegara ini tidak memberikan pengaruh ke tingkat penghunian kamar hotel. Kondisi ini belum mencapai situasi yang sama pada tahun sebelumnya. Sehingga diduga kunjungan wisatawan domestiknya belum pulih.

“Melihat perilaku ini rasanya, maka ada dugaan kalau semuanya normal pun agaknya perekonomian Bali di Triwulan IV tahun 2019 nanti secara q to q (quarter-to-quarter) akan menurun. Semoga isyarat itu kemudian mendorong para pelaku ekonomi untuk mengambil sikap. Kemudian berbuat banyak dan menghasilkan banyak sehingga bisa tumbuh lebih baik,” harapnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya