Indonesia Jadi Negara Produsen Tuna Terbesar di Dunia

Aduh kayanya negeriku. Setuju gak?

Badung, IDN Times - Menteri Kelautan, dan Perikanan Republik Indonesia Sakti Wahyu Trenggono, telah membuka acara 1st Indonesia Tuna Conference and 7th International Tuna Business Forum di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu (24/5/2023) pagi. Dalam kesempatan itu, ada fakta menarik yang disampaikan oleh Sakti. Yaitu Indonesia adalah Negara produsen ikan tuna, cakalang, dan tongkol terbesar di dunia dengan kontribusi sebesar 15 persen.

Karena potensi besar itulah ia meminta para pihak terkait untuk melaksanakan strategi harvest sumber daya tuna, cakalang, dan tongkol. Sehingga dapat menguatkan daya saing produk kelautan dan perikanan tangkap Indonesia secara global.

Baca Juga: Potensi Perikanan Bali Akan Dimaksimalkan Selain Pariwisata

1. Indonesia termasuk Negara produsen tuna, cakalang, dan tongkol terbesar di dunia

Indonesia Jadi Negara Produsen Tuna Terbesar di DuniaIlustrasi hasil tangkapan ikan tuna. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Sakti mengatakan, Indonesia merupakan negara produsen ikan tuna, cakalang, dan tongkol terbesar di dunia dengan kontribusi sekitar 15 persen. Tahun 2021, produksi tuna dan cakalang Indonesia mencapai 791 ribu ton dengan nilai sekitar Rp22 triliun.

Dari jumlah itu, produk ekspor hanya sebesar 174.764 ton atau senilai 732 juta US dolar atau lebih dari Rp10,6 triliun. Negara tujuan ekspor produk kelautan Indonesia di antaranya Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Arab Saudi, Uni Eropa, Australia, Vietnam, Inggris, dan Filipina.

2. Indonesia akan mengacu pada ketentuan organisasi pengelolaan perikanan regional untuk melindungi kepentingan nasional

Indonesia Jadi Negara Produsen Tuna Terbesar di Duniaiqms.co.uk

Sebagai bagian dari upaya melindungi kepentingan perikanan tuna nasional di forum global, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan mengacu pada ketentuan organisasi pengelolaan perikanan regional. Yaitu Indian Ocean Tuna Commission (IOTC), Western and Central Pacific Fisheries Commission (WCPFC), dan Commission for the Conservation of Southern Bluefin Tuna (CCSBT).

Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menerbitkan Keputusan Menteri Nomor 121 Tahun 2021 tentang rencana pengelolaan perikanan tuna, cakalang, dan tongkol yang menjadi payung hukum kemudahan berusaha dan persyaratan pengelolaan tuna cakalang, tongkol di ZEE dan laut lepas.

Selanjutnya juga dukungan terhadap pemberantasan Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing pada pengelolaan tuna; strategi adaptasi; pengurangan emisi karbon serta penyusunan hal proses strategi tuna; dan cakalang di perairan kepulauan.

“Indonesia telah menetapkan kebijakan pengolahan sumber daya kelautan dan perikanan berbasis ekonomi biru,” ujar Sakti.

3. Indonesia memiliki strategi harvest pengelolaan tuna

Indonesia Jadi Negara Produsen Tuna Terbesar di Duniaoceana.org

Strategi harvest pengelolaan tuna yang sudah disusun sejalan dengan kebijakan ekonomi biru, khususnya penangkapan ikan terukur. Karena strategi tersebut mengatur penerapan perikanan berbasis kuota penangkapan ikan; penatakelolaan rumpon; penerapan pengurangan hasil tangkapan tuna dan cakalang; serta penerapan penutupan sebagian wilayah dan waktu penangkapan tuna sirip kuning.

Isi kebijakan ekonomi biru ini meliputi:

  • Memperluas kawasan konservasi laut
  • Penangkapan ikan terukur berbasis kuota
  • Pengembangan budidaya ikan di kawasan laut, pesisir, dan darat secara berkelanjutan
  • Pengawasan dan pengendalian wilayah pesisir serta pulau-pulau kecil
  • Pembersihan sampah laut melalui partisipasi seluruh nelayan Indonesia.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya