Indonesia Kembangkan Neraca Sumber Daya Laut

Semoga semua kekayaan laut Indonesia terdata ya

Denpasar, IDN Times - Kementerian Kelautan, dan Perikanan resmi meluncurkan Neraca Sumber Daya Laut Indonesia pada acara The 5th Global Dialogue on Sustainable Ocean Development di Sanur, pada Jumat (5/7/2024). Peluncuran ini menempatkan Indonesia sebagai leading country pengembangan neraca sumber daya laut (ocean accounting).

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, tingginya aktivitas di ruang laut dan kawasan pesisir, serta ancaman kerusakan akibat polusi dan perubahan iklim memacu pemerintah melakukan berbagai terobosan menghadirkan tata kelola laut yang berkelanjutan.

“Kita harus mengutamakan kesehatan laut. Kita tidak ingin lagi ada overfishing. Kita ingin mengembangkan budidaya perikanan untuk pengelolaan laut yang berkelanjutan. Perlu diingat, perubahan iklim juga sangat terpengaruh oleh laut," ujarnya.

Baca Juga: Ada Pentas Wayang Kulit, Peringatan Tahun Baru Islam di Denpasar

1. Dashboard ini berisi kumpulan data sumber daya kelautan dan pesisir Indonesia

Indonesia Kembangkan Neraca Sumber Daya Lautilustrasi keindahan laut (pexels.com/Asad Photo Maldives)

Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono bahwa Neraca Sumber Daya Laut Indonesia berupa dashboard yang berisikan kumpulan data sumber daya kelautan dan pesisir Indonesia yang berasal dari hasil riset dan survey. Sistem ini mengolah data secara dinamis sehingga menghasilkan informasi terbaru sesuai kondisi terkini di lapangan.

Dashboard ini mampu menampilkan nilai ekonomi, ekologi, serta sosial suatu wilayah perairan laut dan pesisir,” ungkapnya.

2. Dashboard diklaim dapat menganalisis dampak investasi di laut

Indonesia Kembangkan Neraca Sumber Daya Lautilustrasi kehidupan di laut (pexels.com/Samson Bush)

Selain itu, dashboard tersebut dapat menganalisis dampak investasi di laut, dan pesisir terhadap kesehatan ekologi untuk jangka pendek dan panjang, baik itu investasi di bidang perikanan tangkap, dan budidaya, pariwisata, transportasi laut hingga pembangunan di wilayah pesisir yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan.

Neraca Sumber Daya Laut Indonesia juga dapat melacak wilayah lautan yang memiliki nilai ekologis, dan ekonomi tinggi maupun sebaliknya. Informasi ini dapat digunakan untuk mendukung kegiatan rehabilitasi serta capaian target luasan kawasan konservasi laut Indonesia seluas 30 persen pada tahun 2045.

"Dengan sistem ini kita bisa menganalisa dampak pemanfaatan ruang laut, kondisi laut secara cepat. Ini tools untuk mendukung pengambilan kebijakan pengelolaan laut berkelanjutan," jelasnya.

3. Daftar pilot project pengembangan Neraca Sumber Daya Laut

Indonesia Kembangkan Neraca Sumber Daya Lautilustrasi terumbu karang dan biota laut (freepik.com)

Terdapat 10 lokasi pilot project pengembangan Neraca Sumber Daya Laut di Indonesia yang didukung oleh Global Ocean Accounts Patnership (GOAP). Areanya meliputi kawasan konservasi Gili Matra, Banda, Padaido, Raja Ampat, Waigeo Barat, Anambas, Pieh, Aru, Sawu, serta Pulau Kapoposang.

“Area cakupan masih akan terus diperluas hingga seluruh wilayah perairan Indonesia,” ungkap Trenggono.

Sementara itu, Sekretariat GOAP mengapresiasi keberhasilan KKP mengembangkan neraca sumber daya laut. Indonesia bahkan dinilai sebagai leading country.

"Indonesia telah memperlihatkan kepemimpinan yang hebat dalam pengembangan neraca sumber daya laut, yang bisa jadi percontohan bagi negara lain,” ungkap Co-Director Sekretariat GOAP, Ben Milligan.

Baca Juga: Selama Juni 2024, Ada 28 Kebakaran Terjadi di Denpasar

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya