Gubernur Bali Minta Produksi Arak Gula di Karangasem Segera Ditutup

Arak gula dinilai mengancam petani arak di Bali   

Denpasar, IDN Times - Gubernur Bali, I Wayan Koster, memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, dan Kabupaten Karangasem agar segera menutup produksi arak gula yang semakin menjamur.

Menurut Koster keberadaan arak gula mengancam tradisi, kelestarian, dan kesejahteraan petani arak di Bali. Selain itu, ia menilai arak gula juga berbahaya bagi kesehatan.

Baca Juga: Cara Membedakan Arak Gula dan Arak Karangasem Menurut Penikmat di Bali

1. Ada beberapa alasan yang mendasari produksi arak gula harus ditutup

Gubernur Bali Minta Produksi Arak Gula di Karangasem Segera Ditutup(Ilustrasi Arak Bali) IDN Times/Imam Rosidin

Koster dengan tegas memerintahkan agar produksi arak gula segera ditutup. Ada beberapa alasan yang mendasarinya, di antaranya:

  • Mengancam tradisi dan kelestarian minuman fermentasi dan/atau destilasi khas Bali dengan bahan baku lokal
  • Mengancam kesejahteraan para petani dan perajin arak karena merugikan harga pasar
  • Mematikan cita rasa dan branding arak Bali
  • Membahayakan kesehatan masyarakat karena di dalam destilasi arak gula mengandung ragi sintetis yang terbuat dari bahan kimia
  • Bertentangan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali

Penegasan penutupan produksi arak gula tersebut disampaikan langsung saat sosialisasi implementasi Pergub di Karangasem, pada Minggu (20/2/2022).

“Saya minta Kadis Perindag dan Satpol PP Provinsi Bali bersama Kabupaten Karangasem untuk segera menutup produksi arak gula, dan jangan takut. Datangi tempat produksinya lalu tutup,” tegasnya.

2. Produksi tradisional arak Bali sudah dilakukan secara turun-temurun

Gubernur Bali Minta Produksi Arak Gula di Karangasem Segera DitutupIlustrasi Arak. (Instagram.com/dewata.vespa.restorasi)

Koster mengungkapkan bahwa keputusannya untuk menutup produksi arak gula ini adalah demi menjaga warisan leluhur. Produksi tradisional arak Bali sudah dilakukan secara turun-temurun dan memberikan cita rasa yang luar biasa sampai dikenal.

Ia berupaya untuk mengampanyekan arak Bali kepada wisatawan domestik hingga Duta Besar Kenegaraan. Selain kampanye, ia mengembangkan potensi arak Bali ini dari hulu sampai hilir. Dimulai dengan cara melestarikan kembali pohon jaka, kelapa, ental, pohon-pohon yang mampu menghasilkan minuman Arak ternama di Bali.

“Ke depan saya akan memberikan suvenir berupa produk arak Bali kepada tamu yang melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Provinsi Bali,” katanya.

Pemerintah juga mengajak Group Marriott Hotel untuk memanfaatkan arak Bali sebagai minuman sajian di 23 hotel yang ada di Pulau Dewata. Group Marriott Hotel ini bekerjasama dengan Perusda Tabanan dan Perusda Bangli untuk memanfaatkan beras lokal Bali, telur lokal Bali, dan arak Bali.

"Saya ajak untuk memanfaatkan garam tradisional lokal Bali," ungkap Koster. 

3. Gubernur Bali mengaku menerima banyak aspirasi dari petani arak

Gubernur Bali Minta Produksi Arak Gula di Karangasem Segera DitutupGubernur Bali Wayan Koster (Dok.IDN Times/Wayan Koster)

Koster menyatakan dirinya menerima banyak aspirasi dari petani arak Bali. Hal itulah yang melatar belakangi kunjungannya ke beberapa kelompok perajin Arak Bali. Pemerintah memberikan bantuan peralatan destilasi untuk beberapa kelompok petani, di antaranya Kelompok Petani Arak Cipta Buana Desa Tri Eka Buana, Kelompok Petani Arak Tri Darma Tunggal Desa Tri Eka Buana, Kelompok Petani Arak Artal Desa Talibeng, Sidemen, Kelompok Petani Arak Api Merita Desa Labasari Kecamatan Abang, dan Kelompok Petani Arak Tirta Piphala Desa Talagatawang, Sidemen.

“Sekali lagi, jangan takut. Jadi saya datang ke sini, karena saya dengar para produksi arak gula itu tetap melakukan pelanggaran. Jangan biarkan begini-begini, apa tega kita merusak warisan leluhur kita? Apa tega kita merusak produksi tradisional arak kita yang sudah dilakukan secara turun-temurun dan memberikan cita rasa yang luar biasa sampai dikenal? Di mana letak tanggungjawab kita sebagai pribadi hanya untuk mencari keuntungan dan membahayakan nyawa orang?” tegasnya.

4. Tercatat sebanyak 1.798 orang petani Arak Bali di Kabupaten Karangasem

Gubernur Bali Minta Produksi Arak Gula di Karangasem Segera DitutupBupati Karangasem, I Gede Dana. (instagram.com/prokopimkarangasem)

Sementara itu, Bupati Karangsem, I Gede Dana, menyampaikan potensi produksi arak Bali di wilayahnya sangat besar. Tercatat ada sebanyak 1.798 orang petani arak Bali yang tersebar di 6 Kecamatan dari 8 Kecamatan yang ada. Produksi arak Bali itu memanfaatkan bahan baku lokal seperti nira aren/jaka, kelapa, mete, dan rontal.

“Kami melaksanakan pembinaan dan pengawasan yang menyasar arak fermentasi berbahan baku gula dengan tujuan untuk membatasi dan menekan produktivitas dari perajin arak yang menggunakan bahan baku gula dalam proses produksinya,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan petani arak Bali sudah beraktivitas sejak pukul 04.00 dini hari dengan memanjat 15 pohon kelapa hanya untuk memproduksi arak Bali yang sesuai dengan warisan leluhur. Produknya pun dijual Rp10 ribu per botol dengan isi 750 cc. Sedangkan dengan harga jual yang sama, produsen arak gula menjalani proses yang lebih gampang dan tidak sesuai dengan warisan nenek moyang.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya