Dua UMKM Bali yang Tembus Pasar Eropa Ikut Pameran KTT G20
UMKM mitra binaan LPEI ikut pameran saat KTT G20 berlangsung. (Dok.IDN Times/LPEI)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times - Kontribusi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional tercatat mencapai 61 persen. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI UMKM disebut mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja. Potensi UMKM Indonesia ini menjadi modal utama agar mampu menembus pasar internasional melalui saluran ekspor.
Sejumlah UMKM tersebut terlibat pada kegiatan Presidensi G20 yang akan diselenggarakan pada 15-16 November 2022 mendatang. Setiap UMKM diberikan kesempatan untuk tampil pada pameran yang akan dihadiri oleh para delegasi dari berbagai negara, lebih khusus disediakan booth showcasing produk berorientasi ekspor sebagai sarana bagi UMKM untuk memperkenalkan produknya pada khalayak internasional. Dari beberapa UMKM yang pameran, dua di antaranya berasal dari Bali.
Baca Juga: Bali Tak Dilibatkan dalam Pertunjukan Kesenian KTT G20
1. Ada 10 UMKM binaan LPEI yang akan terlibat pameran di Nusa Dua
UMKM mitra binaan LPEI ikut pameran saat KTT G20 berlangsung. (Dok.IDN Times/LPEI)Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mengajak mitra binaannya untuk mengikuti booth showcasing produk sesuai dengan kriteria tema Healthy Food & Sustainable Product. Keikutsertaan 10 UMKM mitra binaan LPEI ini sebagai upaya mendorong produk UMKM go global. Pameran tersebut diselenggarakan mulai hari ini, Kamis (10/11/2022) hingga Minggu (13/11/2022) di Hotel Mulia, Nusa Dua, Kabupaten Badung.
"Kami akan betul-betul memanfaatkan momen G20 ini sebagai sarana perluasan akses pasar bagi mitra binaan, khususnya untuk pasar internasional. Selain itu momen ini juga penting untuk mengenalkan produk UMKM berorientasi ekspor dan mengadopsi kearifan lokal yang mendunia," ujar Direktur Eksekutif LPEI, Riyani Tirtoso, melalui rilisnya.
Ia berharap dengan terlibat kegiatan pameran ini nantinya dapat mengulang kesuksesan pada Februari dan Juli tahun 2022 lalu. Di mana mitra binaan LPEI sukses mempromosikan produk unggulan ekspor mereka kepada seluruh delegasi yang hadir baik sebagai buah tangan untuk keluarga dan kerabat ataupun untuk digunakan diri sendiri.
2. UMKM unggulan dari kuliner, fesyen, hingga kesehatan
Ilustrasi produk UMKM (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)Dalam ajang pertemuan G-20 sektor finansial dan kesehatan, LPEI menghadirkan mitra binaan unggulan dari sektor kuliner, fesyen, serta kesehatan dan kecantikan. Sebagian besar mitra binaan tersebut sudah menembus pasar Asia. Bahkan ada beberapa yang berhasil menembus pasar Eropa yakni Mason Chocolate dari Bali yang berhasil menembus pasar Belanda dan CV Bali Ayu yang berhasil sampai ke Prancis, Italia, dan Belanda.
“Kami sengaja menghadirkan mitra yang memang sudah tembus pasar Asia bahkan Eropa. Tentu apa yang ditampilkan akan menjadi daya tarik bagi para delegasi. Karena memang mereka juga sudah kami bantu perluasan akses antara lain melalui marketplace internasional yaitu Alibaba, jadi ada potensi ekspor berkelanjutan," ucap Riyani.
3. UMKM binaan LPEI sudah lolos kurasi
Ilustrasi UMKM (Dok. IDN Times)UMKM mitra binaan LPEI ini terlibat sebagai peserta pameran yang lolos kurasi. Mereka mengusung konsep ramah lingkungan dan berorientasi pada Sustainable Development Goals (SDG) dalam menjalankan bisnisnya.
UMKM Humbang Kriya yang berasal dari Sumatera Utara menjalankan konsep eco fashion dan zero waste. Selain itu mitra binaan LPEI ini mempekerjakan 60 persen tenaga kerja perempuan. Sedangkan pada sektor fesyen, ada juga UMKM Naralia yang sudah mengantongi sertifikat Global Organic Textile Standart (Gots) untuk bahan baku seluruh produk.
“LPEI berharap 10 mitra binaan ini menjadi motivasi sekaligus inspirasi bagi UMKM lain untuk terus meningkatkan kapasitasnya dalam menghadapi pasar internasional," ucapnya.
