80 Persen Penyaluran BBM Subsidi di Indonesia Tidak Tepat Sasaran

Apakah aplikasi MyPertamina bisa menjadi solusi?

Denpasar, IDN Times – Area Manager Communication, Relations & CSR Patra Niaga Jatimbalinus, Deden Mochhammad Idhani, mengungkapkan bahwa selama ini ditemui banyak penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tidak tepat sasaran. Ada pengguna yang seharusnya tidak berhak ikut mengonsumsi BBM bersubsidi.

Deden Mochammad Idhani menyebutkan ada 80 persen pengguna BBM subsidi yang seharusnya tidak berhak. Karenanya, diupayakan ada solusi agar BBM subsidi bisa dinikmati oleh mereka yang memang seharusnya berhak. Banyaknya penyaluran yang tidak tepat sasaran dinilai akan membebani dan memengaruhi kuota yang harus dipatuhi Pertamina Patra Niaga sebagai badan usaha yang ditugaskan.

“BBM Subsidi ada kuotanya ya. Jadi untuk tahun 2022 ini kuota untuk BBM subsidi solar itu sekitar 13 juta kiloliter. Sementara untuk beban kuota pertalite kurang lebih 25 juta kiloliter. Bayangkan kalau program subsidi tepat ini tidak jalankan, ada potensi subsidi ini akan over, melebihi daripada yang sudah ditetapkan,” ungkapnya pada Rabu (20/7/2022), dalam acara sosialisasi Transaksi BBM Subsidi Via MyPertamina di Renon, Denpasar.

1. Dana yang digelontorkan pemerintah hingga Rp520 triliun

80 Persen Penyaluran BBM Subsidi di Indonesia Tidak Tepat SasaranSosialisasi Pendaftaran Offline MyPertamina di Bali. (IDN Times/Ayu Afria)

Penyaluran BBM subsidi yang tepat sasaran ini dinilai sangat penting mengingat alokasi dana yang digelontorkan pemerintah hingga Rp520 triliun untuk subsidi energi tahun 2022.

Pertamina Patra Niaga juga harus mematuhi regulasi yang berlaku, seperti Peraturan Presiden No. 191/2014 serta Surat Keputusan (SK) Kepala BPH Migas No. 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020. Saat ini Perpres No. 191/2014 masih dalam proses revisi untuk penetapan pihak-pihak yang berhak mendapatkan subsidi.

Deden Mochammad Idhani mengungkapkan bahwa program subsidi tepat sasaran ini sudah berjalan secara bertahap di beberapa kota di seluruh provinsi di Indonesia, mulai 1 Juli 2022. Dari data yang ada telah masuk, ada sebanyak lebih dari 135.000 data kendaraan yang terdaftar melalui laman subsiditepat.mypertamina.id.

Baca Juga: 7 Fakta The Cave, Restoran dalam Gua di Hotel The Edge Bali

2. Ada 12 lokasi pendaftaran offline MyPertamina di Bali

80 Persen Penyaluran BBM Subsidi di Indonesia Tidak Tepat SasaranIlustrasi pengisian BBM. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

Pertamina pun kemudian melakukan perluasan pendaftaran subsidi tepat melalui laman https://subsiditepat.mypertamina.id. Perluasan ini dilakukan karena antusiasme masyarakat untuk mendaftar subsidi tepat Bahan Bakar Minyak (BBM) disebut sangat tinggi.

Tercatat per tanggal 18 Juli 2022, telah dilakukan perluasan dengan total 519 kota serta kabupaten di Indonesia, termasuk Kota Denpasar dan 8 Kabupaten di Bali yang meliputi Badung, Bangli, Buleleng, Gianyar, Jembrana, Tabanan, Karangasem dan Klungkung. Jumlahnya sekitar 2.300 pendaftar untuk wilayah Bali.

“Untuk kabupaten Karangasem dan Klungkung pendaftaran baru akan dibuka pada minggu ke empat bulan Juli 2022,” ungkap Deden Mochammad Idhani.

Berikut daftar 12 lokasi pendaftaran offline MyPertamina di Bali:

Denpasar:

  • Kantor Sales Area, Jalan Sugianyar No. 10, Dangin Puri, Kecamatan Denpasar Timur
  • SPBU 5180130, Jalan Hayam Wuruk No. 142, Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur
  • SPBU 5480138, Jalan Teuku Umar Barat, Pemecutan Klod, Kecamatan Denpasar Barat

Badung:

  • SPBU 5480317, Jalan Teuku Umar Barat, Kerobokan Kelod, Kuta Utara
  • SPBU 5480308, Desa Kapal, Kecamatan Mengwi

Jembrana:

  • SPBU 5482213, Kelurahan Pendem, Kecamatan Negara
  • SPBU 5482202, Jalan Raya Gilimanuk, Desa Gilimanuk, Kecamatan Melaya

Tabanan:

  • SPBU 5482117, Jalan By Pass Kediri, Kecamatan Tabanan
  • SPBU 5482102, Ds.Abiantuwung Kecamatan Kediri, Kab. Tabanan

Bangli:

  • SPBU 5480607, Jalan Kintamani Desa Bayung Gedhe, Kintamani

Buleleng:

  • SPBU 5481102, Jalan Panglima Sudirman, Singaraja Kelurahan Banyuates

Gianyar:

  • SPBU 5480504, Jalan Raya Semebaung, Desa Bitra

3. Masyarakat diminta daftar dulu, tapi belum ada jadwal pengaplikasian

80 Persen Penyaluran BBM Subsidi di Indonesia Tidak Tepat SasaranSPBU Pertamina (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Pertamina Patra Niaga menghadirkan aplikasi MyPertamina untuk memastikan penyaluran di lapangan ini bisa berjalan tepat sasaran dengan memulai uji coba pendaftaran. Pendaftaran dapat dilakukan dengan tiga cara yakni melalui aplikasi MyPertamina, website subsiditepat.mypertamina.id, dan daftar langsung di SPBU yang ditunjuk.

“Pada saat ini kami fokus pada pendaftaran ya. Jadi tidak langsung diaplikasikan. Tidak langsung diimplementasikan bahwa masyarakat harus membeli dengan MyPertamina. Kami belum tahu kapan implementasinya dan kami masih menunggu ya arahan dari pusat. Kapan dilaksanakan,” jelas Deden Mochammad Idhani.

Pendaftaran ini fokus untuk melakukan pencocokan data antara yang didaftarkan oleh masyarakat dengan dokumen dan data kendaraan yang dimiliki. Setelah statusnya terdaftar, masyarakat akan mendapatkan QR Code Unik yang akan diterima melalui email atau notifikasi di website https://subsiditepat.mypertamina.id.

Sebagai kemudahan masyarakat, QR Code bisa dicetak dan dibawa ke SPBU sehingga tidak wajib mengunduh aplikasi MyPertamina atau membawa telepon genggam ke SPBU. Mekanisme ini pun masih dikhususkan (mobil) dan belum untuk kendaraan roda dua.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya