Jadi Klub Bola Go Public Pertama di Asean, Bali United Raup Rp350 M

Listing perdana, harga saham BOLA melonjak 69,14 persen

Jakarta, IDN Times - PT Bali Bintang Sejahtera Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Senin (14/7) dengan kode BOLA. Bali United, perusahaan sepak bola pertama yang menjadi perusahan terbuka di kawasan Asia Tenggara. 

Perusahan yang memiliki dan mengelola klub sepak bola profesional Liga 1 Indonesia ini, menjadi perusahaan ke-14 yang tercatat di BEI tahun ini dan menjadi perusahaan ke-632 yang mencatatkan saham di BEI. 

"Kami mengucapkan selamat kepada Bali atas pencatatan sama di Bursa Efek Indonesia dengan kode efek BOLA," kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Inarno DjayadiDjayadi.

1. BOLA banjir peminat

Jadi Klub Bola Go Public Pertama di Asean, Bali United Raup Rp350 MIDN Times/Auriga Agustina

Bali United mengalami oversubscribed atau kelebihan permintaan hingga 110 kali dari porsi penjatahan terpusat (polling) saham yang ditawarkan kepada masyarakat pada 10-12 Juni lalu. Hal itu disebabkan besarnya minat para suporter untuk membeli saham klub tersebut.

"Ada seorang anak wanita berumur 12 tahun yang memecahkan celengan kakaknya pada 10 hingga 12 lalu untuk membeli saham Bali. Ini menjadi kehormatan bagi kami," kata CEO Bali United, Yabes Tanuri, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (17/6).

2. BOLA meraup dana segar Rp350 miliar

Jadi Klub Bola Go Public Pertama di Asean, Bali United Raup Rp350 MDok. Bali United

Emiten yang masuk ke dalam sektor trade, service and investment ini, melepas 2 miliar saham dengan harga penawaran Rp175 per saham. Artinya, perusahaan meraup dana segar sebesar Rp350 miliar melalui aksi korporasi ini.

Dana yang didapatkan tersebut akan digunakan untuk investasi, memperkuat struktur permodalan di entitas anak, dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja.

3. PT Kresna dan Buana Capital menjadi penjamin emisi efek

Jadi Klub Bola Go Public Pertama di Asean, Bali United Raup Rp350 M

Selanjutnya underwriter atau penjamin pelaksana efek BOLA adalah PT Kresna Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas. Direktur Utama Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto mengatakan, komposisi investor ritel sebanyak 41 persen dan investor institusi sebanyak 59 persen.

"IPO ini sangat menarik, karena industri di sektor sepak bola merupakan mainan baru yang seksi," tuturnya.

4. Harga BOLA naik 69,14 pada pencatatan perdana

Jadi Klub Bola Go Public Pertama di Asean, Bali United Raup Rp350 MIDN Times/Auriga Agustina

Sebagai informasi,  pada pencatatan perdana saham harga BOLA naik 69,14 persen atau 121 poin ke level Rp296 per saham dan ditransaksikan sebanyak 20 kali dengan volume sebanyak 1.295 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp38,33 juta.

Listing perdana ini di antaranya dihadiri oleh Komisaris Bali United Pietter Tanuri, CEO Bali United Yabes Tanuri, dan para pemain seperti Irfan Bachdim, Sutanto Tan, Paulu Sergio, Spasojevic, dan Yabes Roni.

Hadir pula, yakni Direktur Utama Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto dan Direktur Investment Banking PT Buana Capital Sekuritas Ratna Karim sebagai pihak perusahaan penjamin. 

Baca Juga: Sah! Bali United Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia

5. Waktu yang ideal untuk membeli saham BOLA

Jadi Klub Bola Go Public Pertama di Asean, Bali United Raup Rp350 MIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, saham BOLA menarik dikoleksi oleh investor untuk jangka panjang karena klub bola Bali United memiliki fans yang cukup fanatik.

Namun ia menyarankan para calon investor menunda untuk berinvestasi di saham BOLA. Alasannya, harga BOLA masih auto rejection. Saham BOLA melesat 69,14 persen ke level Rp296 per saham saat pencatatan perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Jika investor berniat berinvestasi di BOLA untuk jangka panjang, sebaiknya jangan masuk sekarang. Harga IPO biasanya masih berfluktuasi. Nanti saja, 1 atau 2 bulan (lagi), " kata dia saat dihubungi IDN Times.

Baca Juga: Irfan Bachdim dan Sutanto Tan Beli Saham Klub Bali United

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya