Bangkrut, Maskapai Asal Thailand Kini Beralih Jual Gorengan

Kini gorengan Thai Airways laris manis

Jakarta, IDN Times - Maskapai penerbangan Thai Airways asal Thailand yang dinyatakan bangkrut kini banting setir menjadi penjual gorengan olahan sendiri. Gorengan Patong go, sejenis roti goreng atau cakwe/cakue, yang dijual per bulannya bisa menghasilkan omzet sekitar 10 juta baht.

Mengutip Bangkok Post, Presiden Thai Airways, Chansing Treenuchagron, mengatakan gorengan itu sangat populer sampai orang-orang rela antre panjang membelinya di lima gerai setiap pagi.

1. Setiap kotak gorengan dihargai 50 baht

Bangkrut, Maskapai Asal Thailand Kini Beralih Jual GorenganPa Tong Go, semacam adonan yang digoreng yang dijual untuk sarapan kelas bisnis dalam penerbangan terlihat di kantor Thai Airways di Bangkok, Thailand, Jumat (9/10/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Soe Zeya Tun

Dia menjelaskan setiap kotak Patong go dihargai sebesar 50 baht. Di dalamnya terdapat 3 gorengan dan sebungkus saus celup yang terbuat dari ubi ungu dan telur custard.

Melihat target pasar menyambutnya dengan baik hingga bisnis itu sukses, maskapai Thai Airways berencana membuat franchise atas produk gorengan tersebut.

Baca Juga: Muji di AS Bangkrut, Total Utang Mencapai Rp928 Miliar

2. Berikut lima girai gorengan Thai Airways

Bangkrut, Maskapai Asal Thailand Kini Beralih Jual GorenganIlustrasi pesawat (IDN Times/Arief Rahmat)

Adapun lima gerai Patong go miliknya yang tersebar di seluruh Bangkok, berlokasi di toko roti Puff & Pie di pasar Or Tor Kor, di kantor pusatnya di distrik Chatuchak, gedung Rak Khun Tao Fa, gedung Thai Catering di distrik Don Muang, serta kantor cabang Thai Airways di Silom.

Jajanan gorengan itu juga dijual di dua gerai di Provinsi Chiang Mai. Thai Airways rutin menjual Patong go setiap pagi tapi ada beberapa outlet yang buka pada hari-hari tertentu saja.

3. Thai Airways bangkrut karena salah kelola keuangan

Bangkrut, Maskapai Asal Thailand Kini Beralih Jual GorenganBandara Suvarnabhumi, Thailand (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Thai Airways bangkrut setelah mengalami salah kelola arus kas keuangan selama bertahun-tahun. Hal itu diperparah oleh goncangan ekonomi akibat pandemik COVID-19. Maskapai ini dinyatakan bangkrut dengan total utang 332,2 miliar baht.

"Pengadilan Kebangkrutan Sentral kemudian memberikan persetujuan untuk restrukturisasi utang," seperti yang dilansir Bangkok Post.

Baca Juga: 5 Kekeliruan dalam Mengelola Keuangan, Berpotensi Bikin Bangkrut!

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya