5 Hal Keliru Tentang Asuransi, Biar Gak Gagal Paham

Gak perlu nunggu sakit buat beli produk asuransi

Asuransi termasuk komponen penting yang seharusnya dimiliki setiap orang. Namun, tak semuanya menganggap hal itu penting. Selain karena kemampuan untuk membayar, hal ini juga disebabkan oleh pemahamam yang keliru atau salah tentang asuransi.

Artikel kali ini akan mengupas beberapa pemahaman yang keliru tentang asuransi. Seperti apa? Berikut ulasannya.

Baca Juga: 5 Cara Klaim Asuransi Lancar, Berkaca dari Indra Bekti

1. Membeli asuransi pada saat sakit

5 Hal Keliru Tentang Asuransi, Biar Gak Gagal PahamKamar di salah satu rumah sakit di Nusa Dua. (suryahusadha.com)

Banyak orang merasa rugi membeli asuransi ketika masih sehat karena merasa tidak ada manfaatnya. Kata Founder sekaligus Agency Director Brondiva Agency, Yung Nathabrondiva, seseorang sering membeli produk asuransi pada saat akan opname maupun sedang sakit.

Kebanyakan orang yang membeli produk ini pada saat jatuh sakit tidak mengetahui bahwa asuransi memiliki masa tunggu. Masa tunggu adalah masa atau waktu setelah seseorang membeli produk asuransi. Jadi seseorang selama periode tunggu itu, seseorang tidak bisa menerima manfaat dari produk asuransi yang dibeli.

"Masa tunggu ini berbeda-beda, tergantung dari jenis asuransinya. Ada yang 8 bulan hingga 12 bulan," katanya saat ditemui di kantor daerah Kelurahan Renon, Kota Denpasar, Senin (7/8/2023).

2. Asuransi hanya untuk orang kaya saja

5 Hal Keliru Tentang Asuransi, Biar Gak Gagal PahamIlustrasi orang kaya. (Unsplash.com/Mathieu Stern)

Asuransi bukan hanya untuk orang kaya saja. Setiap orang yang sudah berpenghasilan bisa memiliki asuransi. Sebab menurut Yung, risiko atau sakit tidak memilih sasarannya. Siapa pun bisa terkena sakit atau risiko tanpa memandang usia, hingga jenis kelamin. Jika dikaitkan dengan harga, banyak yang beranggapan bahwa premi asuransi mahal, sehingga hanya bisa dijangkau oleh orang kaya saja.

Padahal saat memilih produk asuransi, kamu bisa menyesuaikan dengan dana yang dimiliki. Seperti halnya membeli sepatu, yang menyesuaikan ukuran kaki si pemakai. Saat ini banyak produk asuransi, terutama asuransi kesehatan, yang memiliki harga sangat terjangkau khususnya bagi para gen Z.

3. Asuransi hanya untuk orang yang sudah tua

5 Hal Keliru Tentang Asuransi, Biar Gak Gagal Pahamilustrasi orang tua (unsplash.com/micheile dot com)

Banyak orang berpendapat, bahwa asuransi hanya untuk orang yang sudah tua. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya anggapan bahwa orang tua lebih sering menderita sakit. Padahal, usia muda juga tidak menjamin akan selalu sehat. Ikut asuransi juga ada batas usianya.

Sekadar diketahui, jika membeli asuransi pada usia tua, maka harga premi asuransinya akan semakin mahal. Selain itu, orang yang usianya di atas 65 tahun akan sulit disetujui dalam proses pembuatan asuransinya.

"Semakin muda usianya, semakin murah premi asuransinya. Begitu juga sebaliknya," ungkap Yung.

4. Setiap orang yang punya duit pasti bisa ikut asuransi

5 Hal Keliru Tentang Asuransi, Biar Gak Gagal PahamIlustrasi orang kaya. (unsplash.com/Brock Wegner)

Anggapan ini juga tidak benar ya, kenapa? Karena pasti ada proses pengecekan kesehatan ketika kamu mengajukan pembelian asuransi. Walaupun punya uang banyak tetapi terdeteksi memiliki penyakit atau sudah pernah menjalani operasi, maka kamu bisa ditolak oleh pihak asuransi.

"Pastinya perusahaan asuransi tidak akan menerima orang yang sudah sakit. Terlebih lagi sakit yang tergolong kritis seperti kanker," terang Yung.

Penting untuk diketahui, dalam kondisi sehat dan usia masih muda, kamu sebaiknya bisa mengajukan pembelian asuransi.

"Usia muda pastinya premi jauh lebih murah. Saat sehat, pastinya proses akan lancar dan bisa diterima oleh pihak asuransi," tandas pria yang sudah berkecimpung di industri asuransi lebih dari 20 tahun ini.

5. Klaim asuransi pasti diterima

5 Hal Keliru Tentang Asuransi, Biar Gak Gagal PahamIlustrasi agen asuransi. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Kamu pernah mendengar kekecewaan nasabah asuransi saat dirinya opname, tetapi pihak rumah sakit menolak klaim asuransinya, kan? Apakah ini bentuk penipuan dari pihak asuransi? Kata Yung, tentu saja tidak. Klaim asuransi tidak selalu diterima oleh pihak rumah sakit, karena beberapa hal antara lain:

  • Polis asuransi masih dalam masa tunggu, jadi belum bisa digunakan untuk mendapatkan manfaat dari polis tersebut
  • Nasabah belum melakukan pembayaran premi polis asuransinya, sehingga status polisnya tidak aktif
  • Klaim yang dilakukan nasabah tidak sesuai dengan manfaat dari polis yang ia miliki
  • Syarat-syarat yang dibutuhkan untuk pengajuan klaim ada yang kurang
  • Klaim yang dilakukan nasabah telah melewati batas klaim dari polisnya.

"Sebaiknya nasabah mempelajari isi dari polis asuransi yang dibelinya. Kenali manfaatnya, cari tahu cara klaim polisnya. Jika bingung, bisa langsung menanyakan ke agen asuransinya atau ke perusahaan asuransinya," kata Yung menyarankan.

Semoga informasi di atas bisa menambah wawasan kamu tentang asuransi ya. Jika kamu memang tertarik untuk memiliki polis asuransi, sebaiknya melalui agen atau agensi asuransi terpercaya. Karena, di saat ada masalah dengan polismu, kamu bisa langsung menghubungi agen atau agensi asuransi tersebut secara cepat.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya