TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pulau Serangan Mau Disulap Jadi One Stop Tourism di Denpasar

Siap-siap ya warga Serangan

Pulau Serangan (IDN Times/Ayu Afria)

Denpasar, IDN Times – Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar akan mengembangkan Pulau Serangan menjadi Kampung Kuliner Seafood, dan One Stop Tourism di wilayah Kota Denpasar. Rencana ini telah dibahas dalam rapat Corporate Social Responsibility (CSR), Jumat (28/7/2023) lalu.

Dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, mengakui pengembangan daerah wisata Serangan ini menjadi prioritas Pemkot Denpasar di bidang pariwisata. Sehingga diharapkan dapat mendukung optimalisasi destinasi wisata di Kota Denpasar secara berkelanjutan.

1. Potensi kuliner di Pulau Serangan perlu dioptimalkan

Ilustrasi pasar ikan (IDN Times/Ayu Afria)

Pulau Serangan memiliki sejumlah potensi perekonomian di antaranya kuliner seafood, hingga wisata spiritual Pura Sakenan, dan Masjid AS-Syuhada. Potensi ini jika dikembangkan, diyakini akan mendatangkan minat wisatawan domsetik maupun mancanegara. Selain itu juga berdampak kepada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Pengembangan Kampung Kuliner Seafood Serangan akan diawali dengan pelatihan terkait sanitasi, higienitas pengolahan produk kuliner, serta program membedah potensi kuliner yang ada di Serangan. Beberapa potensi yang khas adalah olahan cumi, udang, gurita, rumput laut.

2. Pelatihan menggunakan dana CSR, dan melibatkan ahli kuliner internasional

ilustrasi seafood (instagram.com/manamseafood)

Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pariwisata Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty, mengatakan penggunaan dana CSR dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) rencananya akan dimanfaatkan sebagai pendanaan program pelatihan pengembangan Kampung Kuliner Seafood Serangan. Seperti pelatihan terkait sanitasi, higienitas pengolahan produk kuliner, serta program membedah potensi kuliner di Serangan.

Rencananya juga mendatangkan ahli kuliner internasional untuk membedah resep-resep kuliner tradisional di Serangan, sehingga dapat dikemas lebih baik tanpa meninggalkan budaya dan heritage-nya.

Berita Terkini Lainnya